Salahuddin Al Ayyubi atau dikenal juga dengan nama Saladin, adalah seorang pahlawan Islam yang terkenal di seluruh dunia. Ia adalah seorang panglima perang yang berhasil merebut kembali kota suci Jerusalem dari tangan tentara salib pada abad ke-12. Namun, selain keberaniannya dalam berperang, masih banyak misteri yang mengelilingi diri Salahuddin Al Ayyubi, salah satunya adalah tentang gelarnya.
Gelar Salahuddin Al Ayyubi
Banyak orang yang berpikir bahwa Salahuddin Al Ayyubi memiliki gelar “Al-Farooq”, namun sebenarnya hal itu tidak benar. Gelar “Al-Farooq” sebenarnya adalah gelar yang diberikan kepada Khalifah Umar bin Khattab, salah satu khalifah terbaik dalam sejarah Islam. Sedangkan untuk gelar Salahuddin Al Ayyubi, masih ada perdebatan di kalangan sejarawan dan ahli bahasa Arab.
Beberapa sejarawan berpendapat bahwa gelar Salahuddin Al Ayyubi adalah “Al-Malik Al-Nasir”, yang berarti raja yang menolong manusia. Gelar ini pertama kali diberikan oleh Khalifah Al-Mustadi pada tahun 1171 Masehi ketika Salahuddin Al Ayyubi berhasil merebut Mesir dari tangan pasukan Fatimiyah. Gelar ini kemudian terus digunakan oleh orang-orang pada masa itu untuk menghormati kesuksesan dan keberhasilan Salahuddin Al Ayyubi dalam memimpin pasukan Islam.
Namun, ada juga sejarawan yang berpendapat bahwa gelar Salahuddin Al Ayyubi adalah “Al-Malik Al-Adil”, yang berarti raja yang adil. Gelar ini pertama kali diberikan oleh ayahnya sendiri, Najmuddin Ayyub pada masa kecilnya. Hal ini disebabkan karena Salahuddin Al Ayyubi dikenal sebagai seorang yang adil dan bijaksana dalam memimpin.
Penggunaan Gelar Salahuddin Al Ayyubi
Meskipun masih ada perdebatan tentang gelar Salahuddin Al Ayyubi, namun hal ini tidak mengurangi penghargaan dan penghormatan yang diberikan kepada beliau. Gelar Salahuddin Al Ayyubi sering kali digunakan oleh orang-orang untuk menghormati keberanian dan kepemimpinannya dalam berperang.
Selain itu, gelar Salahuddin Al Ayyubi juga sering kali digunakan sebagai nama untuk berbagai macam institusi dan organisasi. Misalnya saja Universitas Salahuddin Al Ayyubi di Yordania, atau Brigade Salahuddin Al Ayyubi di Suriah.
Kesimpulan
Jadi, apakah gelar Salahuddin Al Ayyubi? Meskipun masih ada perdebatan di kalangan sejarawan, namun keberhasilan dan keberanian Salahuddin Al Ayyubi dalam memimpin pasukan Islam dalam merebut kembali kota suci Jerusalem tidak perlu diragukan lagi. Gelar apapun yang diberikan kepada beliau tentu saja tidak akan mengurangi penghargaan dan penghormatan yang layak untuk Salahuddin Al Ayyubi sebagai salah satu pahlawan Islam terbesar sepanjang sejarah.
