Jepang, sebagai salah satu negara yang pernah menduduki Indonesia pada masa lalu, telah meninggalkan banyak pengaruh dalam budaya, bahasa, dan juga sistem pemerintahan Indonesia. Salah satu sistem yang diterapkan oleh Jepang pada saat itu adalah sistem administrasi.
Sistem Administrasi Jepang di Indonesia
Pada saat Jepang menduduki Indonesia, mereka membawa sistem administrasi yang berbeda dengan sistem kolonial Belanda yang sebelumnya sudah diterapkan. Sistem administrasi Jepang lebih terpusat dan efisien. Mereka membagi wilayah Indonesia menjadi beberapa daerah dan mengangkat seorang kepala daerah untuk mengurus daerah tersebut.
Selain itu, Jepang juga membentuk lembaga-lembaga baru seperti Shu-cho (kepala daerah), Chosha (kantor kepala daerah), dan juga Kokumin Gakko (sekolah nasional). Dalam sistem administrasi Jepang, masyarakat Indonesia juga diwajibkan untuk mengikuti aturan dan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Jepang.
Pengaruh Sistem Administrasi Jepang di Indonesia
Setelah Jepang meninggalkan Indonesia, sistem administrasi yang diterapkan oleh mereka masih tetap berdampak hingga saat ini. Beberapa pengaruh yang dapat dirasakan adalah:
1. Terbentuknya Pemerintahan Desa
Setelah Indonesia merdeka, sistem administrasi Jepang yang terpusat ini diubah menjadi sistem yang lebih terbuka dan demokratis. Salah satu dampak positifnya adalah terbentuknya pemerintahan desa sebagai lembaga yang mengurus kepentingan masyarakat di tingkat desa.
2. Terbentuknya Kepala Desa
Dalam sistem administrasi Jepang, kepala daerah atau Shu-cho diangkat oleh pemerintah Jepang. Namun, setelah Indonesia merdeka, posisi tersebut diubah menjadi kepala desa yang dipilih oleh masyarakat setempat.
3. Terbentuknya Sekolah Negeri
Sekolah negeri atau Kokumin Gakko yang dibentuk oleh pemerintah Jepang masih tetap beroperasi hingga saat ini. Sekolah negeri ini dibentuk untuk menyediakan pendidikan gratis bagi masyarakat Indonesia.
Kesimpulan
Sistem administrasi Jepang yang diterapkan pada masa pendudukan mereka di Indonesia telah meninggalkan pengaruh yang cukup besar dalam pemerintahan Indonesia. Salah satu dampak positifnya adalah terbentuknya pemerintahan desa yang lebih terbuka dan demokratis. Selain itu, sistem administrasi Jepang juga membentuk lembaga-lembaga baru seperti sekolah negeri yang masih tetap beroperasi hingga saat ini.