Pengertian Applied Art dan Pure Art

Posted on

Seni adalah bentuk ungkapan kreatif yang sangat luas dan kompleks. Dalam dunia seni, terdapat dua jenis seni utama, yaitu seni murni (pure art) dan seni terapan (applied art). Kedua jenis seni ini memiliki perbedaan yang mencolok dalam banyak hal. Artikel ini akan membahas pengertian applied art dan pure art secara mendalam dan memberikan perbedaan antara keduanya.

Pengertian Seni Murni (Pure Art)

Seni murni atau pure art merupakan jenis seni yang dibuat semata-mata untuk tujuan estetik. Seni murni sangat berfokus pada keindahan, ekspresi, dan emosi. Seniman yang menciptakan seni murni biasanya tidak memperhatikan faktor-faktor praktis seperti penggunaan dan fungsi karya seni tersebut. Mereka hanya berfokus pada aspek artistik, seperti bentuk, warna, dan komposisi.

Dalam seni murni, seniman seringkali mengekspresikan perasaannya melalui karya seni yang ia ciptakan. Seni murni juga seringkali digunakan sebagai alat untuk memperlihatkan keindahan dan keunikan dari suatu objek atau subjek, bahkan jika itu hanya merupakan imajinasi dari seniman tersebut.

Pos Terkait:  Portugis, Negara Barat Pertama yang Datang ke Indonesia

Pengertian Seni Terapan (Applied Art)

Seni terapan atau applied art merupakan jenis seni yang dibuat untuk tujuan praktis. Seni terapan biasanya memiliki fungsi tertentu dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh seni terapan antara lain adalah kerajinan tangan, desain interior, desain produk, dan fashion design.

Seni terapan biasanya memerlukan pemikiran yang lebih praktis dan rasional dalam proses penciptaannya. Selain menjaga aspek artistik, seniman juga harus mempertimbangkan fungsi dan penggunaan karya seni tersebut. Oleh karena itu, seni terapan seringkali dibuat dalam bentuk yang lebih sederhana dan mudah diproduksi secara massal.

Perbedaan Antara Applied Art dan Pure Art

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, applied art dan pure art memiliki perbedaan yang mencolok. Beberapa perbedaan antara keduanya adalah:

Tujuan

Seni murni dibuat semata-mata untuk tujuan estetik, sedangkan seni terapan dibuat untuk tujuan praktis.

Fungsi

Seni murni tidak memiliki fungsi praktis, sedangkan seni terapan memiliki fungsi praktis yang jelas.

Proses Penciptaan

Seni murni seringkali dibuat dengan proses penciptaan yang lebih bebas dan spontan, sedangkan seni terapan memerlukan pemikiran yang lebih praktis dan rasional dalam proses penciptaannya.

Bentuk dan Gaya

Seni murni seringkali memiliki bentuk dan gaya yang lebih kompleks dan abstrak, sedangkan seni terapan biasanya memiliki bentuk dan gaya yang lebih sederhana dan mudah diproduksi secara massal.

Pos Terkait:  Berapa Jumlah Tulang Leher?

Penonton

Seni murni lebih ditujukan untuk dinikmati oleh penonton yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam dunia seni, sedangkan seni terapan dapat dinikmati oleh siapa saja, tanpa memperhatikan pengetahuan dan pengalaman dalam dunia seni.

Contoh Seni Murni dan Terapan

Berikut adalah beberapa contoh seni murni dan terapan:

Seni Murni

1. Lukisan abstrak

2. Pahatan patung

3. Seni instalasi

4. Karya seni video

Seni Terapan

1. Desain interior

2. Fashion design

3. Desain produk

4. Kerajinan tangan

Kesimpulan

Seni murni dan seni terapan memiliki perbedaan yang mencolok dalam banyak hal. Seni murni dibuat semata-mata untuk tujuan estetik, sedangkan seni terapan dibuat untuk tujuan praktis. Seni murni seringkali memiliki bentuk dan gaya yang lebih kompleks dan abstrak, sedangkan seni terapan biasanya memiliki bentuk dan gaya yang lebih sederhana dan mudah diproduksi secara massal. Meskipun demikian, keduanya memiliki nilai dan keunikan yang sama-sama penting dalam dunia seni.

Related posts:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *