Mengapa Daulah Mamluk Terpecah Menjadi Dua?

Posted on

Daulah Mamluk adalah sebuah dinasti Islam yang berkuasa di Mesir dan Suriah dari abad ke-13 hingga ke-16. Dinasti ini terkenal karena berhasil mempertahankan wilayahnya dari serangan Mongol dan Perang Salib. Namun, pada abad ke-15, daulah ini terpecah menjadi dua bagian yang saling bersaing, yaitu Daulah Mamluk Kairo dan Daulah Mamluk Aleppo. Mengapa hal ini terjadi? Berikut penjelasannya.

1. Persaingan Kekuasaan

Salah satu faktor terbesar yang menyebabkan terpecahnya Daulah Mamluk adalah persaingan kekuasaan di antara para pemimpinnya. Pada awalnya, daulah ini dipimpin oleh sebuah dinasti yang dipilih oleh para mamluk, yaitu tentara bayaran yang berasal dari daerah-daerah Turkmenistan dan Kaukasus. Namun, pada abad ke-15, para pemimpin Mamluk mulai berebut kekuasaan dan memakai kekerasan untuk mengamankan posisi mereka.

2. Akibat Kebijakan Pemerintah yang Buruk

Selain itu, kebijakan pemerintah Mamluk yang buruk juga menjadi penyebab terpecahnya daulah ini. Salah satu kebijakan yang kontroversial adalah penghapusan pajak yang dikenakan kepada para petani. Kebijakan ini memang bertujuan untuk membantu rakyat jelata, namun pada akhirnya malah merugikan perekonomian daulah karena kurangnya pendapatan dari pajak.

Pos Terkait:  Arti Kata Ikhlas Adalah - Menemukan Kesejukan Hati dalam Hidup

3. Kekuatan Ekonomi yang Melemah

Selain itu, ekonomi daulah Mamluk mulai melemah pada abad ke-15. Hal ini disebabkan oleh penurunan perdagangan di wilayah Mediterania akibat serangan bangsa Portugis dan Spanyol, serta penurunan harga gula dan kapas di pasar dunia. Kekuatan ekonomi yang melemah ini membuat para pemimpin Mamluk saling bersaing untuk menguasai sumber daya yang masih tersisa.

4. Perang Sipil

Perang sipil juga menjadi faktor penting dalam terpecahnya daulah Mamluk. Persaingan kekuasaan di antara para pemimpin Mamluk memuncak pada pertengahan abad ke-15 dan berujung pada perang saudara yang berlangsung selama 20 tahun. Perang ini menyebabkan banyak kerusakan dan menyebabkan kekuatan daulah semakin melemah.

5. Pengaruh Asing

Pengaruh asing juga berperan dalam terpecahnya daulah Mamluk. Pada abad ke-15, Utsmaniyah mulai mengancam wilayah Suriah dan Mesir, sehingga para pemimpin Mamluk mulai memperkuat pertahanan mereka. Namun, mereka juga memakai kebijakan yang kontroversial, seperti mengizinkan orang Turki untuk menjadi mamluk, demi memperkuat pertahanan mereka. Hal ini menyebabkan terjadinya perpecahan di antara para mamluk asli dan mamluk Turki.

6. Kesimpulan

Terkait dengan terpecahnya daulah Mamluk menjadi dua, faktor-faktor yang mempengaruhinya sangat kompleks dan melibatkan banyak aspek, seperti persaingan kekuasaan, kebijakan pemerintah yang buruk, kekuatan ekonomi yang melemah, perang sipil, dan pengaruh asing. Meskipun daulah ini tidak lagi berkuasa di Mesir dan Suriah, namun sejarahnya tetap menjadi bagian penting dari sejarah Islam dan dunia Arab.

Related posts:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *