Bukit Aqabah, terletak di sebelah barat laut kota Mekah, merupakan sebuah tempat yang sangat penting bagi kaum Muslimin. Tempat ini menjadi saksi sejarah pertemuan Nabi Muhammad saw dengan penduduk Yastrib yang kemudian menjadi sahabat-sahabat Nabi.
Pertemuan ini terjadi pada tahun ke-13 setelah Nabi Muhammad saw diangkat menjadi nabi. Pada waktu itu, beliau masih tinggal di kota Mekah dan menghadapi banyak tekanan dari orang-orang kafir Quraisy. Sejumlah penduduk Yastrib (kini disebut Madinah) yang telah memeluk agama Islam mengajak Nabi Muhammad saw untuk pindah ke kota mereka dan menetap di sana.
Mereka menawarkan perlindungan dan dukungan kepada Nabi Muhammad saw dan umat Islam yang sedang berkembang di Mekah. Nabi Muhammad saw menerima tawaran tersebut dan mengadakan pertemuan dengan mereka di Bukit Aqabah.
Keberhasilan Pertemuan di Bukit Aqabah
Pertemuan di Bukit Aqabah dianggap sangat penting karena menghasilkan kesepakatan penting antara Nabi Muhammad saw dan penduduk Yastrib. Kesepakatan tersebut mencakup perlindungan dan dukungan yang diberikan oleh penduduk Yastrib kepada Nabi Muhammad saw dan umat Islam.
Dalam pertemuan ini, Nabi Muhammad saw juga bertemu dengan sejumlah tokoh penting dari penduduk Yastrib, seperti Saad bin Muaz, Usaid bin Hudair, dan Salman Al-Farisi. Mereka menjadi sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw yang terkenal dan berjasa dalam memperjuangkan Islam.
Setelah pertemuan di Bukit Aqabah, Nabi Muhammad saw mulai mempersiapkan perpindahan ke Yastrib. Pada tahun ke-14 setelah diangkat menjadi nabi, Nabi Muhammad saw dan para pengikutnya akhirnya meninggalkan Mekah dan menetap di Yastrib.
Sejarah Bukit Aqabah
Bukit Aqabah sebenarnya sudah dikenal sebagai tempat penting sebelum pertemuan Nabi Muhammad saw dengan penduduk Yastrib. Bukit ini sering dijadikan tempat berkumpul dan bermusyawarah oleh suku-suku Arab pada masa jahiliyah.
Saat itu, Bukit Aqabah menjadi tempat yang strategis karena terletak di antara kota Mekah dan Yastrib. Bukit ini juga menjadi tempat yang cocok untuk melihat pergerakan musuh dan memberikan sinyal bahaya kepada suku-suku Arab yang ada di sekitarnya.
Setelah Islam masuk ke kawasan tersebut, Bukit Aqabah menjadi lebih terkenal dan dijadikan tempat berkumpul dan bermusyawarah oleh para sahabat Nabi Muhammad saw. Bukit ini juga menjadi tempat untuk mengadakan perjanjian-perjanjian penting dalam sejarah awal Islam.
Menjelajahi Bukit Aqabah
Sekarang, Bukit Aqabah menjadi tempat yang populer dikunjungi oleh para jamaah haji dan umrah. Bukit ini berada di sebelah barat laut Masjidil Haram dan bisa dicapai dengan berjalan kaki atau menggunakan kendaraan.
Saat mengunjungi Bukit Aqabah, para pengunjung akan melihat pemandangan yang indah sekitar Mekah. Mereka juga bisa mengunjungi masjid kecil yang terletak di puncak bukit dan memanjat tangga yang terbuat dari batu untuk sampai ke atas.
Di dekat Bukit Aqabah, terdapat beberapa tempat bersejarah lainnya yang bisa dikunjungi, seperti Masjid Quba, Masjid Qiblatain, dan Masjid Jummah. Para pengunjung juga bisa mengunjungi Makam Khadijah, istri pertama Nabi Muhammad saw, yang terletak di sebelah timur Bukit Aqabah.
Kesimpulan
Bukit Aqabah merupakan sebuah tempat bersejarah yang sangat penting bagi umat Islam. Tempat ini menjadi saksi sejarah pertemuan Nabi Muhammad saw dengan penduduk Yastrib yang kemudian menjadi sahabat-sahabat Nabi. Pertemuan di Bukit Aqabah menghasilkan kesepakatan penting antara Nabi Muhammad saw dan penduduk Yastrib, yang akhirnya membawa keberhasilan besar bagi umat Islam. Saat ini, Bukit Aqabah menjadi tempat yang populer dikunjungi oleh para jamaah haji dan umrah, serta menjadi destinasi wisata sejarah yang menarik untuk dikunjungi.