Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia

Posted on

Perubahan fisika dan perubahan kimia adalah dua jenis perubahan yang terjadi pada benda atau zat. Keduanya sangat berbeda satu sama lain. Perubahan fisika terjadi ketika sifat-sifat fisik suatu benda berubah tanpa mengubah identitas benda itu sendiri. Sementara itu, perubahan kimia terjadi ketika zat mengalami perubahan dalam struktur molekulnya, mengubah identitas zat tersebut.

Perubahan Fisika

Perubahan fisika terjadi ketika suatu benda mengalami perubahan dalam sifat-sifat fisiknya. Contoh perubahan fisika adalah perubahan wujud, perubahan warna, perubahan ukuran, perubahan suhu, dan perubahan kepadatan. Ketika air dipanaskan, ia akan berubah menjadi uap. Ini adalah contoh perubahan fisika karena air tetap menjadi air, meskipun dalam wujud yang berbeda.

Perubahan fisika dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

Perubahan Wujud

Perubahan wujud terjadi ketika suatu zat berubah dari satu wujud ke wujud yang lain. Contohnya, ketika air diubah menjadi es atau uap. Walaupun wujudnya berbeda, namun identitasnya tetap sama.

Pos Terkait:  10 Alasan Memilih Kuliah di UNHAS

Perubahan Warna

Perubahan warna terjadi ketika warna suatu benda berubah. Contohnya, ketika besi yang awalnya berwarna silver berubah menjadi cokelat karena teroksidasi.

Perubahan Ukuran

Perubahan ukuran terjadi ketika ukuran suatu benda berubah. Contohnya, ketika kayu dipotong menjadi beberapa bagian yang lebih kecil.

Perubahan Suhu

Perubahan suhu terjadi ketika suhu suatu benda berubah. Contohnya, ketika es dibiarkan di suhu ruangan, ia akan meleleh dan suhunya akan meningkat.

Perubahan Kepadatan

Perubahan kepadatan terjadi ketika kepadatan suatu benda berubah. Contohnya, ketika garam dilarutkan dalam air, kepadatannya akan meningkat karena partikel garam menyebar dalam air.

Perubahan Kimia

Perubahan kimia terjadi ketika suatu zat mengalami perubahan dalam struktur molekulnya. Perubahan ini akan mengubah identitas zat tersebut. Contoh perubahan kimia adalah reaksi pembakaran, reaksi oksidasi, dan reaksi penguraian.

Perubahan kimia dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

Reaksi Pembakaran

Reaksi pembakaran terjadi ketika suatu zat terbakar dan menghasilkan api. Contohnya, ketika kayu dibakar, ia akan menghasilkan api dan abu.

Reaksi Oksidasi

Reaksi oksidasi terjadi ketika suatu zat bereaksi dengan oksigen dan menghasilkan oksida. Contohnya, ketika besi teroksidasi, ia akan berubah menjadi karat.

Pos Terkait:  Hewan Apa Saja yang Muncul di Lion King?

Reaksi Penguraian

Reaksi penguraian terjadi ketika suatu zat dipecah menjadi zat yang lebih sederhana. Contohnya, ketika air dipecah menjadi oksigen dan hidrogen melalui elektrolisis.

Perbedaan antara Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia

Perbedaan antara perubahan fisika dan perubahan kimia dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu:

Perubahan Identitas

Perubahan fisika tidak mengubah identitas suatu zat, sedangkan perubahan kimia mengubah identitas zat tersebut.

Sifat-sifat Fisik

Perubahan fisika hanya mengubah sifat-sifat fisik suatu zat, sedangkan perubahan kimia mengubah sifat-sifat kimia dan fisik suatu zat.

Irreversibilitas

Perubahan fisika dapat dikembalikan ke keadaan semula, sedangkan perubahan kimia sulit untuk dikembalikan ke keadaan semula.

Kesimpulan

Perubahan fisika dan perubahan kimia adalah dua jenis perubahan yang terjadi pada benda atau zat. Perubahan fisika terjadi ketika sifat-sifat fisik suatu benda berubah tanpa mengubah identitas benda itu sendiri. Sementara itu, perubahan kimia terjadi ketika zat mengalami perubahan dalam struktur molekulnya, mengubah identitas zat tersebut. Perbedaan antara perubahan fisika dan perubahan kimia dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu perubahan identitas, sifat-sifat fisik, dan irreversibilitas.

Related posts:
Pos Terkait:  10 Alasan Memilih Jurusan TKR

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *