Ir. Soekarno, adalah sosok yang sangat penting dalam sejarah Indonesia. Beliau adalah Presiden pertama Indonesia yang memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Namun, sebelum menjadi seorang Presiden, Ir. Soekarno juga memiliki riwayat pendidikan yang menarik. Bagaimana riwayat pendidikan Ir. Soekarno? Mari kita simak bersama-sama.
Masa Kecil dan Sekolah Dasar
Ir. Soekarno lahir di Surabaya pada tanggal 6 Juni 1901. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo, sedangkan ibunya bernama Ida Ayu Nyoman Rai. Pada masa kecilnya, Ir. Soekarno mengenyam pendidikan di ELS (Europese Lagere School) dan MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs). Setelah itu, beliau melanjutkan pendidikannya ke sekolah menengah.
Sekolah Menengah
Pada tahun 1916, Ir. Soekarno melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Surabaya. Setelah lulus dari SMP, beliau melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) di Bandung. Pada saat itu, beliau tinggal di asrama SMA Bandoeng, tempat di mana beliau banyak belajar tentang kebangsaan dan nasionalisme.
Perguruan Tinggi
Setelah lulus dari SMA, Ir. Soekarno melanjutkan pendidikannya ke Technische Hoogeschool (TH) di Bandung pada tahun 1920. Di perguruan tinggi inilah, beliau mempelajari ilmu teknik, terutama tentang arsitektur. Selama di TH, beliau juga aktif dalam organisasi mahasiswa dan menjadi anggota Jong Java, sebuah organisasi yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Pendidikan di Belanda
Pada tahun 1921, Ir. Soekarno mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke Belanda. Di sana, beliau melanjutkan studinya di Technische Hogeschool Delft. Selain itu, beliau juga bergabung dengan organisasi mahasiswa Indonesia yang bernama Perhimpunan Indonesia. Di Belanda, beliau banyak belajar tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia dan nasionalisme.
Kembali ke Indonesia
Pada tahun 1926, Ir. Soekarno kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan pendidikan di Belanda. Setelah itu, beliau aktif dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1927, beliau menjadi anggota Partai Nasional Indonesia (PNI) yang dipimpin oleh Mohammad Hatta dan Sutan Syahrir. Pada tahun 1929, beliau menjadi Ketua PNI dan memimpin perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Kesimpulan
Dari riwayat pendidikan Ir. Soekarno di atas, kita dapat melihat bahwa beliau adalah seorang yang sangat tertarik dalam mempelajari ilmu teknik dan arsitektur. Namun, selain itu beliau juga sangat peduli dengan perjuangan kemerdekaan Indonesia dan nasionalisme. Semua pengalaman dan pengetahuan yang beliau peroleh selama masa pendidikannya, membuat beliau menjadi seorang pemimpin yang sangat berpengaruh dan berperan penting dalam sejarah Indonesia.