Komponen elektronik dalam sebuah mesin memiliki peran yang sangat penting untuk kelancaran kinerja mesin tersebut. Salah satu komponen yang memiliki peran vital adalah kontak pemutus platina. Kontak pemutus platina adalah sebuah komponen elektromekanik yang berfungsi untuk memutuskan arus listrik pada sirkuit tertentu. Pada artikel kali ini, kita akan membahas fungsi dan komponen-komponen yang terdapat pada kontak pemutus platina.
Fungsi Kontak Pemutus Platina
Kontak pemutus platina memiliki fungsi utama untuk memutuskan arus listrik pada sirkuit tertentu. Hal ini dilakukan ketika terjadi gangguan pada sistem, seperti jebolnya kabel atau terjadi hubungan arus pendek. Dalam situasi seperti ini, kontak pemutus platina akan memutuskan arus listrik secara otomatis sehingga dapat mencegah terjadinya kerusakan pada mesin atau bahkan kebakaran.
Selain itu, kontak pemutus platina juga digunakan untuk mengontrol arus listrik dalam sebuah mesin. Sebagai contoh, pada mesin mobil, kontak pemutus platina berfungsi untuk mengatur arus listrik yang mengalir ke sistem pengapian. Dengan begitu, mesin dapat bekerja dengan lebih optimal dan efisien.
Komponen Kontak Pemutus Platina
Kontak pemutus platina terdiri dari beberapa komponen yang bekerja bersama-sama untuk menghasilkan fungsi yang optimal. Berikut adalah beberapa komponen yang terdapat pada kontak pemutus platina:
1. Platina
Platina adalah sebuah logam yang digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan kontak pemutus platina. Platina memiliki sifat yang cukup keras dan tahan terhadap korosi sehingga sangat cocok untuk digunakan sebagai bahan dasar kontak pemutus platina.
2. Pegas
Pegas merupakan komponen yang berfungsi sebagai pengunci platina pada posisi tertentu. Pegas ini digunakan untuk menjaga agar platina tetap pada posisi yang tepat sehingga kontak pemutus platina dapat bekerja dengan optimal.
3. Terminal
Terminal adalah komponen yang berfungsi untuk menghubungkan kontak pemutus platina dengan sirkuit utama. Terminal ini biasanya terbuat dari logam atau plastik yang tahan terhadap panas dan arus listrik yang tinggi.
4. Isolator
Isolator adalah komponen yang berfungsi untuk memisahkan platina dari sirkuit utama. Isolator ini terbuat dari bahan yang tahan terhadap panas dan arus listrik yang tinggi sehingga dapat mencegah terjadinya hubungan arus pendek.
5. Penutup
Penutup adalah komponen yang berfungsi untuk melindungi platina dari debu dan kotoran yang dapat mengganggu kinerja kontak pemutus platina. Penutup ini biasanya terbuat dari bahan yang tahan terhadap panas dan arus listrik yang tinggi.
Cara Kerja Kontak Pemutus Platina
Cara kerja kontak pemutus platina cukup sederhana. Ketika arus listrik mengalir melalui sirkuit, maka platina akan terhubung dengan terminal dan mengalirkan arus listrik tersebut. Namun, ketika terjadi gangguan pada sistem seperti jebolnya kabel atau terjadi hubungan arus pendek, maka pegas akan melepaskan platina sehingga arus listrik tidak lagi mengalir.
Selain itu, ketika mesin dihidupkan, platina akan terus bergerak ke atas dan ke bawah karena adanya gaya tarik yang dihasilkan oleh pegas. Gerakan ini menyebabkan platina terkikis sehingga pada akhirnya kontak pemutus platina perlu diganti.
Kesimpulan
Kontak pemutus platina merupakan komponen elektromekanik yang sangat penting dalam sebuah mesin. Kontak pemutus platina berfungsi untuk memutuskan arus listrik pada sirkuit tertentu, mengontrol arus listrik dalam sebuah mesin, dan mencegah terjadinya kerusakan pada mesin atau bahkan kebakaran. Kontak pemutus platina terdiri dari beberapa komponen seperti platina, pegas, terminal, isolator, dan penutup yang bekerja bersama-sama untuk menghasilkan fungsi yang optimal. Dalam cara kerjanya, kontak pemutus platina akan terhubung dengan terminal ketika arus listrik mengalir melalui sirkuit dan akan memutuskan arus listrik ketika terjadi gangguan pada sistem. Oleh karena itu, perawatan yang baik pada kontak pemutus platina sangatlah penting untuk menjaga kelancaran kinerja mesin.