Ciri-Ciri Budaya Politik Parokial

Posted on

Pengertian Budaya Politik Parokial

Budaya politik parokial merupakan salah satu bentuk budaya politik yang dapat ditemukan di masyarakat. Budaya politik ini ditandai dengan adanya sikap acuh tak acuh dan tidak peduli terhadap masalah-masalah politik yang ada. Pada umumnya, masyarakat yang memiliki budaya politik parokial cenderung tidak aktif dalam kegiatan politik dan lebih memilih untuk tidak terlibat dalam proses pengambilan keputusan politik.

Ciri-Ciri Budaya Politik Parokial

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri budaya politik parokial:

1. Tidak Aktif dalam Kegiatan Politik

Masyarakat yang memiliki budaya politik parokial cenderung tidak aktif dalam kegiatan politik seperti pemilihan umum, kampanye politik, atau kegiatan partai politik. Mereka lebih memilih untuk tidak terlibat secara langsung dalam proses politik.

Pos Terkait:  Jelaskan Landasan Pendidikan Pancasila

2. Kurangnya Minat terhadap Politik

Salah satu ciri yang paling mencolok dari budaya politik parokial adalah kurangnya minat masyarakat terhadap politik. Mereka tidak memiliki minat yang tinggi untuk mempelajari dan membahas isu-isu politik yang sedang berkembang.

3. Menganggap Politik sebagai Urusan Elit

Masyarakat dengan budaya politik parokial cenderung menganggap politik sebagai urusan elit dan bukan sebagai sesuatu yang relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka. Mereka tidak merasa memiliki keterlibatan atau kepentingan dalam proses politik yang sedang berlangsung.

4. Tidak Memiliki Pengetahuan Politik yang Cukup

Karena kurangnya minat terhadap politik, masyarakat dengan budaya politik parokial juga cenderung tidak memiliki pengetahuan politik yang cukup. Mereka tidak mengikuti perkembangan politik secara aktif dan tidak memahami mekanisme politik yang ada.

5. Mengandalkan Informasi dari Sumber Tidak Resmi

Masyarakat dengan budaya politik parokial cenderung mengandalkan informasi politik dari sumber-sumber yang tidak resmi atau tidak terverifikasi. Mereka lebih percaya pada gosip atau rumor yang beredar daripada mencari informasi yang valid dan akurat.

6. Tidak Peduli terhadap Kualitas Pemimpin

Karena tidak aktif dalam kegiatan politik, masyarakat dengan budaya politik parokial cenderung tidak peduli terhadap kualitas pemimpin yang dipilih. Mereka tidak terlalu memperhatikan rekam jejak atau program kerja calon pemimpin dan lebih memilih untuk memilih berdasarkan faktor-faktor lain yang tidak terkait dengan politik.

Pos Terkait:  Judul Skripsi Kualitatif tentang Pondok Pesantren

Dampak Budaya Politik Parokial

Budaya politik parokial dapat memberikan dampak negatif pada sistem politik dan pembangunan suatu negara. Beberapa dampak negatif dari budaya politik parokial antara lain:

1. Rendahnya Partisipasi Politik

Karena masyarakat dengan budaya politik parokial tidak aktif dalam kegiatan politik, partisipasi politik dalam suatu negara menjadi rendah. Hal ini dapat menghambat proses demokrasi dan pengambilan keputusan yang melibatkan masyarakat.

2. Tidak Terwujudnya Good Governance

Masyarakat dengan budaya politik parokial cenderung tidak memperhatikan kualitas pemimpin yang dipilih. Hal ini dapat menyebabkan tidak terwujudnya good governance atau tata pemerintahan yang baik dan efektif.

3. Rentan terhadap Manipulasi Politik

Karena kurangnya pengetahuan politik dan minat terhadap politik, masyarakat dengan budaya politik parokial rentan terhadap manipulasi politik. Mereka lebih mudah dipengaruhi oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan tertentu.

4. Ketidakmerataan Pembangunan

Salah satu dampak negatif dari budaya politik parokial adalah ketidakmerataan pembangunan. Karena masyarakat tidak aktif dalam kegiatan politik, kepentingan mereka tidak diwakili dengan baik dalam proses pengambilan keputusan politik.

Kesimpulan

Budaya politik parokial merupakan salah satu bentuk budaya politik yang ditandai dengan sikap acuh tak acuh dan tidak peduli terhadap masalah-masalah politik. Masyarakat dengan budaya politik parokial cenderung tidak aktif dalam kegiatan politik, kurang minat terhadap politik, menganggap politik sebagai urusan elit, tidak memiliki pengetahuan politik yang cukup, mengandalkan informasi dari sumber tidak resmi, dan tidak peduli terhadap kualitas pemimpin.

Pos Terkait:  Skripsi Farmasi: Menjadi Ahli Farmasi yang Profesional dan Berkualitas

Budaya politik parokial dapat memberikan dampak negatif pada sistem politik dan pembangunan suatu negara, antara lain rendahnya partisipasi politik, tidak terwujudnya good governance, rentan terhadap manipulasi politik, dan ketidakmerataan pembangunan.

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan minat terhadap politik serta memiliki pengetahuan politik yang cukup. Dengan demikian, masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan politik dan ikut serta dalam proses pengambilan keputusan politik untuk mencapai pembangunan yang lebih baik.

Related posts:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *