Pengertian dari Harassment Adalah

Posted on

Harassment adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan tujuan untuk mengganggu, merugikan, atau melecehkan orang lain. Tindakan ini dapat terjadi di berbagai tempat, seperti di tempat kerja, di sekolah, di lingkungan sosial, dan di tempat umum. Harassment dapat berupa tindakan fisik, verbal, atau nonverbal.

Harassment Fisik

Harassment fisik adalah tindakan yang melibatkan kontak fisik yang tidak diinginkan atau yang merugikan. Tindakan ini dapat berupa pemukulan, penamparan, atau pukulan. Harassment fisik juga dapat berupa tindakan yang mengancam keselamatan seseorang, seperti mengancam dengan senjata atau memblokir jalan keluar.

Harassment Verbal

Harassment verbal adalah tindakan yang melibatkan kata-kata yang tidak diinginkan atau yang merugikan. Tindakan ini dapat berupa ejekan, penghinaan, atau ancaman. Harassment verbal juga dapat berupa tindakan yang merugikan secara psikologis, seperti mengolok-olok atau mengejek.

Pos Terkait:  Guguritan dalam Basa Sunda Nyaeta?

Harassment Nonverbal

Harassment nonverbal adalah tindakan yang melibatkan sikap atau perilaku yang tidak diinginkan atau yang merugikan. Tindakan ini dapat berupa melotot atau menatap seseorang secara tidak sopan, mengikuti seseorang tanpa izin, atau mengirimkan pesan yang tidak diinginkan.

Jenis-jenis Harassment

Terdapat beberapa jenis harassment yang sering terjadi, di antaranya:

1. Sexual Harassment

Sexual harassment adalah tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan seksual atau untuk merugikan orang lain secara seksual. Tindakan ini dapat berupa komentar yang tidak senonoh, sentuhan yang tidak diinginkan, atau pelecehan seksual.

2. Racial Harassment

Racial harassment adalah tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk mengganggu atau merugikan seseorang berdasarkan ras atau etnisnya. Tindakan ini dapat berupa ejekan atau diskriminasi rasial.

3. Disability Harassment

Disability harassment adalah tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk mengganggu atau merugikan seseorang berdasarkan cacat atau kelemahan fisiknya. Tindakan ini dapat berupa ejekan atau diskriminasi terhadap orang dengan cacat.

4. Age Harassment

Age harassment adalah tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk mengganggu atau merugikan seseorang berdasarkan usia. Tindakan ini dapat berupa ejekan atau diskriminasi terhadap orang yang lebih tua atau lebih muda.

Pos Terkait:  Arti Kata Kepemimpinan: Memahami Pentingnya Kepemimpinan dalam Organisasi

5. Religious Harassment

Religious harassment adalah tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk mengganggu atau merugikan seseorang berdasarkan agamanya. Tindakan ini dapat berupa ejekan atau diskriminasi terhadap orang yang berbeda agama.

Penanganan Harassment

Untuk menangani kasus harassment, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan:

1. Laporkan ke pihak berwenang

Jika Anda mengalami harassment, segera laporkan ke pihak berwenang, seperti polisi atau pengurus tempat kerja. Pihak berwenang akan membantu Anda menyelesaikan kasus dengan cara yang tepat dan profesional.

2. Konsultasi dengan ahli hukum

Anda juga dapat berkonsultasi dengan ahli hukum untuk mendapatkan saran dan bantuan dalam menyelesaikan kasus harassment secara hukum.

3. Hentikan komunikasi dengan pelaku

Jika Anda mengalami harassment melalui komunikasi, seperti telepon atau pesan teks, sebaiknya hentikan komunikasi dengan pelaku dan blokir nomornya.

4. Cari dukungan dari keluarga dan teman

Dalam menghadapi kasus harassment, Anda tidak perlu sendiri. Cari dukungan dari keluarga dan teman untuk membantu Anda mengatasi masalah ini.

Kesimpulan

Harassment adalah tindakan yang merugikan dan tidak diinginkan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap orang lain. Tindakan ini dapat berupa fisik, verbal, atau nonverbal. Terdapat beberapa jenis harassment yang sering terjadi, seperti sexual harassment, racial harassment, disability harassment, age harassment, dan religious harassment. Untuk menangani kasus harassment, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, seperti melaporkan ke pihak berwenang, berkonsultasi dengan ahli hukum, menghentikan komunikasi dengan pelaku, dan mencari dukungan dari keluarga dan teman.

Related posts:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *