Berasal dari Manakah Kesenian Tanjidor?

Posted on

Kesenian Tanjidor merupakan salah satu kesenian yang cukup populer di daerah Jakarta dan sekitarnya. Namun, banyak yang tidak tahu tentang asal-usul kesenian ini. Berikut ini adalah sejarah dan asal-usul kesenian Tanjidor.

Sejarah Kesenian Tanjidor

Kesenian Tanjidor berasal dari zaman kolonial Belanda yang dulu masih menguasai Indonesia. Pada saat itu, Belanda membawa musik militernya ke Indonesia dan diperkenalkan kepada masyarakat setempat. Musik ini kemudian disesuaikan dengan kebudayaan Indonesia dan berkembang menjadi musik Tanjidor.

Musik Tanjidor sendiri memiliki nuansa musik Eropa yang diadaptasi dengan alat musik tradisional Indonesia seperti suling, kendang, dan terompet. Musik Tanjidor diperkenalkan di Indonesia pada abad ke-19 dan berkembang pesat di daerah Batavia (Jakarta) dan sekitarnya.

Asal-Usul Nama Tanjidor

Terdapat beberapa versi asal-usul nama Tanjidor. Versi yang paling populer adalah bahwa nama Tanjidor berasal dari bahasa Belanda “tangge d’hoorn” yang berarti “terompet tanduk”. Nama tersebut kemudian disesuaikan dengan pengucapan orang Indonesia menjadi “tanjidor”.

Ada juga yang mengatakan bahwa nama Tanjidor berasal dari kata “tangsi” yang berarti barak tentara, dan “idor” yang berarti berjalan-jalan. Sehingga Tanjidor dapat diartikan sebagai musik yang dimainkan oleh tentara ketika sedang berjalan-jalan atau parade.

Pos Terkait:  Perkembangan Islam di Indonesia: Jejak Damai dan Luas Agama Islam di Tanah Air

Fungsi Kesenian Tanjidor

Kesenian Tanjidor pada awalnya digunakan sebagai musik pengiring dalam acara kenegaraan yang dihadiri oleh pejabat Belanda. Namun, seiring berjalannya waktu, Tanjidor digunakan dalam acara-acara masyarakat seperti upacara adat, pernikahan, dan acara hiburan lainnya.

Tanjidor juga sering dimainkan oleh para penjaja kaki lima atau pedagang keliling untuk menarik perhatian masyarakat dan mempromosikan dagangannya. Selain itu, Tanjidor juga digunakan sebagai sarana pendidikan musik bagi anak-anak Indonesia.

Alat Musik dalam Kesenian Tanjidor

Terdapat beberapa alat musik tradisional Indonesia yang digunakan dalam kesenian Tanjidor. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Seruling: Alat musik tiup yang terbuat dari bambu dan memiliki nada yang tinggi. Seruling biasanya dimainkan sebagai pengiring melodi pada lagu-lagu Tanjidor.

2. Terompet: Alat musik tiup yang terbuat dari logam dan memiliki nada yang keras. Terompet biasanya dimainkan sebagai penanda awal atau akhir lagu pada kesenian Tanjidor.

3. Kendang: Alat musik perkusi yang terbuat dari kulit binatang dan kayu. Kendang digunakan sebagai pengiring ritmis pada lagu-lagu Tanjidor.

Keunikan Kesenian Tanjidor

Tanjidor memiliki beberapa keunikan yang membedakannya dari kesenian lainnya. Beberapa keunikan tersebut adalah sebagai berikut:

Pos Terkait:  Manakah Dibawah Ini yang Merupakan Produk Kerajinan Bahan Lunak Buatan?

1. Kombinasi antara musik Eropa dan alat musik tradisional Indonesia.

2. Nada yang keras dan riuh yang membuat Tanjidor cocok untuk mengiringi acara-acara besar seperti upacara adat dan pernikahan.

3. Tanjidor sering dimainkan oleh para penjaja kaki lima untuk menarik perhatian masyarakat dan mempromosikan dagangannya.

Pengaruh Kesenian Tanjidor

Kesenian Tanjidor memiliki pengaruh yang cukup besar bagi masyarakat Indonesia, terutama di daerah Jakarta dan sekitarnya. Beberapa pengaruh tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tanjidor menjadi salah satu ciri khas budaya Jakarta.

2. Tanjidor sering dimainkan dalam acara-acara kenegaraan dan upacara adat di Indonesia.

3. Tanjidor menjadi salah satu alat pendidikan musik bagi anak-anak Indonesia.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, kesenian Tanjidor merupakan salah satu kesenian yang cukup populer di Indonesia, terutama di daerah Jakarta dan sekitarnya. Asal-usul Tanjidor berasal dari zaman kolonial Belanda yang kemudian disesuaikan dengan kebudayaan Indonesia.

Tanjidor sendiri memiliki nuansa musik Eropa yang diadaptasi dengan alat musik tradisional Indonesia seperti suling, kendang, dan terompet. Tanjidor digunakan dalam acara-acara masyarakat seperti upacara adat, pernikahan, dan acara hiburan lainnya.

Terdapat beberapa keunikan dan pengaruh dari kesenian Tanjidor yang membuatnya menjadi salah satu ciri khas budaya Jakarta. Tanjidor juga menjadi salah satu alat pendidikan musik bagi anak-anak Indonesia.

Related posts:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *