Zaman Megalitikum: Masa Kejayaan Bangsa Purba

Posted on

Sejak zaman prasejarah, manusia telah mengenal batu sebagai bahan bangunan dan alat. Namun, pada zaman Megalitikum, yaitu sekitar 2500 – 1500 SM, manusia mulai menciptakan monumen batu yang besar dan kompleks. Bangunan-bangunan megah ini merupakan bukti kejayaan peradaban manusia pada masa itu.

Apa itu Zaman Megalitikum?

Zaman Megalitikum, atau juga dikenal sebagai Zaman Batu Besar, adalah periode dalam sejarah manusia di mana penggunaan batu besar menjadi sangat populer. Pada masa ini, manusia mulai membangun monumen batu yang besar dan kompleks seperti dolmen, menhir, henges, dan makam batu. Zaman Megalitikum di Indonesia sendiri terjadi pada masa praaksara, yang dikenal dengan zaman Neolitikum.

Ciri-ciri Zaman Megalitikum

Zaman Megalitikum memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dari zaman-zaman sebelumnya. Beberapa ciri-ciri tersebut antara lain:

  • Penggunaan batu besar sebagai bahan bangunan dan alat
  • Pembuatan monumen batu yang besar dan kompleks
  • Penggunaan teknologi yang lebih maju dalam pembuatan alat-alat
  • Pertanian dan peternakan menjadi mata pencaharian utama
  • Adanya sistem pemukiman tetap
Pos Terkait:  Apakah Pepaya Jepang Sama dengan Gedi?

Makna Monumen Batu pada Zaman Megalitikum

Monumen batu yang dibangun pada zaman Megalitikum memiliki makna yang sangat penting bagi masyarakat pada masa itu. Beberapa makna tersebut antara lain:

  • Sebagai tempat upacara keagamaan
  • Sebagai tanda pemakaman
  • Sebagai tanda keberadaan sumber air, bahan tambang, dan tempat-tempat penting lainnya

Contoh Monumen Batu di Indonesia

Di Indonesia, terdapat beberapa contoh monumen batu yang dibangun pada zaman Megalitikum. Beberapa di antaranya antara lain:

  • Batu Golog, Nias
  • Batu Tugu, Minahasa
  • Batu Dinding, Nusa Tenggara Timur
  • Batu Potong, Sulawesi Selatan

Tantangan dalam Mempertahankan Monumen Batu

Meskipun monumen batu pada zaman Megalitikum dibangun dengan teknologi yang canggih pada masanya, namun saat ini banyak dari monumen tersebut mengalami kerusakan akibat faktor alamiah seperti erosi, gempa bumi, dan banjir. Selain itu, keberadaan manusia yang mengubah lingkungan sekitar juga dapat merusak monumen batu tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pelestarian monumen batu agar dapat dilestarikan sebagai peninggalan budaya bagi generasi selanjutnya.

Kesimpulan

Zaman Megalitikum merupakan masa kejayaan peradaban manusia dalam menciptakan monumen batu yang besar dan kompleks. Monumen batu tersebut memiliki makna yang sangat penting bagi masyarakat pada masa itu. Meskipun saat ini monumen batu mengalami kerusakan, namun perlu dilakukan upaya pelestarian agar dapat dilestarikan sebagai peninggalan budaya yang berharga.

Related posts:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *