Struktur Geguritan: Iku Ana Lima Apa Wae

Posted on

Apakah kamu pernah mendengar tentang geguritan? Geguritan adalah salah satu bentuk puisi tradisional Jawa yang masih populer di kalangan masyarakat Jawa. Puisi ini biasanya digunakan untuk menyampaikan pesan moral atau nilai-nilai kehidupan yang penting. Struktur geguritan sendiri terdiri dari lima unsur yang harus dipahami dengan baik. Nah, dalam artikel ini, kita akan membahas struktur geguritan: iku ana lima apa wae. Yuk, simak ulasannya!

1. Mupuh

Mupuh adalah unsur pertama dalam struktur geguritan. Unsur ini berisi tentang pengenalan tema atau topik yang akan dibahas dalam geguritan. Biasanya, mupuh terdiri dari empat baris atau bait yang diawali dengan kata “ning” atau “ing”. Dalam mupuh, penulis menggambarkan tentang apa yang akan dibahas dalam geguritan secara keseluruhan.

2. Serat

Serat adalah unsur kedua yang ada dalam struktur geguritan. Unsur ini berisi tentang pengenalan tokoh atau pemeran dalam geguritan. Serat biasanya terdiri dari empat baris atau bait yang diawali dengan kata “sira” atau “kang”. Dalam serat, penulis menjelaskan tentang tokoh atau pemeran dalam geguritan.

3. Pupuh

Pupuh adalah unsur ketiga dalam struktur geguritan. Unsur ini berisi tentang pengenalan alur cerita atau plot dalam geguritan. Pupuh biasanya terdiri dari empat baris atau bait yang diawali dengan kata “tan”. Dalam pupuh, penulis menjelaskan tentang alur cerita atau plot dalam geguritan.

Pos Terkait:  Apa Itu Himpunan Mahasiswa? - Mengenal Organisasi Penting di Kampus

4. Gending

Gending adalah unsur keempat dalam struktur geguritan. Unsur ini berisi tentang pengembangan cerita atau plot dalam geguritan. Gending biasanya terdiri dari empat baris atau bait yang diawali dengan kata “gending”. Dalam gending, penulis mengembangkan cerita atau plot dalam geguritan secara lebih mendalam.

5. Pangkur

Pangkur adalah unsur kelima dalam struktur geguritan. Unsur ini berisi tentang penutup atau kesimpulan dari geguritan. Pangkur biasanya terdiri dari empat baris atau bait yang diawali dengan kata “mung”. Dalam pangkur, penulis menyampaikan pesan moral atau nilai-nilai kehidupan yang ingin disampaikan dalam geguritan.

Kesimpulan

Itulah struktur geguritan: iku ana lima apa wae. Ada lima unsur yang harus dipahami dalam geguritan, yaitu mupuh, serat, pupuh, gending, dan pangkur. Dalam geguritan, penulis menggambarkan tentang tema, tokoh, alur cerita, pengembangan cerita, dan pesan moral atau nilai-nilai kehidupan yang ingin disampaikan. Jika kamu ingin menulis geguritan, pastikan untuk memahami struktur geguritan dengan baik agar pesan yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan baik kepada pembaca.

Related posts:
Pos Terkait:  Berapa Gaji Penjaga Menara Mercusuar?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *