Tulisan sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Dari tulisan, kita bisa menyampaikan pesan, mengabadikan sejarah, serta mengekspresikan ide dan gagasan. Tidak hanya itu, tulisan juga memungkinkan kita untuk berkomunikasi dengan orang lain yang berbeda bahasa dan budaya.
Di Indonesia, sejarah tulisan sangatlah panjang. Sebelum adanya aksara Jawa, Bali, atau Arab, masyarakat Indonesia memiliki sistem tulisan sendiri yang disebut dengan pra aksara. Apa sebenarnya arti kata pra aksara? Mari kita telusuri lebih dalam.
Pra Aksara: Sistem Tulisan Asli Indonesia
Pra aksara adalah sistem tulisan asli Indonesia yang digunakan sebelum munculnya aksara Jawa dan aksara Bali. Sistem tulisan ini diperkirakan sudah ada sejak abad ke-5 Masehi dan digunakan oleh masyarakat Indonesia kuno untuk mengabadikan sejarah, mengukir patung, serta membuat prasasti batu.
Sayangnya, tidak banyak yang diketahui mengenai sistem tulisan ini karena hampir seluruh dokumen yang menggunakan pra aksara sudah hilang atau rusak. Namun, beberapa peninggalan seperti prasasti Tugu dan prasasti Kedukan Bukit di Palembang masih bisa ditemukan dan menjadi saksi bisu sejarah tulisan Indonesia.
Macam-Macam Pra Aksara
Berdasarkan penelitian oleh para ahli, terdapat beberapa jenis pra aksara yang digunakan oleh masyarakat Indonesia kuno. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Pra Aksara Kawi
Pra aksara Kawi merupakan salah satu jenis pra aksara yang digunakan oleh masyarakat Indonesia kuno, terutama di Jawa dan Bali. Sistem tulisan ini menggunakan huruf-huruf yang mirip dengan huruf Sanskerta dan digunakan untuk menulis berbagai macam dokumen seperti prasasti, manuskrip, dan naskah.
2. Pra Aksara Lampung
Pra aksara Lampung merupakan sistem tulisan asli masyarakat Lampung yang digunakan sejak abad ke-7 Masehi. Sistem tulisan ini menggunakan huruf-huruf yang mirip dengan huruf Arab dan digunakan untuk menulis berbagai macam dokumen seperti puisi, cerita rakyat, dan sejarah lokal.
3. Pra Aksara Bugis-Makassar
Pra aksara Bugis-Makassar merupakan sistem tulisan asli masyarakat Sulawesi Selatan yang digunakan sejak abad ke-14 Masehi. Sistem tulisan ini menggunakan huruf-huruf yang mirip dengan huruf Arab dan digunakan untuk menulis berbagai macam dokumen seperti puisi, cerita rakyat, dan sejarah lokal.
Makna dari Arti Kata Pra Aksara
Secara harfiah, arti kata pra aksara dapat diartikan sebagai bentuk tulisan yang digunakan sebelum adanya aksara. Namun, pra aksara sebenarnya memiliki makna yang lebih dalam dari sekadar itu.
Pra aksara mengandung makna bahwa masyarakat Indonesia sudah memiliki sistem tulisan sejak ribuan tahun yang lalu. Sistem tulisan ini tidak hanya digunakan untuk kepentingan praktis seperti mencatat sejarah atau membuat prasasti, tetapi juga menjadi bagian penting dari kebudayaan dan identitas bangsa.
Peran Penting Pra Aksara dalam Sejarah Tulisan Indonesia
Meskipun pra aksara sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari, sistem tulisan ini memiliki peran yang sangat penting dalam sejarah tulisan Indonesia. Berikut adalah beberapa peran penting dari pra aksara:
1. Sebagai Sistem Tulisan Asli Indonesia
Pra aksara merupakan sistem tulisan asli Indonesia yang digunakan sebelum munculnya aksara Jawa dan aksara Bali. Sistem tulisan ini menjadi bukti bahwa masyarakat Indonesia sudah memiliki kebudayaan tulis-menulis sejak ribuan tahun yang lalu.
2. Sebagai Bukti Sejarah
Pra aksara digunakan oleh masyarakat Indonesia kuno untuk mengabadikan sejarah dan membuat prasasti batu. Dokumen-dokumen yang menggunakan pra aksara seperti prasasti Tugu dan prasasti Kedukan Bukit menjadi saksi bisu sejarah tulisan Indonesia.
3. Sebagai Warisan Budaya
Pra aksara merupakan bagian dari warisan budaya Indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan. Meskipun tidak banyak yang diketahui mengenai sistem tulisan ini, namun keberadaannya menjadi bagian penting dari identitas bangsa Indonesia.
Kesimpulan
Dari ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pra aksara merupakan sistem tulisan asli Indonesia yang digunakan sebelum munculnya aksara Jawa dan aksara Bali. Meskipun tidak banyak yang diketahui mengenai sistem tulisan ini, namun keberadaannya menjadi bukti bahwa masyarakat Indonesia sudah memiliki kebudayaan tulis-menulis sejak ribuan tahun yang lalu.
Pra aksara juga memiliki peran yang sangat penting dalam sejarah tulisan Indonesia. Selain sebagai sistem tulisan asli Indonesia, pra aksara juga digunakan sebagai bukti sejarah dan warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.
Dalam era digital seperti sekarang ini, keberadaan pra aksara mungkin sudah tidak terlalu relevan. Namun, sebagai bangsa yang kaya akan sejarah dan budaya, kita harus tetap menghargai dan menghormati warisan budaya yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita.