Lembaga Peradilan untuk Kasus Pelanggaran HAM Berat di Yugoslavia

Posted on

Pengenalan

Lembaga peradilan untuk kasus pelanggaran HAM berat di Yugoslavia didirikan pada tahun 1993 sebagai hasil dari krisis Yugoslavia yang berlangsung selama beberapa tahun. Lembaga ini bertujuan untuk mengadili pelanggar hak asasi manusia (HAM) yang terjadi selama krisis tersebut.

Sejarah Kasus Pelanggaran HAM di Yugoslavia

Kasus-kasus pelanggaran HAM di Yugoslavia dimulai pada awal tahun 1990-an. Krisis Yugoslavia dimulai pada tahun 1991 ketika Slovenia dan Kroasia memproklamirkan kemerdekaannya dari Yugoslavia. Konflik etnis kemudian meletus di Bosnia dan Herzegovina pada tahun 1992.Di Bosnia dan Herzegovina, terjadi genosida yang dilakukan oleh pasukan Serbia di Srebrenica pada Juli 1995. Lebih dari 8.000 orang Bosnia Muslim dibunuh dalam genosida ini.

Pendirian Lembaga Peradilan

Setelah terjadinya genosida di Srebrenica, PBB membentuk lembaga peradilan khusus untuk mengadili kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Yugoslavia. Lembaga ini dikenal sebagai International Criminal Tribunal for the former Yugoslavia (ICTY).Lembaga ini didirikan pada tahun 1993 dan berbasis di Den Haag, Belanda. Lembaga ini bertujuan untuk mengadili pelanggar HAM yang terjadi di Yugoslavia selama krisis tersebut.

Pos Terkait:  Arti Kata Feedback: Mengenal Makna dan Pentingnya Feedback dalam Berbagai Aspek Kehidupan

Tugas Lembaga Peradilan

Tugas utama lembaga peradilan ini adalah untuk mengadili kasus-kasus pelanggaran HAM yang meliputi genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan kejahatan perang. Lembaga peradilan ini memiliki yurisdiksi untuk mengadili individu yang bertanggung jawab atas pelanggaran HAM tersebut.

Proses Peradilan

Proses peradilan di ICTY meliputi beberapa tahapan. Tahapan pertama adalah penyelidikan yang dilakukan oleh jaksa. Setelah penyelidikan selesai, jaksa akan menentukan apakah akan menuntut terdakwa atau tidak.Jika jaksa memutuskan untuk menuntut terdakwa, proses persidangan akan dimulai. Persidangan dilakukan oleh hakim dan terdakwa memiliki hak untuk diwakili oleh pengacara.Setelah persidangan selesai, hakim akan memberikan vonis. Jika terdakwa dinyatakan bersalah, hakim akan memberikan hukuman yang sesuai dengan kejahatan yang dilakukan.

Kasus-Kasus yang Diadili

ICTY telah mengadili banyak kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Yugoslavia selama krisis tersebut. Beberapa kasus yang terkenal antara lain:- Kasus Slobodan Milošević: Mantan presiden Serbia yang diadili atas dakwaan genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan kejahatan perang.- Kasus Radovan Karadžić: Mantan presiden Republika Srpska yang diadili atas dakwaan genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan kejahatan perang.- Kasus Ratko Mladić: Mantan jenderal Serbia yang diadili atas dakwaan genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan kejahatan perang.

Pos Terkait:  Nama-nama Pantai dan Laut di Pulau Sulawesi

Kritik terhadap Lembaga Peradilan

Meskipun ICTY telah berhasil mengadili banyak kasus pelanggaran HAM di Yugoslavia, lembaga ini juga mendapat banyak kritik. Beberapa kritik yang dilontarkan antara lain:- Lambatnya proses peradilan: Proses peradilan di ICTY sering kali memakan waktu yang lama. Beberapa kasus bahkan memakan waktu hingga bertahun-tahun sebelum vonis akhirnya dikeluarkan.- Keterbatasan yurisdiksi: ICTY hanya memiliki yurisdiksi atas kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Yugoslavia selama krisis tersebut. Banyak kasus pelanggaran HAM lain di seluruh dunia yang tidak dapat diadili oleh ICTY.

Kesimpulan

Lembaga peradilan untuk kasus pelanggaran HAM berat di Yugoslavia didirikan pada tahun 1993 sebagai hasil dari krisis Yugoslavia yang berlangsung selama beberapa tahun. Lembaga ini bertujuan untuk mengadili pelanggar HAM yang terjadi selama krisis tersebut. Meskipun mendapat banyak kritik, ICTY telah berhasil mengadili banyak kasus pelanggaran HAM di Yugoslavia dan memberikan keadilan bagi korban.

Related posts:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *