Diakronis adalah istilah yang sering digunakan dalam bidang sejarah, linguistik, dan sosiologi. Diakronis merujuk pada perubahan yang terjadi dari masa ke masa, baik itu dalam bahasa, budaya, atau masyarakat.
Dalam konsep diakronis, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar dapat memahami perubahan yang terjadi secara lebih mendalam. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam konsep diakronis.
1. Konteks Sejarah
Perubahan yang terjadi dalam waktu tertentu tidak bisa dipahami secara terpisah dari konteks sejarahnya. Oleh karena itu, memahami konteks sejarah merupakan hal yang penting dalam konsep diakronis.
Contohnya, ketika mempelajari perubahan bahasa Indonesia dari masa ke masa, tidak bisa dipisahkan dari konteks sejarah Indonesia itu sendiri. Perubahan bahasa Indonesia dipengaruhi oleh peristiwa sejarah seperti penjajahan, kemerdekaan, dan modernisasi.
2. Faktor Penyebab Perubahan
Perubahan dalam konsep diakronis tidak terjadi begitu saja. Ada faktor-faktor yang menyebabkan perubahan tersebut terjadi. Faktor-faktor tersebut bisa bersifat sosial, politik, ekonomi, atau lingkungan.
Contohnya, perubahan bahasa Indonesia dari zaman kolonial Belanda hingga saat ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pengaruh bahasa Belanda, modernisasi, dan globalisasi.
3. Proses Perubahan
Perubahan dalam konsep diakronis tidak terjadi secara instan. Ada proses yang harus dilalui sebelum perubahan tersebut terjadi. Proses tersebut bisa berlangsung dalam jangka waktu yang panjang.
Contohnya, perubahan bahasa Indonesia dari masa ke masa tidak terjadi dalam waktu singkat. Ada proses yang harus dijalani seperti pengaruh bahasa asing, proses pembentukan kosakata baru, dan perubahan aturan tata bahasa.
4. Perubahan Bersifat Selektif
Perubahan dalam konsep diakronis tidak terjadi secara merata pada semua aspek. Ada perubahan yang lebih cepat terjadi pada beberapa aspek dibandingkan dengan yang lain.
Contohnya, perubahan kosakata dalam bahasa Indonesia terjadi lebih cepat dibandingkan dengan perubahan dalam tata bahasa Indonesia. Hal ini terjadi karena pengaruh bahasa asing lebih banyak terjadi pada kosakata daripada tata bahasa.
5. Perubahan Bersifat Dinamis
Perubahan dalam konsep diakronis bersifat dinamis, artinya terus berubah dari waktu ke waktu. Tidak ada perubahan yang bisa dikatakan sebagai perubahan final atau akhir.
Contohnya, bahasa Indonesia pada masa sekarang belum tentu sama dengan bahasa Indonesia pada masa depan. Bahasa Indonesia akan terus mengalami perubahan dan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.
6. Pengaruh Bahasa Asing
Bahasa asing memiliki pengaruh yang besar terhadap perubahan bahasa Indonesia dari masa ke masa. Pengaruh bahasa asing bisa berasal dari bahasa-bahasa Eropa seperti Belanda, Inggris, dan Portugis, atau bahasa-bahasa Asia seperti Arab, Cina, dan Sanskerta.
Contohnya, kata “telepon” berasal dari bahasa Belanda “telefoon”, dan kata “mobil” berasal dari bahasa Prancis “mobile. Pengaruh bahasa asing juga terlihat pada tata bahasa seperti penggunaan kata benda untuk subjek kalimat (SVO) yang dipengaruhi oleh bahasa Inggris.
7. Perkembangan Teknologi
Perkembangan teknologi juga memiliki pengaruh yang besar terhadap perubahan dalam konsep diakronis. Perkembangan teknologi mempengaruhi cara manusia berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain.
Contohnya, perkembangan teknologi komunikasi seperti telepon genggam dan internet mempengaruhi perkembangan bahasa gaul atau bahasa jaringan. Bahasa gaul atau bahasa jaringan merupakan bahasa yang digunakan dalam komunikasi melalui media sosial, chat, atau pesan singkat.
8. Perubahan Kosakata
Perubahan kosakata atau leksikal adalah salah satu perubahan yang sering terjadi dalam konsep diakronis. Perubahan kosakata bisa terjadi karena pengaruh bahasa asing, perkembangan teknologi, atau perubahan sosial.
Contohnya, kata “komputer” adalah kata serapan dari bahasa Inggris “computer”. Kata “komputer” mulai digunakan di Indonesia sekitar tahun 1980-an ketika perkembangan teknologi komputer semakin pesat.
9. Perubahan Tata Bahasa
Perubahan tata bahasa juga sering terjadi dalam konsep diakronis. Perubahan tata bahasa bisa terjadi karena pengaruh bahasa asing atau perubahan sosial.
Contohnya, penggunaan kata benda untuk subjek kalimat (SVO) mulai banyak digunakan dalam bahasa Indonesia sejak abad ke-20. Penggunaan SVO ini dipengaruhi oleh bahasa Inggris yang juga menggunakan SVO.
10. Perubahan Bunyi
Perubahan bunyi atau fonetik juga sering terjadi dalam konsep diakronis. Perubahan bunyi bisa terjadi karena pengaruh bahasa asing atau perubahan dalam sistem tata bunyi suatu bahasa.
Contohnya, dalam bahasa Indonesia, bunyi “ng” pada awal kata seperti “ngopi” berasal dari bahasa Jawa. Namun, dalam bahasa Indonesia, bunyi “ng” juga digunakan pada tengah kata seperti “bangku” yang sebenarnya tidak ada dalam bahasa Jawa.
11. Perubahan Sintaksis
Perubahan sintaksis atau tata kalimat juga sering terjadi dalam konsep diakronis. Perubahan sintaksis bisa terjadi karena pengaruh bahasa asing atau perubahan sosial.
Contohnya, dalam bahasa Indonesia, kalimat pasif seperti “saya dipanggil” mulai banyak digunakan sejak abad ke-20. Sebelumnya, kalimat pasif tidak banyak digunakan dalam bahasa Indonesia.
12. Perubahan Makna
Perubahan makna atau semantik juga sering terjadi dalam konsep diakronis. Perubahan makna bisa terjadi karena pengaruh bahasa asing atau perubahan dalam penggunaan bahasa oleh masyarakat.
Contohnya, kata “cool” dalam bahasa Inggris awalnya memiliki makna “sejuk” atau “dingin”. Namun, dalam bahasa gaul saat ini, kata “cool” memiliki makna yang berbeda seperti “keren” atau “asik”.
13. Perubahan Gaya Bahasa
Perubahan gaya bahasa atau stilistika juga sering terjadi dalam konsep diakronis. Perubahan gaya bahasa bisa terjadi karena perubahan selera atau tren dalam penggunaan bahasa.
Contohnya, dalam bahasa gaul saat ini, penggunaan kata-kata yang singkat dan sederhana lebih disukai daripada penggunaan kata-kata yang formal atau kaku.
14. Perubahan Ejaan
Perubahan ejaan juga sering terjadi dalam konsep diakronis. Perubahan ejaan bisa terjadi karena pengaruh bahasa asing, perubahan tata ejaan suatu bahasa, atau perubahan konvensi dalam penggunaan ejaan.
Contohnya, dalam bahasa Indonesia, perubahan ejaan terjadi beberapa kali sejak awal kemerdekaan. Perubahan ejaan yang paling signifikan terjadi pada tahun 1972 ketika tata ejaan bahasa Indonesia disempurnakan.
15. Perubahan Bahasa Dialek
Perubahan bahasa dialek atau daerah juga sering terjadi dalam konsep diakronis. Perubahan bahasa dialek bisa terjadi karena pengaruh bahasa nasional atau bahasa asing, atau perubahan dalam penggunaan bahasa oleh masyarakat setempat.
Contohnya, dalam bahasa Jawa, terjadi perbedaan pengucapan dan kosakata antara dialek Jawa Tengah dan Jawa Timur. Perbedaan tersebut terjadi karena perbedaan sejarah, budaya, dan lingkungan antara kedua wilayah tersebut.
16. Perubahan Bahasa Lisan ke Tertulis
Perubahan bahasa lisan ke tertulis juga sering terjadi dalam konsep diakronis. Perubahan ini terjadi ketika sebuah bahasa mulai ditulis dan memiliki aturan tata bahasa tertentu.
Contohnya, bahasa Indonesia pada awalnya adalah bahasa lisan yang digunakan oleh masyarakat Indonesia. Namun, sejak masa penjajahan Belanda, bahasa Indonesia mulai ditulis dan memiliki tata bahasa serta aturan tertentu.
17. Perubahan Bahasa Tertulis ke Elektronik
Perubahan bahasa tertulis ke bahasa elektronik juga sering terjadi dalam konsep diakronis. Perubahan ini terjadi ketika sebuah bahasa mulai digunakan dalam komunikasi elektronik seperti email, chat, atau media sosial.
Contohnya, bahasa gaul atau bahasa jaringan adalah contoh dari perubahan bahasa tertulis ke bahasa elektronik. Bahasa gaul atau bahasa jaringan memiliki aturan dan kosakata yang berbeda dengan bahasa tertulis formal.
18. Perubahan Bahasa Sastra
Perubahan bahasa sastra juga sering terjadi dalam konsep diakronis. Perubahan ini terjadi ketika sebuah bahasa digunakan dalam karya sastra seperti puisi, prosa, atau drama.
Contohnya, bahasa Indonesia dalam karya sastra pada masa lalu memiliki gaya dan ciri khas yang berbeda dengan bahasa Indonesia saat ini. Perubahan tersebut terjadi karena perubahan tren dan selera dalam penggunaan bahasa dalam karya sastra.
19. Perubahan Bahasa Ilmiah
Perubahan bahasa ilmiah juga sering terjadi dalam konsep diakronis. Perubahan ini terjadi ketika sebuah bahasa digunakan dalam bidang ilmiah seperti matematika, fisika, atau biologi.
Contohnya, bahasa Indonesia dalam bidang ilmiah pada masa lalu memiliki kosakata dan tata bahasa yang terbatas. Namun, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bahasa Indonesia dalam bidang ilmiah semakin berkembang dan memiliki kosakata dan tata bahasa yang lebih lengkap.
20. Perubahan Bahasa Iklan
Perubahan bahasa iklan juga sering terjadi dalam konsep diakronis. Perubahan ini terjadi ketika sebuah bahasa digunakan dalam iklan produk atau jasa.
Contohnya, bahasa Indonesia dalam iklan pada masa lalu memiliki ciri khas yang berbeda dengan bahasa Indonesia saat ini. Bahasa Indonesia dalam iklan pada saat ini cenderung lebih singkat, sederhana, dan mudah dipahami.
21. Perubahan Bahasa Pemerintahan
Perubahan bahasa pemerintahan juga sering terjadi dalam konsep diakronis. Perubahan ini terjadi ketika sebuah bahasa digunakan dalam surat resmi, kebijakan, atau undang-undang.
Contohnya, bahasa Indonesia dalam surat resmi pada masa lalu cenderung lebih formal dan kaku. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, bahasa Indonesia dalam surat resmi semakin disederhanakan dan mudah dipahami.
Share this: