Sebelum membahas mengenai pseudocode yang digunakan pada penulisan algoritma berupa, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu algoritma. Algoritma merupakan urutan langkah-langkah yang sistematis dan terstruktur untuk menyelesaikan suatu masalah. Dalam dunia pemrograman, algoritma sangat penting karena merupakan pondasi untuk membuat program yang efektif dan efisien.
Apa itu Pseudocode?
Pseudocode adalah suatu bentuk penulisan algoritma menggunakan bahasa manusia yang mudah dipahami. Pseudocode digunakan sebagai alat bantu untuk memudahkan programmer dalam membuat algoritma sebelum diimplementasikan ke dalam bahasa pemrograman tertentu. Dalam pseudocode, kita tidak perlu memikirkan syntax atau aturan penulisan bahasa pemrograman, sehingga lebih mudah dipahami dan diubah-ubah.
Keuntungan Menggunakan Pseudocode
Menggunakan pseudocode dalam penulisan algoritma memiliki beberapa keuntungan, di antaranya:
- Memudahkan programmer dalam memahami algoritma yang dibuat.
- Memudahkan programmer dalam melakukan perubahan pada algoritma.
- Memudahkan programmer dalam mengubah algoritma ke dalam bahasa pemrograman tertentu.
- Mencegah kesalahan syntax atau aturan penulisan bahasa pemrograman.
Contoh Pseudocode yang Digunakan pada Penulisan Algoritma Berupa
Berikut adalah contoh pseudocode yang digunakan pada penulisan algoritma berupa:
1. Sequential Structure
Sequential structure atau struktur sekuensial adalah struktur algoritma yang terdiri dari satu atau beberapa pernyataan yang dieksekusi secara berurutan. Contoh pseudocode untuk struktur sekuensial adalah sebagai berikut:
STARTINPUT angka1INPUT angka2hasil = angka1 + angka2PRINT "Hasil penjumlahan: ", hasilEND
Pada contoh di atas, program akan meminta input dari pengguna untuk dua angka, kemudian melakukan operasi penjumlahan dan menampilkan hasilnya.
2. Decision Structure
Decision structure atau struktur pengambilan keputusan adalah struktur algoritma yang digunakan untuk melakukan pengecekan pada suatu kondisi tertentu. Contoh pseudocode untuk struktur pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
STARTINPUT nilaiIF nilai >= 60 THENPRINT "Lulus"ELSEPRINT "Tidak Lulus"END IFEND
Pada contoh di atas, program akan meminta input dari pengguna untuk sebuah nilai, kemudian melakukan pengecekan apakah nilai tersebut lebih besar atau sama dengan 60. Jika iya, maka program akan menampilkan “Lulus”, jika tidak maka program akan menampilkan “Tidak Lulus”.
3. Loop Structure
Loop structure atau struktur pengulangan adalah struktur algoritma yang digunakan untuk melakukan perulangan pada suatu pernyataan tertentu. Contoh pseudocode untuk struktur pengulangan adalah sebagai berikut:
STARTINPUT nFOR i = 1 TO nPRINT iNEXT iEND
Pada contoh di atas, program akan meminta input dari pengguna untuk sebuah bilangan bulat, kemudian melakukan perulangan dari 1 hingga bilangan tersebut dan menampilkan nilai i pada setiap perulangan.
Kesimpulan
Pseudocode adalah bentuk penulisan algoritma menggunakan bahasa manusia yang mudah dipahami. Pseudocode digunakan sebagai alat bantu dalam membuat algoritma sebelum diimplementasikan ke dalam bahasa pemrograman tertentu. Menggunakan pseudocode memiliki beberapa keuntungan, di antaranya memudahkan programmer dalam memahami algoritma yang dibuat, melakukan perubahan pada algoritma, dan mengubah algoritma ke dalam bahasa pemrograman tertentu. Contoh pseudocode yang digunakan pada penulisan algoritma berupa antara lain struktur sekuensial, struktur pengambilan keputusan, dan struktur pengulangan.