Arti Kata Baku dan Tidak Baku

Posted on

Kita pasti sering mendengar istilah bahasa baku dan tidak baku. Apa itu bahasa baku dan tidak baku? Bahasa baku adalah bentuk bahasa yang dianggap benar dan resmi oleh masyarakat dan pemerintah. Sedangkan bahasa tidak baku adalah bentuk bahasa yang tidak dianggap benar dan resmi oleh masyarakat dan pemerintah. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai arti kata baku dan tidak baku secara lebih detail.

Apa itu Bahasa Baku?

Bahasa baku adalah bentuk bahasa yang dianggap benar dan resmi oleh masyarakat dan pemerintah. Bahasa baku digunakan dalam konteks resmi seperti surat-menyurat, pidato, atau dokumen resmi lainnya. Bahasa baku juga digunakan dalam media massa seperti surat kabar, majalah, dan media online.

Contoh kata-kata baku adalah “saya” untuk orang pertama tunggal, “kami” untuk orang kedua jamak, “dia” untuk orang ketiga tunggal, dan “mereka” untuk orang ketiga jamak. Selain itu, penggunaan tata bahasa yang tepat dan penggunaan kata yang benar juga merupakan ciri bahasa baku.

Apa itu Bahasa Tidak Baku?

Bahasa tidak baku adalah bentuk bahasa yang tidak dianggap benar dan resmi oleh masyarakat dan pemerintah. Bahasa tidak baku sering digunakan dalam percakapan sehari-hari atau media sosial. Penggunaan bahasa tidak baku dapat menimbulkan kesalahpahaman dan kesalahan dalam penggunaan kata-kata.

Pos Terkait:  Apa Dampak Positif dari Laptop?

Contoh kata-kata tidak baku adalah “gue” untuk “saya”, “lu” untuk “kamu“, dan “mereka” untuk “mereka. Selain itu, penggunaan kata-kata slang dan tata bahasa yang tidak sesuai juga merupakan ciri bahasa tidak baku.

Perbedaan Bahasa Baku dan Tidak Baku

Perbedaan utama antara bahasa baku dan tidak baku adalah penggunaannya. Bahasa baku digunakan dalam konteks resmi seperti surat-menyurat, dokumen resmi, dan media massa. Sedangkan bahasa tidak baku digunakan dalam percakapan sehari-hari atau media sosial.

Salah satu perbedaan lainnya adalah tata bahasa dan penggunaan kata-kata. Bahasa baku mengikuti aturan tata bahasa yang benar dan penggunaan kata-kata yang tepat, sedangkan bahasa tidak baku cenderung menggunakan tata bahasa yang tidak sesuai dan kata-kata slang yang tidak benar.

Contoh Penggunaan Bahasa Baku dan Tidak Baku

Berikut adalah contoh penggunaan bahasa baku dan tidak baku dalam kalimat yang sama:

Bahasa baku: Saya akan datang ke acara tersebut.

Bahasa tidak baku: Gue bakal datang ke acara itu.

Bahasa baku: Kami sedang menunggu kedatangan tamu dari luar negeri.

Bahasa tidak baku: Kita lagi nungguin tamu dari luar negeri.

Bahasa baku: Dia adalah seorang mahasiswa yang rajin dan berprestasi.

Bahasa tidak baku: Dia anak kuliahan yang rajin banget dan banyak prestasi.

Pos Terkait:  Arti Kata Kronis: Pengertian dan Penyebabnya

Kelebihan dan Kekurangan Bahasa Baku dan Tidak Baku

Bahasa baku memiliki kelebihan dalam penggunaannya dalam konteks resmi seperti surat-menyurat, dokumen resmi, dan media massa. Bahasa baku juga membantu memperjelas pesan yang ingin disampaikan.

Namun, bahasa baku memiliki kekurangan dalam penggunaannya dalam percakapan sehari-hari karena terkesan kaku dan tidak natural. Penggunaan bahasa baku dalam percakapan sehari-hari dapat membuat lawan bicara merasa tidak nyaman.

Di sisi lain, bahasa tidak baku memiliki kelebihan dalam penggunaannya dalam percakapan sehari-hari karena terkesan lebih natural dan mudah dipahami. Bahasa tidak baku juga dapat membuat lawan bicara merasa lebih akrab.

Namun, bahasa tidak baku memiliki kekurangan dalam penggunaannya dalam konteks resmi seperti surat-menyurat, dokumen resmi, dan media massa. Bahasa tidak baku dapat menimbulkan kesalahpahaman dan kesalahan dalam penggunaan kata-kata.

Bagaimana Menguasai Bahasa Baku?

Untuk menguasai bahasa baku, pertama-tama adalah dengan mempelajari tata bahasa yang benar dan penggunaan kata-kata yang tepat. Anda dapat membaca buku tata bahasa atau mengikuti kursus bahasa resmi untuk mempelajari tata bahasa dan penggunaan kata-kata yang benar.

Anda juga dapat membaca surat kabar, majalah, dan media online untuk mempelajari penggunaan bahasa baku dalam media massa. Dengan rajin membaca, Anda akan terbiasa dengan penggunaan kata-kata baku dalam bahasa Indonesia.

Bagaimana Menghindari Bahasa Tidak Baku?

Untuk menghindari bahasa tidak baku, pertama-tama adalah dengan memperhatikan tata bahasa dan penggunaan kata-kata yang benar dalam percakapan sehari-hari. Anda juga dapat menghindari penggunaan kata-kata slang yang tidak benar dan tidak sesuai dengan tata bahasa yang benar.

Pos Terkait:  Arti Kata Al Fatihah: Makna dan Kepentingan dalam Shalat

Anda juga dapat membaca buku tata bahasa atau mengikuti kursus bahasa resmi untuk mempelajari tata bahasa dan penggunaan kata-kata yang benar. Dengan begitu, Anda dapat menghindari penggunaan bahasa tidak baku dalam percakapan sehari-hari.

Kesimpulan

Bahasa baku adalah bentuk bahasa yang dianggap benar dan resmi oleh masyarakat dan pemerintah. Bahasa baku digunakan dalam konteks resmi seperti surat-menyurat, dokumen resmi, dan media massa. Sedangkan bahasa tidak baku adalah bentuk bahasa yang tidak dianggap benar dan resmi oleh masyarakat dan pemerintah. Bahasa tidak baku sering digunakan dalam percakapan sehari-hari atau media sosial.

Untuk menguasai bahasa baku, Anda perlu mempelajari tata bahasa yang benar dan penggunaan kata-kata yang tepat. Anda juga dapat membaca surat kabar, majalah, dan media online untuk mempelajari penggunaan bahasa baku dalam media massa. Sedangkan untuk menghindari bahasa tidak baku, Anda perlu memperhatikan tata bahasa dan penggunaan kata-kata yang benar dalam percakapan sehari-hari. Anda juga dapat menghindari penggunaan kata-kata slang yang tidak benar dan tidak sesuai dengan tata bahasa yang benar.

Related posts:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *