Siapa Ahli Psikologi yang Menentang Teori Sigmund Freud?

Posted on

Sigmund Freud dikenal sebagai bapak psikoanalisis, salah satu ahli psikologi terkemuka pada abad ke-20. Namun, meskipun kontribusinya terhadap dunia psikologi sangat penting, ada beberapa ahli psikologi yang menentang teori-teori Freud. Siapa mereka?

1. Carl Jung

Carl Jung adalah seorang ahli psikologi terkenal yang banyak berkontribusi pada bidang psikoanalisis. Namun, ia memiliki pandangan yang berbeda dengan Freud. Jung menentang pandangan Freud tentang libido, yang menurutnya hanya merupakan satu aspek dari energi psikis yang lebih kompleks. Jung juga menentang pandangan Freud tentang kompleks Oedipus, yang menurutnya terlalu terfokus pada hubungan anak dengan orang tuanya.

2. Alfred Adler

Alfred Adler adalah seorang ahli psikologi Austria yang juga menentang pandangan Freud. Adler berpendapat bahwa Freud terlalu terfokus pada konflik seksual dalam pembentukan kepribadian, sementara Adler berpendapat bahwa faktor sosial dan budaya juga memainkan peran penting. Adler juga memperkenalkan konsep inferioritas dan superioritas yang menjadi landasan dari psikologi individu.

3. Karen Horney

Karen Horney adalah seorang ahli psikologi asal Jerman yang menentang pandangan Freud tentang wanita. Freud menganggap bahwa wanita memiliki inferioritas psikologis karena tidak memiliki penis, sementara menurut Horney, teori ini tidak benar dan hanya merupakan hasil dari pandangan seksis pada waktu itu. Horney juga mengkritik pandangan Freud tentang kompleks Oedipus, yang menurutnya terlalu berfokus pada hubungan anak dengan orang tuanya.

Pos Terkait:  Manfaat PAUD bagi Si Kecil

4. Erich Fromm

Erich Fromm adalah seorang ahli psikologi Jerman yang menentang pandangan Freud tentang manusia sebagai makhluk yang hanya terpicu oleh dorongan-dorongan biologis. Fromm berpendapat bahwa manusia juga memiliki kebutuhan sosial dan spiritual yang sama pentingnya dengan kebutuhan biologis. Fromm juga mengkritik pandangan Freud tentang agama, yang menurutnya terlalu negatif dan hanya memandang agama sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan psikologis yang tidak terpenuhi.

5. Anna Freud

Anna Freud adalah putri dari Sigmund Freud, namun ia memiliki pandangan yang berbeda dengan ayahnya dalam beberapa hal. Anna Freud berpendapat bahwa teori-teori ayahnya terlalu terfokus pada aspek-aspek negatif dari kepribadian manusia, sementara ia lebih memperhatikan aspek-aspek positif seperti kemampuan adaptasi, keuletan, dan kreativitas. Anna Freud juga mengembangkan metode terapi konseling untuk anak-anak yang dikenal sebagai psikoanalisis anak.

6. Melanie Klein

Melanie Klein adalah seorang ahli psikologi asal Austria yang mengkritik pandangan Freud tentang perkembangan kepribadian pada masa kanak-kanak. Menurut Klein, anak-anak memiliki fantasinya sendiri yang berbeda dari realitas, dan fantasi-fantasi ini mempengaruhi perkembangan kepribadian mereka. Klein juga mengembangkan terapi konseling yang disebut psikoanalisis objektif, yang menekankan pentingnya hubungan interpersonal dalam membentuk kepribadian.

Pos Terkait:  Arti Kata Keras: Pengertian, Contoh, dan Fungsi dalam Bahasa Indonesia

7. Harry Stack Sullivan

Harry Stack Sullivan adalah seorang ahli psikologi asal Amerika Serikat yang menentang pandangan Freud tentang konflik antara id, ego, dan superego. Menurut Sullivan, kepribadian manusia terbentuk melalui pengalaman sosial dan hubungan interpersonal. Sullivan juga mengembangkan teori tentang kebutuhan interpersonal, yang menyatakan bahwa manusia memiliki kebutuhan untuk berafiliasi dan berhubungan dengan orang lain.

8. Erik Erikson

Erik Erikson adalah seorang ahli psikologi asal Jerman yang mengembangkan teori tentang tahap-tahap perkembangan kepribadian yang dikenal sebagai teori psikososial. Erikson menentang pandangan Freud tentang konflik seksual dan lebih memperhatikan perkembangan sosial dan kultural. Erikson juga menambahkan tahap-tahap perkembangan pada masa dewasa, yang menurutnya penting untuk membentuk identitas dan integritas diri.

9. Abraham Maslow

Abraham Maslow adalah seorang ahli psikologi asal Amerika Serikat yang mengembangkan teori tentang hierarki kebutuhan. Menurut Maslow, manusia memiliki kebutuhan dasar seperti makanan, air, dan tempat tinggal, namun setelah kebutuhan ini terpenuhi, manusia juga memiliki kebutuhan untuk mencapai potensi diri. Maslow menentang pandangan Freud tentang manusia sebagai makhluk yang terpusat pada dorongan biologis dan lebih memperhatikan aspek-aspek positif dari manusia.

10. Carl Rogers

Carl Rogers adalah seorang ahli psikologi asal Amerika Serikat yang mengembangkan teori tentang terapi konseling yang dikenal sebagai pendekatan klien-pusat. Menurut Rogers, terapi harus berfokus pada klien dan bukan pada terapis, sehingga klien dapat merasa didukung dan dipahami. Rogers menentang pandangan Freud tentang manusia sebagai makhluk yang terpusat pada dorongan biologis dan lebih memperhatikan kebutuhan psikologis manusia.

Pos Terkait:  Arti Kata Fenomena Adalah: Menjelaskan Makna Fenomena dan Contoh Kasusnya

Kesimpulan

Dalam dunia psikologi, tidak ada satu pun teori yang dapat dianggap sebagai yang paling benar atau paling sempurna. Setiap ahli psikologi memiliki pandangan yang berbeda-beda, dan pandangan tersebut dapat diterima atau ditolak tergantung pada sudut pandang yang digunakan. Meskipun ada beberapa ahli psikologi yang menentang teori Sigmund Freud, kontribusinya terhadap dunia psikologi tidak bisa diabaikan dan terus mempengaruhi perkembangan ilmu psikologi hingga saat ini.

Related posts:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *