Perbedaan Pokok Sistem Biaya Pesanan dan Sistem Biaya Proses

Posted on

Sebagai seorang pengusaha atau akuntan, Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah sistem biaya pesanan dan sistem biaya proses. Kedua sistem ini sangat penting dalam menghitung biaya produksi dan menentukan harga jual produk. Namun, apakah Anda sudah tahu perbedaan pokok antara sistem biaya pesanan dan sistem biaya proses? Berikut adalah penjelasannya.

Sistem Biaya Pesanan

Sistem biaya pesanan adalah sistem biaya yang digunakan untuk menghitung biaya produksi suatu produk berdasarkan pesanan dari pelanggan. Artinya, biaya produksi dihitung berdasarkan pesanan yang diterima oleh perusahaan. Sistem biaya pesanan umumnya digunakan untuk perusahaan yang memproduksi barang secara custom atau unik. Contoh produk yang menggunakan sistem biaya pesanan adalah meja kayu dengan ukuran dan desain yang berbeda-beda.

Pada sistem biaya pesanan, biaya produksi dikelompokkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah meskipun jumlah produksi berbeda-beda. Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang berubah-ubah tergantung pada jumlah produksi.

Contoh biaya tetap pada sistem biaya pesanan adalah biaya gaji karyawan, biaya sewa gedung, dan biaya listrik. Sedangkan contoh biaya variabel adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya pengiriman.

Pos Terkait:  10 Keuntungan Punya Teman Beda Jurusan

Sistem Biaya Proses

Sistem biaya proses adalah sistem biaya yang digunakan untuk menghitung biaya produksi suatu produk berdasarkan proses produksi yang dilakukan. Artinya, biaya produksi dihitung berdasarkan proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan. Sistem biaya proses umumnya digunakan untuk perusahaan yang memproduksi barang secara massal atau seragam. Contoh produk yang menggunakan sistem biaya proses adalah minyak goreng, sabun mandi, dan mie instan.

Pada sistem biaya proses, biaya produksi dikelompokkan menjadi biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung adalah biaya yang dapat langsung diatribusikan ke produk yang dihasilkan seperti bahan baku dan tenaga kerja langsung. Sedangkan biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat langsung diatribusikan ke produk seperti biaya sewa gedung dan biaya listrik.

Contoh biaya langsung pada sistem biaya proses adalah bahan baku dan tenaga kerja langsung. Sedangkan contoh biaya tidak langsung adalah biaya gaji karyawan bagian administrasi, biaya perawatan mesin, dan biaya asuransi.

Perbedaan Pokok

Perbedaan pokok antara sistem biaya pesanan dan sistem biaya proses terletak pada cara menghitung biaya produksi. Pada sistem biaya pesanan, biaya produksi dihitung berdasarkan pesanan yang diterima oleh perusahaan. Sedangkan pada sistem biaya proses, biaya produksi dihitung berdasarkan proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan.

Pos Terkait:  Pengertian Sifat dan Contoh Asam Basa

Hal lain yang menjadi perbedaan adalah jenis biaya yang dikelompokkan. Pada sistem biaya pesanan, biaya produksi dikelompokkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Sedangkan pada sistem biaya proses, biaya produksi dikelompokkan menjadi biaya langsung dan biaya tidak langsung.

Terakhir, perbedaan pokok antara sistem biaya pesanan dan sistem biaya proses terletak pada jenis produk yang dihasilkan. Sistem biaya pesanan umumnya digunakan untuk perusahaan yang memproduksi barang secara custom atau unik. Sedangkan sistem biaya proses umumnya digunakan untuk perusahaan yang memproduksi barang secara massal atau seragam.

Kesimpulan

Dalam menentukan sistem biaya yang tepat, perusahaan harus mempertimbangkan jenis produk yang dihasilkan, jumlah produksi, dan kebutuhan informasi yang dibutuhkan. Sistem biaya pesanan cocok untuk perusahaan yang memproduksi barang secara custom atau unik. Sedangkan sistem biaya proses cocok untuk perusahaan yang memproduksi barang secara massal atau seragam. Dengan mengetahui perbedaan pokok antara kedua sistem biaya ini, diharapkan perusahaan dapat menghitung biaya produksi dengan lebih akurat dan menentukan harga jual produk yang lebih kompetitif.

Related posts:
Pos Terkait:  10 Alasan Menjadi Sekretaris OSIS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *