Jenis Polisakarida Apa Saja yang Tidak Dapat Dicerna?

Posted on

Polisakarida adalah jenis karbohidrat kompleks yang terdiri dari banyak molekul gula sederhana yang disebut monosakarida. Polisakarida biasanya ditemukan dalam makanan yang berasal dari tanaman, seperti biji-bijian, umbi-umbian, dan sayuran. Namun, tidak semua polisakarida dapat dicerna oleh tubuh manusia. Berikut adalah jenis-jenis polisakarida yang tidak dapat dicerna:

1. Selulosa

Selulosa adalah polisakarida yang ditemukan pada dinding sel tumbuhan. Selulosa tidak bisa dicerna oleh tubuh manusia karena manusia tidak memiliki enzim yang dapat mencerna selulosa. Namun, serat selulosa dapat membantu melancarkan pencernaan dan mengurangi risiko penyakit usus besar.

2. Inulin

Inulin adalah polisakarida yang ditemukan pada akar tanaman seperti cichory, bawang putih, dan artichoke. Inulin tidak bisa dicerna oleh tubuh manusia karena manusia tidak memiliki enzim yang dapat mencerna inulin. Namun, inulin dapat membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2.

3. Beta-glukan

Beta-glukan adalah polisakarida yang ditemukan pada dinding sel fungi, seperti ragi dan jamur. Beta-glukan tidak bisa dicerna oleh tubuh manusia karena manusia tidak memiliki enzim yang dapat mencerna beta-glukan. Namun, beta-glukan dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi risiko penyakit jantung.

Pos Terkait:  Berapa Tinggi Badan Xiao Genshin Impact?

4. Peptida Polisakarida

Peptida polisakarida adalah polisakarida yang terdiri dari gula dan asam amino. Peptida polisakarida tidak bisa dicerna oleh tubuh manusia karena manusia tidak memiliki enzim yang dapat mencerna peptida polisakarida. Namun, peptida polisakarida dapat membantu meningkatkan kesehatan usus dan sistem kekebalan tubuh.

5. Resisten Pati

Resisten pati adalah polisakarida yang terdapat pada biji-bijian, umbi-umbian, dan sayuran yang telah dimasak dan didinginkan. Resisten pati tidak bisa dicerna oleh tubuh manusia karena strukturnya telah berubah menjadi bentuk yang lebih sulit dicerna oleh enzim pencernaan. Namun, resistant pati dapat membantu meningkatkan kesehatan usus dan mengurangi risiko penyakit diabetes tipe 2.

6. Kitin

Kitin adalah polisakarida yang ditemukan pada eksoskeleton serangga dan kerangka dalam hewan laut. Kitin tidak bisa dicerna oleh tubuh manusia karena manusia tidak memiliki enzim yang dapat mencerna kitin. Namun, kitin dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat suture yang terurai secara alami dan bahan pengganti plastik.

7. Lignin

Lignin adalah polisakarida yang ditemukan pada dinding sel tumbuhan. Lignin tidak bisa dicerna oleh tubuh manusia karena manusia tidak memiliki enzim yang dapat mencerna lignin. Namun, lignin dapat membantu meningkatkan kesehatan usus dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

Pos Terkait:  Arti Kata Sila dalam Pancasila

8. Konjak Mannan

Konjak mannan adalah polisakarida yang ditemukan pada akar konjac. Konjak mannan tidak bisa dicerna oleh tubuh manusia karena manusia tidak memiliki enzim yang dapat mencerna konjak mannan. Namun, konjak mannan dapat membantu menurunkan berat badan dan mengurangi risiko penyakit diabetes tipe 2.

9. Arabinoxylan

Arabinoxylan adalah polisakarida yang ditemukan pada biji-bijian, seperti gandum, jagung, dan beras. Arabinoxylan tidak bisa dicerna oleh tubuh manusia karena manusia tidak memiliki enzim yang dapat mencerna arabinoxylan. Namun, arabinoxylan dapat membantu meningkatkan kesehatan usus dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

10. Glukomannan

Glukomannan adalah polisakarida yang ditemukan pada akar konjac. Glukomannan tidak bisa dicerna oleh tubuh manusia karena manusia tidak memiliki enzim yang dapat mencerna glukomannan. Namun, glukomannan dapat membantu menurunkan berat badan dan mengurangi risiko penyakit diabetes tipe 2.

Kesimpulan

Jenis-jenis polisakarida di atas tidak bisa dicerna oleh tubuh manusia karena manusia tidak memiliki enzim yang dapat mencernanya. Namun, polisakarida tersebut dapat memberikan manfaat kesehatan seperti meningkatkan kesehatan usus, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi makanan yang mengandung polisakarida tersebut untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang optimal.

Related posts:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *