Tegese Tembung “Ngangsu Kawruh” Yaiku..(Ngati-ati, Tepa)

Posted on

Pengenalan

Tegese tembung “ngangsu kawruh” merupakan istilah yang sering digunakan dalam bahasa Jawa. Secara harfiah, “ngangsu kawruh” berarti “menjaga ilmu” atau “menjaga pengetahuan”. Namun, makna dari istilah ini lebih luas daripada itu. Dalam konteks kehidupan sehari-hari, “ngangsu kawruh” merujuk pada sikap dan tindakan seseorang dalam mempertahankan dan mengembangkan pengetahuan, baik itu pengetahuan akademis, praktis, atau spiritual.

Makna Ngati-ati

Salah satu aspek penting dari “ngangsu kawruh” adalah menghargai dan menghormati pengetahuan yang kita miliki. Dalam bahasa Jawa, sikap ini disebut “ngati-ati”. Ngati-ati berarti berhati-hati dan berpengetahuan dalam tindakan dan perkataan kita. Dalam konteks “ngangsu kawruh”, ngati-ati berarti menjaga dan mempertahankan pengetahuan dengan penuh rasa hormat dan tanggung jawab.

Makna Tepa

Selain ngati-ati, sikap lain yang penting dalam “ngangsu kawruh” adalah tepa. Tepa berarti tekun dan gigih dalam belajar dan mengembangkan pengetahuan. Dalam konteks “ngangsu kawruh”, tepa berarti berusaha keras untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kita, baik itu melalui pendidikan formal, pelatihan, atau pengalaman hidup.

Pos Terkait:  Jelaskan Cara Melakukan Gerakan Meluncur dari dalam Kolam

Penerapan Ngangsu Kawruh dalam Kehidupan Sehari-hari

Secara umum, sikap “ngangsu kawruh” sangat penting untuk membangun kehidupan yang sukses dan bermakna. Dalam konteks pendidikan, “ngangsu kawruh” mengajarkan kita untuk terus belajar dan mengembangkan pengetahuan kita, baik itu di sekolah, perguruan tinggi, atau di tempat kerja. Dalam konteks karier, “ngangsu kawruh” mengajarkan kita untuk terus meningkatkan keterampilan dan kompetensi kita, sehingga kita dapat menjadi pekerja yang lebih ahli dan produktif.Dalam konteks spiritual, “ngangsu kawruh” mengajarkan kita untuk terus belajar dan memperdalam pengetahuan kita tentang agama dan kepercayaan kita. Dengan cara ini, kita dapat memperkuat hubungan kita dengan Tuhan dan memperkaya hidup kita dengan makna spiritual yang lebih dalam.

Contoh Penerapan Ngangsu Kawruh dalam Kehidupan Sehari-hari

Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan “ngangsu kawruh” dalam kehidupan sehari-hari:1. Seorang mahasiswa yang tekun dan gigih dalam belajar untuk mendapatkan gelar sarjana.2. Seorang karyawan yang selalu mencari pelatihan dan pengalaman baru untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi kerjanya.3. Seorang pemuda yang rajin membaca dan mempelajari kitab suci untuk memperdalam pengetahuannya tentang agama dan kepercayaannya.4. Seorang ibu rumah tangga yang selalu mencari cara baru untuk meningkatkan keterampilan memasak dan merawat keluarga.5. Seorang pengusaha yang selalu mencari informasi baru tentang pasar dan bisnis untuk meningkatkan daya saing perusahaannya.

Pos Terkait:  Apa Penyebabnya Berkurangnya Populasi Burung Cenderawasih?

Kesimpulan

Tegese tembung “ngangsu kawruh” merupakan sikap dan tindakan seseorang dalam mempertahankan dan mengembangkan pengetahuan. Dalam kehidupan sehari-hari, “ngangsu kawruh” sangat penting untuk membangun kehidupan yang sukses dan bermakna. Dalam penerapannya, “ngangsu kawruh” mengajarkan kita untuk menghargai dan menghormati pengetahuan yang kita miliki, serta tekun dan gigih dalam belajar dan mengembangkan pengetahuan kita. Dengan menerapkan sikap “ngangsu kawruh” dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menjadi pribadi yang lebih ahli, produktif, dan bermakna.

Related posts:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *