Apakah Anda pernah merasa frustrasi saat menjawab pertanyaan yang hanya memerlukan jawaban sederhana seperti “ya” atau “tidak”? Atau apakah Anda pernah bertanya-tanya mengapa seseorang hanya bertanya hal yang sudah jelas jawabannya?
Pertanyaan yang hanya menghendaki jawaban itu disebut juga dengan pertanyaan tertutup. Jenis pertanyaan ini hanya memerlukan jawaban yang singkat dan jelas, seperti “ya” atau “tidak. Pertanyaan ini seringkali digunakan dalam situasi yang membutuhkan kepastian, seperti dalam survei atau wawancara kerja.
Contoh Pertanyaan Tertutup
Berikut ini adalah beberapa contoh pertanyaan tertutup:
- Apakah Anda suka makan buah-buahan?
- Apakah Anda pernah bepergian ke luar negeri?
- Apakah Anda sudah mengirimkan email tersebut?
- Apakah Anda ingin memesan makanan?
Seperti yang bisa Anda lihat, pertanyaan-pertanyaan di atas hanya memerlukan jawaban yang singkat dan jelas. Jawaban yang lebih panjang atau rinci tidak diperlukan dalam pertanyaan ini.
Keuntungan dan Kerugian Pertanyaan Tertutup
Pertanyaan tertutup memiliki keuntungan dan kerugian. Keuntungan utama dari pertanyaan ini adalah bahwa mereka memberikan jawaban yang jelas dan mudah diukur. Ini membuatnya sangat berguna dalam situasi di mana Anda membutuhkan data numerik atau informasi yang mudah diinterpretasikan.
Namun, kelemahan dari pertanyaan tertutup adalah bahwa mereka dapat membatasi kemungkinan jawaban. Jika jawaban yang Anda butuhkan tidak termasuk dalam pilihan yang diberikan, maka Anda tidak akan mendapat jawaban yang akurat atau lengkap.
Pertanyaan Terbuka vs Pertanyaan Tertutup
Pertanyaan tertutup berbeda dengan pertanyaan terbuka. Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang membutuhkan jawaban yang lebih panjang dan rinci. Jenis pertanyaan ini sering digunakan untuk memulai percakapan atau untuk menggali informasi yang lebih mendalam.
Contoh pertanyaan terbuka adalah:
- Bisakah Anda memberitahu saya lebih lanjut tentang pengalaman Anda dalam bekerja di perusahaan ini?
- Apa yang membuat Anda tertarik untuk bergabung dengan tim kami?
- Bagaimana Anda melihat diri Anda berkembang dalam posisi ini?
- Apa yang membuat Anda merasa senang dalam pekerjaan Anda?
Seperti yang bisa Anda lihat, pertanyaan-pertanyaan di atas memberikan kesempatan bagi responden untuk memberikan jawaban yang lebih panjang dan rinci. Ini dapat membantu Anda untuk memahami lebih dalam tentang pandangan dan pengalaman orang yang Anda ajukan pertanyaan.
Kapan Harus Menggunakan Pertanyaan Tertutup?
Pertanyaan tertutup sangat berguna dalam situasi-situasi di mana Anda membutuhkan jawaban yang jelas dan mudah diukur. Beberapa contoh situasi di mana pertanyaan tertutup cocok digunakan adalah:
- Survei kepuasan pelanggan
- Wawancara kerja
- Pemeriksaan medis
- Pengumpulan data statistik
Dalam situasi-situasi ini, jawaban yang jelas dan mudah diukur sangat penting untuk mendapatkan hasil yang akurat dan bermanfaat.
Kesimpulan
Pertanyaan yang hanya menghendaki jawaban itu, atau pertanyaan tertutup, adalah pertanyaan yang memerlukan jawaban yang singkat dan jelas seperti “ya” atau “tidak”. Pertanyaan ini sangat berguna dalam situasi-situasi di mana Anda membutuhkan jawaban yang mudah diukur, seperti dalam survei atau wawancara kerja. Namun, pertanyaan tertutup juga memiliki kelemahan dalam membatasi kemungkinan jawaban dan tidak memberikan kesempatan bagi responden untuk memberikan jawaban yang lebih rinci.
Jadi, saat Anda ingin menggunakan pertanyaan tertutup atau pertanyaan terbuka, pastikan Anda mempertimbangkan situasi dan tujuan dari pertanyaan tersebut. Dengan begitu, Anda dapat memilih jenis pertanyaan yang paling sesuai untuk mencapai hasil yang diinginkan.