Majas paralelisme adalah salah satu bentuk majas atau gaya bahasa yang sering digunakan dalam sastra. Majas ini digunakan untuk memperkuat makna dengan menggunakan kata-kata atau frasa yang memiliki struktur gramatikal yang sama. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian, jenis, dan contoh dari majas paralelisme.
Pengertian Majas Paralelisme
Majas paralelisme adalah penggunaan kata-kata atau frasa yang memiliki struktur gramatikal yang sama dalam sebuah kalimat atau pasangan kalimat. Gaya bahasa ini bertujuan untuk menekankan makna dari kalimat tersebut dan memberikan kesan yang lebih kuat pada pembaca atau pendengar.
Majas paralelisme sering digunakan dalam sastra, khususnya puisi. Namun, majas ini juga dapat ditemukan dalam bahasa sehari-hari ketika seseorang ingin menekankan atau memperkuat suatu makna dalam kalimat.
Jenis-Jenis Majas Paralelisme
Ada beberapa jenis majas paralelisme yang sering digunakan dalam sastra, yaitu:
1. Paralelisme Sintaksis
Paralelisme sintaksis adalah penggunaan struktur kalimat yang sama dalam sebuah pasangan kalimat. Contoh:
Hari ini aku belajar, besok aku belajar lagi.
Dalam kalimat di atas, struktur kalimat “aku belajar” diulang dua kali dengan struktur yang sama pada kedua kalimat. Hal ini memberikan kesan bahwa belajar adalah hal yang penting bagi si penulis.
2. Paralelisme Leksikal
Paralelisme leksikal adalah penggunaan kata-kata dengan akar kata yang sama dalam sebuah kalimat atau pasangan kalimat. Contoh:
“Air mataku mengalir, hatiku hancur.”
Dalam kalimat di atas, kata “air mataku” dan “hatiku” memiliki akar kata yang sama yaitu “hati”. Hal ini memberikan kesan bahwa si penulis sedang sangat sedih dan merasa hancur.
3. Paralelisme Gramatikal
Paralelisme gramatikal adalah penggunaan bentuk kata atau frasa yang sama dalam sebuah kalimat atau pasangan kalimat. Contoh:
“Aku suka makan, aku suka minum, aku suka tidur.”
Dalam kalimat di atas, bentuk kata “suka” diulang tiga kali. Hal ini memberikan kesan bahwa si penulis sangat menikmati makan, minum, dan tidur.
Contoh Majas Paralelisme
Berikut ini adalah beberapa contoh majas paralelisme yang sering digunakan dalam sastra maupun bahasa sehari-hari.
1. Paralelisme Sintaksis
“Senyummu indah, tatapanku tersipu.” (Puisi)
Kita belajar untuk hidup, bukan hidup untuk belajar.” (Pesan Moral)
2. Paralelisme Leksikal
“Ketika hatiku sakit, air mataku mengalir.” (Puisi)
“Kau yang membuatku tersenyum, kau juga yang membuatku menangis.” (Lagu)
3. Paralelisme Gramatikal
“Aku membeli baju, sepatu, dan topi.” (Kalimat)
Kita harus berjuang, bekerja keras, dan tidak menyerah.” (Motivasi)
Kesimpulan
Majas paralelisme adalah salah satu gaya bahasa yang sering digunakan dalam sastra untuk memperkuat makna. Ada beberapa jenis paralelisme, yaitu paralelisme sintaksis, leksikal, dan gramatikal. Contoh-contoh majas paralelisme dapat ditemukan dalam puisi, lagu, pesan moral, kalimat, maupun motivasi. Dengan memahami pengertian dan jenis-jenis dari majas paralelisme, kita dapat lebih memahami sastra dan bahasa yang digunakan sehari-hari.