Rumus Rumus Positif dan Negatif? Yuk, Pelajari Bersama!

Posted on

Apakah kamu sering merasa bingung dengan rumus positif dan negatif? Jangan khawatir, karena pada artikel kali ini kita akan membahas secara lengkap mengenai rumus-rumus tersebut. Dengan mempelajari rumus positif dan negatif, kamu akan lebih mudah dalam menghitung berbagai macam hal.

Apa itu Rumus Positif?

Rumus positif adalah rumus yang hasil akhirnya selalu berupa bilangan positif. Contoh dari rumus positif adalah rumus penjumlahan, rumus perkalian, dan rumus pembagian. Dalam rumus penjumlahan, kita akan menghitung hasil dari penjumlahan dua bilangan atau lebih. Contoh: 2 + 3 = 5.

Untuk rumus perkalian, kita akan menghitung hasil dari perkalian dua bilangan atau lebih. Contoh: 2 x 3 = 6.

Sedangkan untuk rumus pembagian, kita akan menghitung hasil dari pembagian dua bilangan atau lebih. Contoh: 6 / 3 = 2.

Apa itu Rumus Negatif?

Rumus negatif adalah rumus yang hasil akhirnya selalu berupa bilangan negatif. Contoh dari rumus negatif adalah rumus pengurangan dan rumus akar kuadrat. Dalam rumus pengurangan, kita akan menghitung hasil dari pengurangan dua bilangan atau lebih. Contoh: 5 – 3 = 2.

Pos Terkait:  10 Prospek atau Peluang Kerja Jurusan Bahasa Korea

Sedangkan untuk rumus akar kuadrat, kita akan menghitung hasil dari akar kuadrat suatu bilangan. Contoh: akar kuadrat dari 16 = 4.

Contoh Penggunaan Rumus Positif dan Negatif

Untuk lebih memahami penggunaan rumus positif dan negatif, berikut ini adalah beberapa contoh penggunaannya:

Contoh Penggunaan Rumus Positif:

1. Seorang penjual ingin menghitung total penjualan suatu produk pada hari ini. Jika harga produk tersebut adalah Rp10.000 dan jumlah penjualan hari ini sebanyak 20 buah, maka rumus yang digunakan adalah:

Total Penjualan = Harga Produk x Jumlah Penjualan

Total Penjualan = 10.000 x 20 = 200.000

2. Seorang mahasiswa ingin menghitung IPK-nya. Jika ia mendapat nilai A pada mata kuliah Matematika, B pada mata kuliah Fisika, dan C pada mata kuliah Kimia, maka rumus yang digunakan adalah:

IPK = (4 x Nilai Matematika) + (3 x Nilai Fisika) + (2 x Nilai Kimia) / Total SKS

IPK = (4 x 4) + (3 x 3) + (2 x 2) / 9 = 3.22

Contoh Penggunaan Rumus Negatif:

1. Seorang karyawan ingin menghitung gaji bersihnya setelah dipotong pajak. Jika gaji karyawan tersebut sebesar Rp5.000.000 dan pajak yang harus dibayar sebesar 10%, maka rumus yang digunakan adalah:

Gaji Bersih = Gaji Karyawan – (Gaji Karyawan x Pajak)

Gaji Bersih = 5.000.000 – (5.000.000 x 0.1) = 4.500.000

Pos Terkait:  Apa Itu Peluang Konsinyasi dan Bagaimana Cara Memanfaatkannya

2. Seorang siswa ingin menghitung panjang sisi miring pada segitiga siku-siku. Jika panjang sisi alas adalah 3 cm dan panjang sisi tegak adalah 4 cm, maka rumus yang digunakan adalah:

Panjang Sisi Miring = akar kuadrat dari (alas^2 + tegak^2)

Panjang Sisi Miring = akar kuadrat dari (3^2 + 4^2) = 5 cm

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah mempelajari tentang rumus positif dan negatif serta contoh penggunaannya. Dengan memahami rumus-rumus tersebut, kita akan lebih mudah dalam menghitung berbagai macam hal. Rumus positif menghasilkan bilangan positif, sedangkan rumus negatif menghasilkan bilangan negatif. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu dalam mempelajari matematika.

Related posts:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *