Fitrah adalah salah satu konsep penting dalam Islam yang mengacu pada hakikat alam semesta beserta segala sesuatu yang ada di dalamnya. Fitrah juga diartikan sebagai naluri dasar manusia yang mendorongnya untuk berbuat baik dan mengikuti kebenaran.
Asal Usul Konsep Fitrah
Konsep fitrah pertama kali diperkenalkan oleh Nabi Ibrahim dalam ajarannya. Dalam Al-Quran, fitrah disebutkan sebagai fitratullah atau fitrah yang telah Allah ciptakan pada manusia sejak awal.
Menurut ajaran Islam, setiap bayi yang lahir memiliki fitrah yang suci dan murni. Namun, lingkungan dan pengaruh luar dapat mempengaruhi fitrah tersebut sehingga manusia menjadi terdistorsi dan terpolarisasi dari kebenaran.
Fitrah dan Kehidupan Manusia
Fitrah berperan penting dalam kehidupan manusia. Manusia yang menjalankan fitrahnya secara benar akan hidup dalam keadaan seimbang dan harmonis dengan alam semesta. Sebaliknya, manusia yang melanggar fitrah akan mengalami ketidakseimbangan dan kekacauan dalam hidupnya.
Fitrah juga menjadi dasar dari ajaran-ajaran agama dan moralitas. Dalam Islam, fitrah dihubungkan dengan ajaran Tauhid atau keesaan Allah. Manusia dipanggil untuk mengakui keberadaan satu Allah dan mengikuti ajaran-Nya yang telah ditanamkan dalam fitrah manusia.
Menjaga Fitrah dalam Kehidupan Sehari-hari
Menjaga fitrah dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan dengan cara mengikuti ajaran agama, menjaga kebersihan lingkungan, menjaga kesehatan tubuh dan pikiran, serta melakukan kebaikan dan menghindari keburukan.
Manusia juga perlu menghindari pengaruh buruk dari lingkungan dan teman-teman yang tidak sejalan dengan fitrah. Hal ini dapat dilakukan dengan memilih lingkungan yang sehat dan teman-teman yang baik.
Fitrah dalam Hubungan Sosial
Fitrah juga memiliki peran penting dalam hubungan sosial manusia. Manusia yang menjalankan fitrahnya secara benar akan mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan sesama manusia dan alam semesta.
Dalam Islam, fitrah dihubungkan dengan ajaran kasih sayang dan keadilan. Manusia dipanggil untuk saling mencintai dan menghormati sesama manusia, serta memperjuangkan keadilan untuk semua.
Fitrah dalam Pembentukan Karakter
Fitrah juga berperan penting dalam pembentukan karakter manusia. Manusia yang menjalankan fitrahnya secara benar akan memiliki karakter yang baik dan kuat.
Islam mengajarkan bahwa manusia yang menjalankan fitrahnya akan memiliki karakter yang jujur, sabar, rendah hati, dan berani. Karakter tersebut akan membantu manusia dalam menghadapi berbagai tantangan dalam hidupnya.
Fitrah dan Kebutuhan Spiritual Manusia
Fitrah juga berperan penting dalam memenuhi kebutuhan spiritual manusia. Manusia yang menjalankan fitrahnya secara benar akan merasa dekat dengan Allah dan merasakan kedamaian dalam hatinya.
Dalam Islam, fitrah dihubungkan dengan ajaran ibadah dan dzikir. Manusia dipanggil untuk menjalankan ibadah dan mengingat Allah dalam setiap saat, sehingga akan merasa dekat dengan-Nya dan merasakan kedamaian dalam hatinya.
Mengembalikan Fitrah yang Terdistorsi
Manusia yang telah terdistorsi dari fitrahnya masih memiliki kesempatan untuk kembali ke jalan yang benar. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengikuti ajaran agama, memperbaiki lingkungan dan hubungan sosial, serta melakukan kebaikan dan menghindari keburukan.
Dalam Islam, proses mengembalikan fitrah yang terdistorsi dihubungkan dengan ajaran taubat atau memohon ampun kepada Allah atas kesalahan yang telah dilakukan. Taubat dapat membantu manusia untuk kembali ke jalan yang benar dan menjalankan fitrahnya secara benar.
Kesimpulan
Fitrah adalah konsep penting dalam Islam yang mengacu pada hakikat alam semesta beserta segala sesuatu yang ada di dalamnya. Fitrah juga diartikan sebagai naluri dasar manusia yang mendorongnya untuk berbuat baik dan mengikuti kebenaran.
Menjaga fitrah dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan dengan cara mengikuti ajaran agama, menjaga kebersihan lingkungan, menjaga kesehatan tubuh dan pikiran, serta melakukan kebaikan dan menghindari keburukan.
Fitrah juga berperan penting dalam hubungan sosial manusia, pembentukan karakter, dan memenuhi kebutuhan spiritual manusia. Manusia yang telah terdistorsi dari fitrahnya masih memiliki kesempatan untuk kembali ke jalan yang benar dengan mengikuti ajaran agama dan melakukan taubat.