Perang Paregreg adalah salah satu perang saudara di Kerajaan Majapahit yang terjadi pada tahun 1404 Masehi. Perang ini terjadi antara putra Mahapatih Gajah Mada yang bernama Wikramawardhana dengan sepupunya, Bhre Wirabhumi.
Penyebab Perang Paregreg
Penyebab terjadinya perang ini bermula dari perselisihan antara Wikramawardhana dan Bhre Wirabhumi mengenai siapa yang berhak menjadi raja di Kerajaan Majapahit setelah kematian Hayam Wuruk, raja terakhir Majapahit. Bhre Wirabhumi berpendapat bahwa dirinya yang pantas menjadi raja karena memiliki darah kerajaan yang lebih murni, sedangkan Wikramawardhana mengklaim bahwa dirinya lebih pantas menjadi raja karena telah membantu ayahnya, Mahapatih Gajah Mada, dalam memerintah Kerajaan Majapahit selama ini.
Perbedaan pendapat ini kemudian semakin memanas ketika Wikramawardhana menuduh sepupunya tersebut melakukan pengkhianatan dan menghasut para bangsawan Majapahit untuk memberontak. Bhre Wirabhumi merasa tidak bersalah dan merasa terhina atas tuduhan tersebut.
Persiapan Perang
Setelah perselisihan tersebut semakin memburuk, Wikramawardhana mulai mempersiapkan diri untuk perang. Ia merekrut pasukan dari berbagai daerah di Majapahit dan menunjuk orang-orang kepercayaannya sebagai panglima perang.
Sementara itu, Bhre Wirabhumi juga tidak tinggal diam. Ia juga merekrut pasukan dan menunjuk orang-orang kepercayaannya sebagai panglima perang. Ia juga meminta bantuan dari kerajaan-kerajaan tetangga untuk membantunya dalam perang.
Perang Paregreg
Perang Paregreg pecah pada tahun 1404 Masehi di daerah Paregreg, sebelah selatan Jawa Timur. Pasukan Wikramawardhana berhasil mengalahkan pasukan Bhre Wirabhumi dan memenangkan perang ini.
Setelah perang ini, Wikramawardhana memerintah Kerajaan Majapahit sebagai raja yang sah. Bhre Wirabhumi sendiri diasingkan ke luar negeri dan tidak pernah kembali ke Majapahit.
Dampak Perang Paregreg
Perang Paregreg mengakibatkan banyak korban jiwa dan merusak infrastruktur di daerah-daerah yang menjadi medan perang. Selain itu, perang ini juga mengakibatkan terpecahnya persatuan bangsa Majapahit dan melemahkan kekuasaan kerajaan.
Namun, perang ini juga menghasilkan beberapa dampak positif, seperti meningkatkan kemampuan militer Majapahit dan menunjukkan bahwa Kerajaan Majapahit masih bisa bertahan dan merespons tantangan yang ada.
Kesimpulan
Perang Paregreg adalah salah satu perang saudara yang terjadi di Kerajaan Majapahit pada tahun 1404 Masehi. Perang ini terjadi karena perselisihan antara Wikramawardhana dan Bhre Wirabhumi mengenai siapa yang berhak menjadi raja di Kerajaan Majapahit setelah kematian Hayam Wuruk.
Perang ini memiliki dampak yang besar terhadap bangsa Majapahit, baik dari segi negatif maupun positif. Namun, perang ini juga menjadi bukti bahwa Kerajaan Majapahit masih mampu bertahan dan merespons tantangan yang ada.