Tolak Peluru: Sejarah, Peraturan, dan Istilah Internasional

Posted on

Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga yang termasuk dalam atletik. Olahraga ini sudah dikenal sejak zaman Yunani Kuno, tepatnya pada Olimpiade Yunani tahun 708 SM. Pada saat itu, tolak peluru dilakukan dengan cara melemparkan batu yang beratnya sekitar 4,5 kg. Namun, seiring berjalannya waktu, tolak peluru mengalami berbagai perkembangan dan perubahan aturan hingga menjadi seperti yang kita kenal sekarang.

Sejarah Tolak Peluru

Pada awalnya, tolak peluru tidak memiliki peraturan yang baku. Atlet hanya perlu melempar batu sejauh mungkin. Namun, pada abad ke-19, olahraga ini mulai dikenal di Eropa dan Amerika Serikat. Pada saat itu, tolak peluru menggunakan bola yang terbuat dari besi dan beratnya sekitar 7,26 kg.

Pada tahun 1896, tolak peluru masuk ke dalam program Olimpiade modern di Athena. Pada saat itu, atlet hanya perlu melempar bola sejauh mungkin dalam tiga kali percobaan. Pada tahun 1900, peraturan tolak peluru diubah. Atlet harus melempar bola seberat 7,26 kg sejauh mungkin dalam enam kali percobaan.

Pada tahun 1920, peraturan tolak peluru kembali diubah. Atlet harus melempar bola seberat 7,26 kg atau 16 lb sejauh mungkin dalam enam kali percobaan. Pada tahun 1948, bola yang digunakan diubah menjadi seberat 16 lb atau sekitar 7,26 kg.

Pos Terkait:  Berapa Titik Sudut pada Segi Enam?

Pada tahun 1976, tolak peluru wanita masuk ke dalam program Olimpiade. Bola yang digunakan oleh wanita beratnya sekitar 4 kg. Pada tahun 2000, bola yang digunakan oleh wanita diubah menjadi seberat 4,5 kg.

Peraturan Tolak Peluru

Peraturan tolak peluru internasional saat ini mengikuti aturan yang ditetapkan oleh Federasi Atletik Internasional (IAAF). Atlet harus berdiri di dalam lingkaran yang berdiameter 2,135 meter dan melempar bola sejauh mungkin ke arah lapangan.

Atlet harus melempar bola dari atas bahu dan memutar badan searah jarum jam saat melempar. Atlet harus memegang bola dengan satu tangan dan tidak boleh menempatkan tangan yang lain di depan badan selama melempar.

Setiap atlet memiliki enam kali percobaan. Jarak lemparan terbaik dari keenam percobaan akan dijadikan sebagai skor akhir.

Istilah dalam Tolak Peluru

Berikut adalah beberapa istilah yang sering digunakan dalam tolak peluru:

  • Putaran: Gerakan memutar badan searah jarum jam saat melempar bola.
  • Lingkaran: Area di mana atlet berdiri saat melempar bola.
  • Lemparan: Tindakan melempar bola ke arah lapangan.
  • Skor: Jarak terjauh yang berhasil dicapai oleh atlet.
  • Peluru: Bola yang digunakan dalam tolak peluru.

Tolak Peluru di Indonesia

Di Indonesia, tolak peluru menjadi salah satu cabang olahraga yang banyak diminati. Beberapa atlet tolak peluru Indonesia berhasil meraih prestasi di tingkat internasional, seperti Eko Yuli Irawan dan Nina Octaviani.

Pos Terkait:  Poster Pemasangan dan Tujuannya

Untuk meningkatkan prestasi tolak peluru di Indonesia, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terus berupaya meningkatkan fasilitas dan pelatihan bagi atlet tolak peluru.

Kesimpulan

Tolak peluru adalah olahraga yang memiliki sejarah panjang dan terus mengalami perkembangan. Peraturan tolak peluru saat ini mengikuti aturan yang ditetapkan oleh Federasi Atletik Internasional (IAAF). Di Indonesia, tolak peluru menjadi salah satu cabang olahraga yang banyak diminati dan terus mendapatkan perhatian dari pemerintah untuk meningkatkan prestasinya. Dengan mengetahui sejarah, peraturan, dan istilah dalam tolak peluru, kita dapat lebih mengenal dan mengapresiasi olahraga ini.

Related posts:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *