Transaksi pembelian secara tunai merupakan salah satu jenis transaksi yang sering terjadi pada suatu perusahaan. Dalam persamaan akuntansi, transaksi pembelian secara tunai memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap neraca perusahaan. Pada artikel ini, akan dibahas bagaimana pengaruh transaksi pembelian secara tunai dalam persamaan akuntansi.
Persamaan Akuntansi
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai pengaruh transaksi pembelian secara tunai dalam persamaan akuntansi, kita perlu memahami terlebih dahulu apa itu persamaan akuntansi. Persamaan akuntansi adalah konsep dasar dalam akuntansi yang menyatakan bahwa total aktiva suatu perusahaan sama dengan total kewajiban dan ekuitas.
Persamaan akuntansi dapat dirumuskan sebagai berikut:
aktiva = kewajiban + ekuitas
Pengaruh Transaksi Pembelian Secara Tunai pada Aktiva
Transaksi pembelian secara tunai memiliki pengaruh langsung pada aktiva perusahaan. Ketika perusahaan melakukan pembelian secara tunai, maka aktiva perusahaan akan bertambah sebesar nilai pembelian tersebut. Hal ini terjadi karena perusahaan telah membayar dengan uang tunai untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan.
Sebagai contoh, jika perusahaan melakukan pembelian tunai sebesar Rp 10 juta untuk membeli bahan baku, maka aktiva perusahaan akan bertambah sebesar Rp 10 juta.
Pengaruh Transaksi Pembelian Secara Tunai pada Kewajiban
Transaksi pembelian secara tunai tidak memiliki pengaruh langsung pada kewajiban perusahaan. Hal ini karena transaksi pembelian secara tunai tidak melibatkan pihak lain yang menjadi kreditor perusahaan.
Namun, jika perusahaan melakukan pembelian secara kredit, maka transaksi tersebut akan memiliki pengaruh pada kewajiban perusahaan. Ketika perusahaan melakukan pembelian secara kredit, maka kewajiban perusahaan akan bertambah sebesar nilai pembelian tersebut.
Pengaruh Transaksi Pembelian Secara Tunai pada Ekuitas
Transaksi pembelian secara tunai tidak memiliki pengaruh langsung pada ekuitas perusahaan. Hal ini karena transaksi pembelian secara tunai tidak melibatkan pihak lain yang menjadi pemilik perusahaan.
Namun, jika perusahaan melakukan pembelian secara kredit, maka transaksi tersebut akan memiliki pengaruh pada ekuitas perusahaan. Ketika perusahaan melakukan pembelian secara kredit, maka ekuitas perusahaan akan berkurang karena perusahaan memiliki kewajiban yang harus dibayar pada masa yang akan datang.
Perubahan pada Aktiva, Kewajiban, dan Ekuitas
Transaksi pembelian secara tunai akan mengakibatkan perubahan pada aktiva perusahaan, namun tidak akan berpengaruh pada kewajiban dan ekuitas. Hal ini berbeda dengan transaksi pembelian secara kredit yang akan berpengaruh pada kewajiban dan ekuitas perusahaan.
Dalam persamaan akuntansi, perubahan pada aktiva, kewajiban, dan ekuitas harus selalu seimbang agar persamaan akuntansi tetap terjaga. Oleh karena itu, setiap transaksi harus dicatat dengan benar dan akurat agar persamaan akuntansi dapat terjaga.
Catatan Akuntansi untuk Transaksi Pembelian Secara Tunai
Untuk mencatat transaksi pembelian secara tunai dalam persamaan akuntansi, perusahaan harus membuat catatan akuntansi yang terdiri dari:
- Debit pada akun aktiva yang terkait dengan pembelian barang atau jasa
- Kredit pada akun kas
Contoh catatan akuntansi untuk transaksi pembelian secara tunai sebesar Rp 10 juta adalah sebagai berikut:
- Debit pada akun persediaan barang dagang sebesar Rp 10 juta
- Kredit pada akun kas sebesar Rp 10 juta
Kesimpulan
Transaksi pembelian secara tunai memiliki pengaruh yang cukup besar dalam persamaan akuntansi. Transaksi ini akan mengakibatkan perubahan pada aktiva perusahaan, namun tidak akan berpengaruh pada kewajiban dan ekuitas perusahaan. Oleh karena itu, setiap transaksi harus dicatat dengan benar dan akurat agar persamaan akuntansi dapat terjaga.