Temperatur atau suhu adalah salah satu parameter penting dalam berbagai bidang seperti industri, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Suhu dapat diukur dengan berbagai satuan, seperti Celcius, Fahrenheit, atau Kelvin. Namun, dalam beberapa kasus, menggunakan satuan baku tidak memungkinkan atau tidak praktis. Oleh karena itu, dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana cara mengukur suhu suatu benda dengan satuan tak baku.
Apa itu Satuan Tak Baku?
Satuan tak baku atau arbitrary unit adalah satuan yang tidak memiliki definisi atau konstanta fisik yang baku. Satuan ini sering digunakan dalam situasi di mana tidak ada satuan baku yang cocok atau praktis digunakan. Contoh penggunaan satuan tak baku adalah dalam pengukuran suhu komponen elektronik, di mana suhu yang diukur tidak dapat diubah menjadi satuan baku karena perbedaan karakteristik dari komponen elektronik yang diukur.
Cara Mengukur Suhu dengan Satuan Tak Baku
Untuk mengukur suhu dengan satuan tak baku, kita membutuhkan alat yang dapat membaca suhu dan kemudian mengkalibrasi alat tersebut dengan menggunakan suhu reference. Suhu reference yang digunakan harus memiliki suhu yang diketahui dengan akurat dan dapat dipertahankan dalam jangka waktu yang lama. Suhu reference yang sering digunakan adalah ice point (suhu beku air) dan boiling point (suhu didih air) pada tekanan atmosfer standar.
Setelah alat kalibrasi tadi telah di kalibrasi dengan suhu reference, maka kita dapat menggunakan alat tersebut untuk mengukur suhu suatu benda. Hal yang perlu diperhatikan adalah, alat tersebut hanya dapat membaca suhu relatif terhadap suhu reference yang telah di kalibrasi sebelumnya. Oleh karena itu, setiap kali kita ingin mengukur suhu suatu benda, kita harus mengkalibrasi alat tersebut terlebih dahulu dengan suhu reference yang sama.
Contoh Penggunaan Satuan Tak Baku dalam Pengukuran Suhu
Satu contoh penggunaan satuan tak baku dalam pengukuran suhu adalah di dalam industri elektronik. Dalam industri ini, suhu komponen elektronik sering diukur dengan menggunakan termokopel. Termokopel adalah sensor suhu yang terdiri dari dua logam yang berbeda dan dihubungkan pada ujung-ujungnya. Ketika suhu logam tersebut berubah, muncul perbedaan potensial listrik antara kedua ujung termokopel, dan perbedaan ini dapat diukur dan dikonversi menjadi suhu.
Namun, karena karakteristik dari termokopel bervariasi tergantung pada jenis logam yang digunakan dan konfigurasi fisiknya, maka tidak mungkin untuk mengukur suhu dengan menggunakan satuan baku seperti Celcius atau Fahrenheit. Oleh karena itu, suhu yang diukur menggunakan termokopel sering diukur dengan menggunakan satuan tak baku seperti millivolt (mV) atau microvolt (µV).
Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Satuan Tak Baku
Kelebihan dari menggunakan satuan tak baku adalah fleksibilitasnya. Dalam situasi di mana tidak ada satuan baku yang cocok atau praktis digunakan, maka satuan tak baku dapat digunakan dengan mudah. Selain itu, dalam beberapa kasus, satuan tak baku dapat memberikan hasil pengukuran yang lebih akurat atau lebih mudah diinterpretasikan daripada satuan baku.
Namun, kekurangan dari menggunakan satuan tak baku adalah sulitnya melakukan perbandingan antara pengukuran yang dilakukan oleh orang yang berbeda atau di tempat yang berbeda. Selain itu, penggunaan satuan tak baku juga dapat menghasilkan hasil pengukuran yang tidak stabil atau tidak konsisten jika alat yang digunakan tidak di kalibrasi dengan baik atau jika suhu reference yang digunakan tidak stabil.
Kesimpulan
Untuk mengukur suhu suatu benda dengan satuan tak baku, kita membutuhkan alat kalibrasi yang dapat membaca suhu dan suhu reference yang diketahui dengan akurat dan dapat dipertahankan dalam jangka waktu yang lama. Penggunaan satuan tak baku dapat memberikan fleksibilitas dalam pengukuran suhu di dalam situasi di mana tidak ada satuan baku yang cocok atau praktis digunakan. Namun, penggunaan satuan tak baku juga memiliki kekurangan, seperti sulitnya melakukan perbandingan antara pengukuran yang dilakukan oleh orang yang berbeda atau di tempat yang berbeda.