Bagaimana Reaksi Kimia dari Fermentasi

Posted on

Fermentasi adalah proses biokimia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Proses ini melibatkan pengubahan senyawa organik oleh mikroorganisme seperti bakteri, ragi, dan jamur. Fermentasi juga dapat dilakukan oleh tubuh manusia untuk menghasilkan energi. Namun, apa sebenarnya yang terjadi dalam reaksi kimia fermentasi?

Proses Fermentasi

Proses fermentasi melibatkan dua tahap utama: glikolisis dan respirasi. Glikolisis adalah proses penguraian glukosa menjadi dua molekul piruvat. Proses ini menghasilkan sejumlah kecil ATP dan NADH. Kemudian, piruvat diubah menjadi senyawa lain dan dioksidasi dalam proses respirasi.

Reaksi Kimia Fermentasi

Reaksi kimia fermentasi terjadi ketika mikroorganisme menggunakan senyawa organik sebagai sumber energi. Senyawa organik ini dioksidasi menjadi senyawa yang lebih sederhana, menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Reaksi kimia ini dapat berbeda-beda tergantung pada jenis mikroorganisme dan senyawa organik yang digunakan.

Fermentasi Alkohol

Fermentasi alkohol adalah salah satu jenis fermentasi yang paling umum. Proses ini melibatkan penguraian glukosa menjadi dua molekul piruvat, kemudian piruvat diubah menjadi etanol dan karbon dioksida. Reaksi kimia ini dilakukan oleh ragi dan beberapa jenis bakteri.

Pos Terkait:  Mata Kuliah Rekam Medis: Menjadi Ahli dalam Mengelola Data Kesehatan Pasien

Fermentasi Laktat

Fermentasi laktat melibatkan penguraian glukosa menjadi dua molekul piruvat, kemudian piruvat diubah menjadi asam laktat. Reaksi kimia ini dilakukan oleh bakteri asam laktat dan beberapa jenis sel manusia.

Fermentasi Asam Asetat

Fermentasi asam asetat melibatkan penguraian senyawa organik menjadi asam asetat. Reaksi kimia ini dilakukan oleh beberapa jenis bakteri dan jamur.

Keuntungan dari Fermentasi

Fermentasi memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh keuntungan dari fermentasi antara lain:

  • Membuat makanan dan minuman seperti roti, bir, keju, dan yogurt
  • Menghasilkan bahan bakar bioetanol
  • Menghasilkan obat-obatan seperti antibiotik dan insulin
  • Menghasilkan bahan kimia yang digunakan dalam industri seperti asam laktat, asam asetat, dan aseton

Conclusi

Secara umum, reaksi kimia fermentasi melibatkan penguraian senyawa organik oleh mikroorganisme untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Berbagai jenis fermentasi memiliki reaksi kimia yang berbeda-beda tergantung pada jenis mikroorganisme dan senyawa organik yang digunakan. Fermentasi memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam produksi makanan, minuman, bahan bakar, obat-obatan, dan bahan kimia industri.

Related posts:
Pos Terkait:  Fungsi Manajemen: Pengertian, Jenis, dan Tujuannya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *