Apakah kamu pernah mendengar istilah sifat ekstensif dan sifat intensif? Kedua hal ini sering digunakan dalam ilmu fisika dan kimia untuk menjelaskan sifat-sifat suatu zat. Meski terdengar rumit, sebenarnya pengertian dari kedua istilah ini cukup mudah dipahami. Artikel ini akan membahas pengertian sifat ekstensif dan sifat intensif, serta perbedaan di antara keduanya.
Pengertian Sifat Ekstensif
Sifat ekstensif adalah sifat suatu zat yang bergantung pada jumlah atau ukuran zat tersebut. Artinya, semakin banyak banyak zat, maka semakin besar pula sifat ekstensifnya. Beberapa contoh sifat ekstensif di antaranya adalah:
- Massa
- Volume
- Luas Permukaan
- Jumlah Panas
Sifat ekstensif ini juga sering disebut dengan sifat makroskopik karena dapat dilihat atau dirasakan oleh pancaindra kita.
Pengertian Sifat Intensif
Sifat intensif adalah sifat suatu zat yang tidak bergantung pada jumlah atau ukuran zat tersebut. Artinya, sifat intensif dapat tetap sama meskipun jumlah zat tersebut berubah. Beberapa contoh sifat intensif di antaranya adalah:
- Densitas
- Titik Lebur
- Titik Didih
- Indeks Bias
Sifat intensif ini juga sering disebut dengan sifat mikroskopik karena berkaitan dengan struktur dan sifat zat pada tingkat molekuler atau atomik.
Perbedaan Sifat Ekstensif dan Sifat Intensif
Perbedaan utama antara sifat ekstensif dan sifat intensif adalah bahwa sifat ekstensif bergantung pada jumlah atau ukuran zat, sedangkan sifat intensif tidak bergantung pada jumlah atau ukuran zat. Berikut adalah beberapa perbedaan lainnya:
- Sifat ekstensif dapat diukur dalam satuan seperti kilogram, meter kubik, atau joule, sedangkan sifat intensif dapat diukur dalam satuan seperti gram per sentimeter kubik, derajat Celsius, atau indeks bias.
- Sifat ekstensif dapat diubah dengan mengubah jumlah atau ukuran zat, sedangkan sifat intensif tidak dapat diubah dengan cara ini.
- Sifat ekstensif biasanya lebih mudah diamati atau dirasakan daripada sifat intensif.
Contoh Perhitungan Sifat Ekstensif dan Sifat Intensif
Untuk memperjelas perbedaan antara sifat ekstensif dan sifat intensif, berikut adalah beberapa contoh perhitungan:
Contoh 1: Terdapat dua blok besi dengan massa masing-masing 2 kilogram dan 3 kilogram. Berapa massa total dari kedua blok besi tersebut?
Jawaban: Sifat ekstensif yang digunakan dalam perhitungan ini adalah massa. Karena massa bergantung pada jumlah zat, maka massa total dari kedua blok besi tersebut adalah 2 + 3 = 5 kilogram.
Contoh 2: Terdapat dua cairan dengan volume masing-masing 100 mL dan 200 mL. Berapa volume total dari kedua cairan tersebut?
Jawaban: Sifat ekstensif yang digunakan dalam perhitungan ini adalah volume. Karena volume bergantung pada jumlah zat, maka volume total dari kedua cairan tersebut adalah 100 + 200 = 300 mL.
Contoh 3: Terdapat dua zat dengan densitas masing-masing 1 g/cm³ dan 2 g/cm³. Apabila kedua zat dicampur, berapa densitas campuran tersebut?
Jawaban: Sifat intensif yang digunakan dalam perhitungan ini adalah densitas. Karena densitas tidak bergantung pada jumlah zat, maka densitas campuran tersebut dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Densitas campuran = (densitas zat 1 x volume zat 1 + densitas zat 2 x volume zat 2) / (volume zat 1 + volume zat 2)
Dalam contoh ini, densitas campuran = (1 x 100 + 2 x 200) / (100 + 200) = 1.67 g/cm³
Kesimpulan
Sifat ekstensif dan sifat intensif adalah dua konsep penting dalam ilmu fisika dan kimia. Sifat ekstensif bergantung pada jumlah atau ukuran zat, sedangkan sifat intensif tidak bergantung pada jumlah atau ukuran zat. Contoh sifat ekstensif antara lain massa, volume, dan luas permukaan, sedangkan contoh sifat intensif antara lain densitas, titik lebur, dan titik didih. Dengan memahami perbedaan antara sifat ekstensif dan sifat intensif, kita dapat lebih mudah menghitung atau memprediksi sifat-sifat suatu zat.