Seperti yang kita ketahui, kurikulum merdeka adalah program pembelajaran yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada tahun 2021. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan mengintegrasikan kurikulum dari seluruh jenjang pendidikan.
Perubahan utama pembelajaran pada kurikulum merdeka adalah penekanan pada pembelajaran abad ke-21, yaitu pembelajaran yang fokus pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif. Selain itu, kurikulum merdeka juga menekankan pada pembelajaran yang berbasis konteks, yaitu pembelajaran yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa.
Hal Yang Paling Membuat Ibu dan Bapak Guru Bersemangat
Setelah mengenal perubahan utama pembelajaran pada kurikulum merdeka, banyak ibu dan bapak guru yang merasa bersemangat untuk mengajar. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan, di antaranya:
1. Pembelajaran Berbasis Keterampilan
Dalam kurikulum merdeka, pembelajaran tidak hanya fokus pada penguasaan materi pelajaran semata, tetapi juga pada pengembangan keterampilan siswa. Ibu dan bapak guru merasa senang karena mereka bisa membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi siswa di masa depan.
2. Pembelajaran Berbasis Konteks
Dalam kurikulum merdeka, pembelajaran harus relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Ibu dan bapak guru merasa senang karena mereka bisa membuat pembelajaran lebih menarik dengan mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswa. Hal ini akan membuat siswa lebih tertarik dan termotivasi untuk belajar.
3. Pembelajaran Lebih Kreatif
Dalam kurikulum merdeka, ibu dan bapak guru memiliki kebebasan untuk mengembangkan metode pembelajaran yang lebih kreatif. Mereka bisa menggunakan media pembelajaran yang beragam, seperti gambar, video, atau audio. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa.
4. Pembelajaran Lebih Berkesan
Dalam kurikulum merdeka, pembelajaran harus lebih berkesan bagi siswa. Hal ini bisa dicapai dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembelajaran. Ibu dan bapak guru merasa senang karena mereka bisa memanfaatkan TIK untuk membuat pembelajaran lebih interaktif dan menarik bagi siswa.
Kesimpulan
Setelah mengenal perubahan utama pembelajaran pada kurikulum merdeka, banyak ibu dan bapak guru yang merasa bersemangat untuk mengajar. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan, di antaranya adalah pembelajaran berbasis keterampilan, pembelajaran berbasis konteks, pembelajaran lebih kreatif, dan pembelajaran lebih berkesan. Dengan adanya kurikulum merdeka, diharapkan kualitas pendidikan di Indonesia bisa semakin meningkat dan menghasilkan generasi yang lebih berkualitas.