Kata otoriter sering digunakan untuk menggambarkan seseorang atau suatu sistem yang memiliki kekuasaan dan kendali yang besar atas orang lain. Otoriter berasal dari kata otoritas yang artinya kekuasaan atau wewenang. Secara umum, kata otoriter mengacu pada sifat atau perilaku yang dominan dan memaksakan kehendaknya secara tidak adil.
Ciri-ciri Orang yang Bersifat Otoriter
Ada beberapa ciri-ciri orang yang bersifat otoriter, antara lain:
- Senang memerintah dan mengendalikan orang lain
- Tidak suka mendengarkan pendapat orang lain
- Merasa bahwa dirinya selalu benar dan tidak bisa salah
- Seringkali memaksa orang lain untuk melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak ingin dilakukan
- Memiliki sikap keras kepala dan sulit berubah pikiran
- Menunjukkan perilaku yang kasar dan mengintimidasi orang lain
Jika Anda memiliki ciri-ciri seperti di atas, maka Anda perlu memperbaiki sikap Anda agar tidak terlihat otoriter dan sulit bergaul dengan orang lain. Sebaliknya, jika Anda sering berurusan dengan orang yang bersifat otoriter, maka Anda perlu belajar cara menghadapinya agar tidak terjebak dalam lingkaran kekuasaan yang merugikan.
Contoh Sistem yang Bersifat Otoriter
Tidak hanya individu, suatu sistem atau pemerintahan juga bisa bersifat otoriter. Beberapa contoh sistem yang bersifat otoriter di dunia adalah:
- Rezim militer di Myanmar yang mengambil alih kekuasaan dari pemerintah sipil
- Pemerintahan Presiden Vladimir Putin di Rusia yang sering dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia
- Pemerintahan Kim Jong-un di Korea Utara yang dikenal sangat otoriter dan mengendalikan seluruh aspek kehidupan masyarakatnya
Sistem yang bersifat otoriter seringkali mengabaikan hak-hak individu dan memaksakan kehendaknya secara tidak adil. Hal ini dapat mengakibatkan ketidakstabilan politik dan sosial, serta menimbulkan ketidakpuasan dan perlawanan dari masyarakat.
Cara Menghadapi Orang atau Sistem yang Bersifat Otoriter
Jika Anda berurusan dengan orang atau sistem yang bersifat otoriter, ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar tidak terjebak dalam lingkaran kekuasaan yang merugikan, antara lain:
- Berani menyatakan pendapat Anda tanpa takut menjadi korban intimidasi atau kekerasan
- Menjalin hubungan baik dengan orang atau pihak yang memiliki kekuasaan untuk memperoleh perlindungan
- Mencari dukungan dari kelompok atau organisasi yang memperjuangkan hak-hak individu dan demokrasi
- Belajar cara berkomunikasi yang efektif dan persuasif agar dapat membujuk orang atau pihak yang bersifat otoriter
- Menjaga diri agar tidak terlibat dalam tindakan yang merugikan orang lain atau melanggar hukum
Dengan cara tersebut, diharapkan Anda bisa menghadapi orang atau sistem yang bersifat otoriter dengan lebih bijaksana dan tidak terjebak dalam kekuasaan yang merugikan.
Kesimpulan
Kata otoriter mengacu pada sifat atau perilaku yang dominan dan memaksakan kehendaknya secara tidak adil. Ada beberapa ciri-ciri orang yang bersifat otoriter, antara lain senang memerintah dan mengendalikan orang lain, tidak suka mendengarkan pendapat orang lain, dan merasa bahwa dirinya selalu benar dan tidak bisa salah. Selain individu, suatu sistem atau pemerintahan juga bisa bersifat otoriter dan seringkali mengabaikan hak-hak individu. Untuk menghadapi orang atau sistem yang bersifat otoriter, Anda perlu belajar cara berkomunikasi yang efektif dan persuasif, serta mencari dukungan dari kelompok atau organisasi yang memperjuangkan hak-hak individu dan demokrasi. Dengan cara tersebut, diharapkan Anda bisa menghadapi orang atau sistem yang bersifat otoriter dengan lebih bijaksana dan tidak terjebak dalam kekuasaan yang merugikan.