Bahan yang ada di sekitar kita bisa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu bahan organik dan anorganik. Keduanya memiliki perbedaan yang signifikan baik dari sisi struktur maupun sifatnya. Pada artikel ini, akan dijelaskan apa itu bahan organik dan anorganik serta perbedaannya.
Pengertian Bahan Organik
Bahan organik adalah bahan yang terdiri dari senyawa karbon dan hidrogen. Selain itu, bahan organik juga dapat mengandung unsur-unsur lain seperti oksigen, nitrogen, sulfur, dan fosfor. Contoh bahan organik antara lain adalah protein, lemak, karbohidrat, dan asam nukleat. Bahan organik umumnya berasal dari makhluk hidup atau pernah hidup seperti tumbuhan dan hewan.
Pengertian Bahan Anorganik
Bahan anorganik adalah bahan yang tidak mengandung senyawa karbon dan hidrogen. Contoh bahan anorganik antara lain adalah air, garam, mineral, logam, dan asam. Bahan anorganik dapat ditemukan di alam, seperti air dan mineral, atau dapat juga dihasilkan dari proses industri, seperti garam dan asam.
Perbedaan Bahan Organik dan Anorganik dari Sisi Struktur
Perbedaan yang paling mendasar antara bahan organik dan anorganik terletak pada strukturnya. Bahan organik memiliki struktur yang kompleks dan tersusun dari molekul-molekul organik yang berbeda, sedangkan bahan anorganik memiliki struktur yang sederhana dan tersusun dari ion-ion anorganik yang berbeda.
Struktur bahan organik dapat dibentuk melalui proses kimia yang kompleks seperti fotosintesis pada tumbuhan atau sintesis protein pada hewan. Sementara itu, struktur bahan anorganik terbentuk melalui proses fisika seperti kristalisasi atau pengendapan.
Perbedaan Bahan Organik dan Anorganik dari Sisi Sifat
Bahan organik dan anorganik juga memiliki perbedaan sifat yang signifikan. Bahan organik umumnya mudah terbakar, sedangkan bahan anorganik tidak mudah terbakar. Hal ini karena bahan organik mengandung senyawa karbon yang mudah bereaksi dengan oksigen, sedangkan bahan anorganik tidak memiliki senyawa karbon yang dapat bereaksi dengan oksigen.
Bahan organik juga biasanya lebih mudah terurai secara biologis daripada bahan anorganik. Hal ini disebabkan karena bahan organik memiliki struktur yang kompleks dan dapat diuraikan oleh mikroorganisme seperti bakteri dan jamur. Sementara itu, bahan anorganik tidak bisa diuraikan secara biologis dan hanya terurai melalui proses fisika.
Contoh Perbedaan Sifat Bahan Organik dan Anorganik
Contoh perbedaan sifat antara bahan organik dan anorganik antara lain:
Bahan organik seperti kayu dan kertas mudah terbakar, sedangkan bahan anorganik seperti batu dan logam tidak mudah terbakar.
Bahan organik seperti sisa makanan dan daun kering mudah diuraikan menjadi bahan organik yang lebih sederhana oleh mikroorganisme, sedangkan bahan anorganik seperti plastik dan kaca tidak bisa diuraikan secara biologis.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara bahan organik dan anorganik terletak pada struktur dan sifatnya. Bahan organik memiliki struktur yang kompleks dan tersusun dari molekul-molekul organik yang berbeda, sedangkan bahan anorganik memiliki struktur yang sederhana dan tersusun dari ion-ion anorganik yang berbeda. Bahan organik juga mudah terbakar dan mudah terurai secara biologis, sementara bahan anorganik tidak mudah terbakar dan tidak bisa diuraikan secara biologis.