Macam-Macam Teori Pers: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Posted on

Teori pers merupakan salah satu bidang studi yang membahas tentang komunikasi massa dan media massa. Teori ini sangat penting untuk dipelajari oleh para mahasiswa jurusan komunikasi karena akan membantu mereka memahami konsep-konsep dasar dalam bidang jurnalistik, broadcasting, dan public relations. Dalam artikel ini, kita akan membahas macam-macam teori pers yang perlu diketahui oleh para mahasiswa dan praktisi di bidang komunikasi.

Pengertian Teori Pers

Teori pers adalah kumpulan gagasan dan konsep yang digunakan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi dalam dunia media massa. Teori ini membahas tentang berbagai aspek dari media massa, mulai dari pengaruh media terhadap masyarakat, struktur dan organisasi media massa, hingga etika dan profesionalisme jurnalistik.

Jenis-Jenis Teori Pers

Berikut adalah beberapa jenis teori pers yang umum dipelajari oleh mahasiswa komunikasi:

1. Teori Agenda Setting

Teori ini menjelaskan tentang cara media massa mempengaruhi apa yang menjadi perhatian masyarakat. Menurut teori ini, media massa memiliki kekuatan untuk menentukan topik yang dibicarakan oleh masyarakat.

Pos Terkait:  Arti Kata Pangan Adalah

2. Teori Uses and Gratification

Teori ini menjelaskan tentang alasan mengapa orang mengonsumsi media massa. Menurut teori ini, orang mengonsumsi media massa karena mereka mencari kepuasan dan memenuhi kebutuhan tertentu, seperti hiburan, informasi, dan interaksi sosial.

3. Teori Framing

Teori ini menjelaskan tentang cara media massa memilih sudut pandang atau perspektif tertentu ketika melaporkan suatu berita. Menurut teori ini, media massa memiliki kekuatan untuk memengaruhi cara orang memahami suatu masalah atau kejadian.

4. Teori Cultivation

Teori ini menjelaskan tentang bagaimana media massa dapat mempengaruhi persepsi dan keyakinan masyarakat terhadap realitas sosial. Menurut teori ini, media massa dapat membentuk pandangan masyarakat terhadap realitas sosial yang sebenarnya.

5. Teori Spiral of Silence

Teori ini menjelaskan tentang bagaimana individu cenderung menahan diri untuk mengungkapkan pendapat mereka jika mereka merasa bahwa pendapat mereka tidak populer atau bertentangan dengan opini mayoritas. Menurut teori ini, media massa memiliki kekuatan untuk membentuk opini publik dan mempengaruhi perilaku individu dalam mengungkapkan pendapat mereka.

Contoh Penerapan Teori Pers dalam Media Massa

Berikut adalah contoh penerapan teori pers dalam media massa:

1. Agenda Setting

Contoh penerapan teori agenda setting adalah ketika media massa memberitakan suatu topik secara terus-menerus sehingga topik tersebut menjadi perhatian utama masyarakat. Misalnya, ketika media massa memberitakan tentang pandemi COVID-19 secara terus-menerus, maka topik tersebut menjadi perhatian utama masyarakat dan menjadi topik yang paling banyak dibicarakan.

Pos Terkait:  Tulisan Stay Tuned: Menjaga Koneksi dengan Para Pembaca

2. Uses and Gratification

Contoh penerapan teori uses and gratification adalah ketika media massa menyediakan berbagai macam program hiburan untuk memenuhi kebutuhan hiburan masyarakat. Misalnya, televisi menyediakan acara komedi, drama, dan reality show untuk memenuhi kebutuhan hiburan masyarakat.

3. Framing

Contoh penerapan teori framing adalah ketika media massa memilih sudut pandang tertentu ketika melaporkan suatu berita. Misalnya, ketika media massa melaporkan tentang aksi demonstrasi, mereka dapat memilih sudut pandang yang mendukung aksi demonstrasi atau sudut pandang yang menentang aksi demonstrasi.

4. Cultivation

Contoh penerapan teori cultivation adalah ketika media massa memperlihatkan bahwa kekerasan dan kejahatan sering terjadi di masyarakat, sehingga masyarakat merasa bahwa dunia ini penuh dengan kekerasan dan kejahatan. Misalnya, film-film aksi yang menampilkan kekerasan dan kejahatan dapat membentuk persepsi masyarakat terhadap realitas sosial yang sebenarnya.

5. Spiral of Silence

Contoh penerapan teori spiral of silence adalah ketika individu cenderung menahan diri untuk mengungkapkan pendapat mereka jika mereka merasa bahwa pendapat mereka tidak populer atau bertentangan dengan opini mayoritas. Misalnya, ketika media massa memberitakan tentang suatu isu politik yang kontroversial, individu yang memiliki pendapat yang berbeda cenderung menahan diri untuk mengungkapkan pendapat mereka karena takut dianggap sebagai minoritas.

Pos Terkait:  Jika Pingin Lulus Cumlaude Berikut 10 Cara Menjadi Cumlaude

Kesimpulan

Dalam bidang komunikasi, teori pers sangat penting untuk dipelajari karena akan membantu para mahasiswa dan praktisi memahami konsep-konsep dasar dalam media massa. Ada beberapa jenis teori pers yang perlu dipelajari, seperti teori agenda setting, uses and gratification, framing, cultivation, dan spiral of silence. Contoh penerapan teori ini dalam media massa juga sangat banyak, mulai dari pengaruh media massa terhadap masyarakat hingga cara media massa mempengaruhi persepsi dan keyakinan masyarakat terhadap realitas sosial.

Related posts:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *