Contoh Passive Voice: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya

Posted on

Passive voice atau kata kerja pasif adalah bentuk kalimat di mana objek dari suatu kalimat menjadi subjek. Dalam konteks ini, subjek menjadi objek. Passive voice digunakan ketika penulis ingin menyoroti objek daripada subjek. Penggunaan passive voice dapat membantu penulis untuk menekankan pada hal yang ingin disampaikan dan membuat tulisan menjadi lebih bervariasi. Namun, penggunaan passive voice juga bisa membuat tulisan menjadi lebih sulit dipahami. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian, fungsi, dan contoh-contoh dari passive voice.

Pengertian Passive Voice

Passive voice adalah bentuk kalimat di mana objek dari suatu kalimat menjadi subjek. Dalam konteks ini, subjek menjadi objek. Misalnya, dalam kalimat “The cake was baked by Sarah,” subjek (Sarah) menjadi objek, dan objek (cake) menjadi subjek. Passive voice sering digunakan ketika penulis ingin menyoroti objek daripada subjek. Penggunaan passive voice dapat membantu penulis untuk menekankan pada hal yang ingin disampaikan dan membuat tulisan menjadi lebih bervariasi. Namun, penggunaan passive voice juga bisa membuat tulisan menjadi lebih sulit dipahami.

Pos Terkait:  Tuliskan Langkah Menemukan Arti Kata Melalui KBBI Online

Fungsi Passive Voice

Passive voice memiliki beberapa fungsi dalam bahasa Inggris. Beberapa fungsi dari passive voice adalah:

  • Menyoroti objek daripada subjek
  • Menghindari penggunaan personal pronoun (I, you, he, she, we, they)
  • Menghindari penggunaan kata kerja yang tidak sopan
  • Menghindari penggunaan kata kerja yang kurang tepat

Contoh Passive Voice

Berikut adalah beberapa contoh kalimat passive voice:

  • The cake was baked by Sarah.
  • The book was written by J.K. Rowling.
  • The car was parked by John.
  • The movie was directed by Steven Spielberg.
  • The house was built by my grandfather.

Dalam semua contoh di atas, objek menjadi subjek, dan subjek menjadi objek. Dalam setiap kalimat, penulis ingin menyoroti objek daripada subjek. Hal ini karena objek lebih penting dalam konteks kalimat tersebut.

Cara Membentuk Passive Voice

Untuk membentuk passive voice, kita memerlukan bentuk be dari kata kerja yang tepat. Bentuk be yang digunakan tergantung pada tense kalimat tersebut. Berikut adalah beberapa contoh bentuk be untuk tiap tense:

  • Present simple: am/is/are
  • Past simple: was/were
  • Present continuous: am/is/are being
  • Past continuous: was/were being
  • Present perfect: have/has been
  • Past perfect: had been
Pos Terkait:  Apa Saja yang Menjadi Keunggulan Bangsa Indonesia?

Dalam passive voice, bentuk be diikuti oleh kata kerja partisipasi (past participle) dari kata kerja utama. Berikut adalah beberapa contoh kata kerja partisipasi:

  • Baked
  • Written
  • Parked
  • Directed
  • Built

Untuk membentuk kalimat passive voice, kita memerlukan bentuk be dan kata kerja partisipasi. Berikut adalah contoh kalimat passive voice dalam berbagai tense:

  • Present simple: The cake is baked by Sarah.
  • Past simple: The cake was baked by Sarah.
  • Present continuous: The cake is being baked by Sarah.
  • Past continuous: The cake was being baked by Sarah.
  • Present perfect: The cake has been baked by Sarah.
  • Past perfect: The cake had been baked by Sarah.

Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Passive Voice

Passive voice memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penggunaannya. Beberapa kelebihan dari passive voice adalah:

  • Menyoroti objek daripada subjek
  • Menghindari penggunaan personal pronoun (I, you, he, she, we, they)
  • Menghindari penggunaan kata kerja yang tidak sopan
  • Menghindari penggunaan kata kerja yang kurang tepat

Namun, penggunaan passive voice juga memiliki beberapa kekurangan, seperti:

  • Membuat kalimat menjadi lebih sulit dipahami
  • Membuat kalimat menjadi kurang jelas
  • Membuat kalimat terdengar tidak natural
Pos Terkait:  Makna dari Kalimat Kedua dalam Sumpah Pemuda adalah Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia

Jadi, dalam penggunaan passive voice, kita perlu mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya. Jika kita ingin menyoroti objek daripada subjek, atau jika kita ingin menghindari penggunaan personal pronoun atau kata kerja yang tidak sopan, maka passive voice bisa menjadi pilihan yang tepat. Namun, jika kita ingin membuat kalimat menjadi lebih mudah dipahami atau lebih jelas, maka kita perlu mempertimbangkan penggunaan active voice.

Kesimpulan

Dalam bahasa Inggris, passive voice adalah bentuk kalimat di mana objek dari suatu kalimat menjadi subjek. Dalam konteks ini, subjek menjadi objek. Penggunaan passive voice dapat membantu penulis untuk menyoroti objek daripada subjek dan membuat tulisan menjadi lebih bervariasi. Namun, penggunaan passive voice juga bisa membuat tulisan menjadi lebih sulit dipahami. Oleh karena itu, kita perlu mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari passive voice dalam penggunaannya.

Related posts:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *