Sebagai seorang pelajar atau mahasiswa, mungkin kamu sering mendengar istilah pembagian CP atau penilaian capaian pembelajaran. Pembagian CP sendiri adalah suatu sistem penilaian yang digunakan oleh perguruan tinggi untuk mengevaluasi capaian pembelajaran mahasiswa. Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa pembagian CP menggunakan sistem fase bukan kelas 2?
Pengertian Pembagian CP
Sebelum membahas lebih jauh tentang mengapa pembagian CP menggunakan sistem fase bukan kelas 2, kita harus memahami terlebih dahulu pengertian dari pembagian CP itu sendiri. CP atau Capaian Pembelajaran adalah suatu penilaian yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan seseorang dalam menguasai suatu materi atau pelajaran.
Penilaian CP dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pencapaian seseorang dalam memenuhi kompetensi atau standar yang telah ditetapkan oleh perguruan tinggi. Pembagian CP sendiri dilakukan dengan menghitung nilai dari setiap mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa.
Sistem Fase dalam Pembagian CP
Setelah mengetahui pengertian pembagian CP, maka kita akan membahas mengenai sistem fase dalam pembagian CP. Sistem fase dalam pembagian CP adalah suatu sistem penilaian yang dilakukan dengan membagi nilai dari setiap mata kuliah ke dalam beberapa fase.
Pada setiap fase, nilai yang didapat oleh mahasiswa akan digabungkan dan dihitung rata-ratanya. Kemudian, hasil rata-rata tersebut akan dijadikan sebagai nilai akhir dari pembagian CP.
Kelebihan Sistem Fase dalam Pembagian CP
Ada beberapa kelebihan yang membuat sistem fase lebih efektif digunakan dalam pembagian CP daripada kelas 2. Berikut adalah penjelasannya:
1. Dapat Menilai Kemampuan Mahasiswa Secara Lebih Akurat
Dalam sistem fase, nilai dari setiap mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa akan digabungkan pada setiap fase. Hal ini memungkinkan penilaian kemampuan mahasiswa secara lebih akurat karena menilai kemampuan mahasiswa secara keseluruhan, bukan hanya dari satu mata kuliah saja.
2. Lebih Adil bagi Mahasiswa
Dalam pembagian CP menggunakan sistem fase, mahasiswa memiliki kesempatan yang sama untuk memperbaiki nilai dari setiap mata kuliah di setiap fase. Hal ini membuat pembagian CP menjadi lebih adil bagi mahasiswa karena setiap mahasiswa memiliki kesempatan yang sama untuk meningkatkan nilai akhirnya.
3. Mendorong Mahasiswa untuk Belajar Lebih Giat
Dalam pembagian CP menggunakan sistem fase, mahasiswa diharuskan untuk belajar lebih giat dan konsisten karena setiap nilai dari setiap mata kuliah akan berpengaruh pada nilai akhir. Hal ini dapat mendorong mahasiswa untuk belajar dengan lebih serius dan konsisten.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pembagian CP menggunakan sistem fase lebih efektif digunakan dibandingkan dengan kelas 2. Sistem fase dalam pembagian CP dapat menilai kemampuan mahasiswa secara lebih akurat, lebih adil bagi mahasiswa, dan dapat mendorong mahasiswa untuk belajar lebih giat.
Karena itu, jika kamu ingin berhasil dalam pembagian CP, maka kamu harus belajar dengan lebih serius dan konsisten agar dapat memperoleh nilai yang baik dalam setiap mata kuliah yang diambil.