Serakah adalah sifat yang ditakuti oleh banyak orang, termasuk dalam ajaran agama Kristiani. Alkitab mengajarkan tentang pentingnya hidup tanpa serakah dan mengecam perilaku serakah. Namun, apa sebenarnya arti kata serakah menurut Alkitab? Mari kita pelajari lebih lanjut.
Definisi Serakah
Serakah dapat didefinisikan sebagai keinginan yang sangat kuat untuk memiliki lebih dari yang dibutuhkan. Orang yang serakah cenderung tidak pernah merasa puas dengan apa yang mereka miliki dan selalu ingin memiliki lebih banyak. Mereka mungkin tidak memikirkan konsekuensi dari tindakan mereka dan seringkali memperoleh keuntungan dari kerugian orang lain.
Alkitab dan Serakah
Dalam Alkitab, serakah dianggap sebagai dosa dan perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran Kristiani. Sebaliknya, hidup dengan puas dan bersyukur atas apa yang telah diberikan adalah nilai yang sangat dihargai dalam ajaran agama ini.
Di antara banyak ayat dalam Alkitab yang membahas tentang serakah, salah satu yang paling terkenal adalah:
“Karena akar segala macam kejahatan adalah cinta uang. Oleh karena menginginkan uang, beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menimbulkan kesengsaraan bagi diri mereka sendiri.” (1 Timotius 6:10)
Ayat ini menegaskan bahwa keinginan yang berlebihan untuk uang dan harta dapat menyebabkan seseorang menyimpang dari iman dan berdampak buruk pada diri sendiri dan orang lain.
Contoh Serakah dalam Alkitab
Ada banyak contoh dalam Alkitab yang menunjukkan dampak buruk dari perilaku serakah. Di antara contoh-contoh tersebut adalah:
1. Achan
Dalam Kitab Yosua, Achan adalah seorang Israel yang mengambil barang-barang rampasan dari kota Yerikho, meskipun dilarang oleh Tuhan. Tindakan serakah Achan menyebabkan kekalahan bagi Israel dalam pertempuran berikutnya dan dia akhirnya dihukum mati sebagai akibat dari perbuatannya.
2. Daud dan Batsyeba
Dalam Kitab 2 Samuel, Daud jatuh cinta kepada Batsyeba, istri orang lain. Dia kemudian melakukan tindakan yang serakah dan melayangkan Batsyeba sebagai istrinya. Tindakan serakah Daud ini menyebabkan konsekuensi buruk bagi keluarganya dan kerajaannya.
3. Ananias dan Safira
Dalam Kisah Para Rasul, Ananias dan Safira memutuskan untuk menyembunyikan sebagian dari uang yang mereka dapatkan dari penjualan properti mereka dan memberikan hanya sebagian kepada gereja. Tindakan serakah mereka dihukum oleh Tuhan dan keduanya meninggal secara misterius.
Mengatasi Serakah
Alkitab mengajarkan bahwa mengatasi serakah dapat dilakukan dengan hidup dalam rasa syukur dan berbagi dengan orang lain. Dalam 2 Korintus 9:7, disebutkan bahwa “Setiap orang memberikan sesuai dengan yang ia putuskan di dalam hatinya, bukan dengan keberatan atau keterpaksaan, sebab Allah menyukai orang yang memberi dengan sukacita.”
Artinya, memberikan dengan sukacita dan keinginan yang tulus dapat membantu mengatasi serakah dan mendorong hidup yang lebih baik.
Kesimpulan
Serakah adalah perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran Alkitab. Hidup dalam rasa syukur dan berbagi dengan orang lain adalah nilai-nilai yang sangat dihargai dalam ajaran agama Kristiani. Dalam menghadapi serakah, kita dapat mengatasi dengan mengembangkan rasa syukur dan memberikan dengan sukacita dan keinginan yang tulus.