Sriwijaya adalah salah satu kerajaan kuno di Indonesia yang terkenal akan kemajuan perniagaan dan kebudayaannya. Selain itu, nama Sriwijaya juga menjadi populer karena banyaknya peninggalan sejarah di wilayah Sumatera Selatan. Namun, apakah sebenarnya arti kata Sriwijaya?
Pengertian Sriwijaya
Sriwijaya merupakan sebuah kata yang berasal dari bahasa Sanskerta. Menurut beberapa sejarawan, kata Sriwijaya terdiri dari dua kata yaitu “Sri” dan “Vijaya”. “Sri” memiliki arti kejayaan atau keberuntungan, sedangkan “Vijaya” berarti kemenangan atau kejayaan.
Jadi, secara harfiah arti kata Sriwijaya adalah “kejayaan yang menang”. Hal ini menggambarkan tentang keberhasilan kerajaan Sriwijaya dalam bidang perdagangan dan kebudayaan pada masa lalu.
Sejarah Awal Mula Nama Sriwijaya
Meskipun arti kata Sriwijaya memiliki makna yang positif, namun tidak banyak yang mengetahui tentang sejarah awal mula nama Sriwijaya. Berdasarkan catatan sejarah, kerajaan Sriwijaya didirikan oleh seorang raja bernama Dapunta Hyang Sri Jayanasa pada abad ke-7 Masehi.
Saat itu, kerajaan Sriwijaya masih dikenal dengan nama Kerajaan Malayu. Namun, setelah Dapunta Hyang Sri Jayanasa berhasil memperluas wilayah kekuasaannya hingga ke wilayah Sumatera Selatan, nama kerajaan pun berubah menjadi Sriwijaya.
Seiring dengan perkembangan kerajaan, Sriwijaya mulai menjadi pusat perdagangan utama di Asia Tenggara. Hal ini terbukti dengan adanya hubungan dagang yang erat dengan negara-negara di Asia Tenggara, India, dan Tiongkok pada masa lalu.
Peninggalan Sejarah Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya memiliki banyak peninggalan sejarah yang masih dapat dilihat hingga saat ini. Beberapa di antaranya adalah:
1. Candi Muara Takus
Candi Muara Takus adalah salah satu peninggalan sejarah kerajaan Sriwijaya yang terletak di Kabupaten Kampar, Riau. Candi ini dibangun pada abad ke-9 Masehi dan merupakan salah satu candi Buddha terbesar di Indonesia.
2. Candi Kedaton
Candi Kedaton terletak di Jambi dan merupakan peninggalan sejarah kerajaan Sriwijaya yang dibangun pada abad ke-7 Masehi. Candi ini memiliki arsitektur yang unik dan banyak dihiasi dengan ukiran-ukiran yang indah.
3. Arca Buddha
Arca Buddha adalah patung Buddha yang ditemukan di Sumatera Selatan dan diyakini berasal dari masa kerajaan Sriwijaya. Arca Buddha ini memiliki ukiran yang sangat detail dan menjadi salah satu bukti keberadaan agama Buddha di Indonesia pada masa lalu.
Peran Kerajaan Sriwijaya pada Masa Lalu
Kerajaan Sriwijaya memiliki peran yang sangat penting dalam sejarah Indonesia pada masa lalu. Selain berhasil menjadi pusat perdagangan utama di Asia Tenggara, Sriwijaya juga berhasil menjadi pusat kebudayaan dan agama Buddha di Indonesia.
Hal ini terbukti dengan adanya peninggalan-peninggalan sejarah seperti candi-candi Buddha dan patung-patung Buddha yang ditemukan di Sumatera Selatan. Selain itu, Sriwijaya juga berhasil memperkenalkan aksara Pallawa yang menjadi cikal bakal aksara Jawa dan Bali saat ini.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa arti kata Sriwijaya adalah kejayaan yang menang. Nama Sriwijaya sendiri berasal dari kata “Sri” yang berarti kejayaan dan “Vijaya” yang berarti kemenangan.
Sejarah awal mula nama Sriwijaya berawal dari Kerajaan Malayu yang didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa pada abad ke-7 Masehi. Setelah berhasil memperluas wilayah kekuasaannya hingga ke Sumatera Selatan, nama kerajaan pun berubah menjadi Sriwijaya.
Kerajaan Sriwijaya memiliki banyak peninggalan sejarah yang masih dapat dilihat hingga saat ini, seperti Candi Muara Takus, Candi Kedaton, dan Arca Buddha. Sriwijaya juga memiliki peran yang sangat penting dalam sejarah Indonesia pada masa lalu, baik dalam bidang perdagangan, kebudayaan, maupun agama Buddha.