Penyusunan instrumen sangat penting dilakukan dalam berbagai bidang, termasuk dalam penelitian. Instrumen yang baik dapat membantu memperoleh data yang akurat dan valid. Namun, penyusunan instrumen tidaklah mudah. Ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk mendapatkan instrumen yang baik. Berikut adalah beberapa tips untuk melakukan penyusunan instrumen:
1. Tentukan Tujuan Penyusunan Instrumen
Sebelum memulai penyusunan instrumen, tentukan terlebih dahulu tujuan dari instrumen yang akan dibuat. Apakah instrumen tersebut akan digunakan untuk mengukur pengetahuan, sikap, atau perilaku? Dengan mengetahui tujuan instrumen, akan lebih mudah menentukan jenis instrumen yang tepat.
2. Lakukan Studi Literatur
Sebelum mulai menyusun instrumen, lakukan studi literatur terlebih dahulu. Cari referensi yang berkaitan dengan instrumen yang akan dibuat. Studi literatur dapat membantu untuk mengetahui instrumen apa yang sudah ada dan bagaimana cara penyusunannya.
3. Tentukan Jenis Instrumen yang Tepat
Tentukan jenis instrumen yang tepat untuk mengukur variabel yang ingin diukur. Ada beberapa jenis instrumen, seperti kuesioner, wawancara, dan observasi. Pilih jenis instrumen yang paling sesuai dengan variabel yang ingin diukur.
4. Buat Daftar Pertanyaan
Jika jenis instrumen yang dipilih adalah kuesioner atau wawancara, buat daftar pertanyaan yang akan ditanyakan kepada responden. Pertanyaan harus jelas dan mudah dipahami oleh responden. Hindari pertanyaan yang ambigu atau sulit dipahami.
5. Uji Coba Instrumen
Setelah instrumen dibuat, lakukan uji coba terhadap instrumen tersebut. Uji coba dapat dilakukan kepada beberapa responden terlebih dahulu. Uji coba dapat membantu untuk mengetahui kelemahan instrumen dan perbaikan yang harus dilakukan.
6. Lakukan Revisi Instrumen
Berdasarkan hasil uji coba, lakukan revisi terhadap instrumen yang sudah dibuat. Revisi dapat dilakukan untuk memperbaiki kelemahan instrumen dan membuat instrumen menjadi lebih baik.
7. Validasi Instrumen
Setelah instrumen revisi, lakukan validasi terhadap instrumen tersebut. Validasi dilakukan untuk memastikan bahwa instrumen yang sudah dibuat dapat mengukur variabel yang sebenarnya.
8. Evaluasi Instrumen
Setelah instrumen divalidasi, lakukan evaluasi terhadap instrumen tersebut. Evaluasi dapat dilakukan untuk mengetahui efektivitas instrumen dalam mengukur variabel yang diinginkan. Evaluasi dapat dilakukan dengan melihat reliabilitas dan validitas instrumen.
9. Pertimbangkan Konteks Penelitian
Sebelum membuat instrumen, pertimbangkan konteks penelitian terlebih dahulu. Pertimbangkan faktor-faktor seperti lingkungan, responden, dan tujuan penelitian. Instrumen yang baik harus sesuai dengan konteks penelitian.
10. Gunakan Bahasa yang Mudah Dipahami
Gunakan bahasa yang mudah dipahami dalam instrumen yang dibuat. Hindari penggunaan bahasa yang terlalu teknis atau sulit dipahami oleh responden. Bahasa yang mudah dipahami dapat membantu responden dalam menjawab pertanyaan dengan benar.
11. Hindari Pertanyaan Ganda
Hindari pertanyaan ganda dalam instrumen yang dibuat. Pertanyaan ganda dapat menyulitkan responden dalam menjawab pertanyaan dengan benar. Sebaiknya gunakan pertanyaan tunggal yang jelas dan mudah dipahami.
12. Gunakan Skala yang Tepat
Gunakan skala yang tepat dalam instrumen yang dibuat. Skala yang tepat dapat membantu dalam mengukur variabel dengan lebih akurat. Pilih skala yang sesuai dengan jenis variabel yang ingin diukur.
13. Hindari Pertanyaan yang Sensitif
Hindari pertanyaan yang sensitif dalam instrumen yang dibuat. Pertanyaan yang sensitif dapat memengaruhi jawaban responden atau membuat responden merasa tidak nyaman. Sebaiknya hindari pertanyaan yang berkaitan dengan agama, politik, atau seksualitas.
14. Pertimbangkan Waktu yang Dibutuhkan
Pertimbangkan waktu yang dibutuhkan dalam menjawab instrumen. Usahakan instrumen tidak memakan waktu terlalu lama untuk diisi. Jangan membuat instrumen yang terlalu panjang dan rumit.
15. Gunakan Teknik Sampling yang Tepat
Gunakan teknik sampling yang tepat dalam penelitian. Teknik sampling yang tepat dapat mempengaruhi hasil penelitian. Pilih teknik sampling yang sesuai dengan tujuan penelitian.
16. Pertimbangkan Faktor Kultural
Pertimbangkan faktor kultural dalam membuat instrumen. Faktor kultural dapat mempengaruhi cara responden menjawab pertanyaan. Usahakan instrumen tidak melanggar norma atau nilai-nilai budaya responden.
17. Hindari Bias dalam Instrumen
Hindari bias dalam instrumen yang dibuat. Bias dapat mempengaruhi hasil penelitian. Hindari pertanyaan yang mengarah atau memberikan jawaban yang diinginkan.
18. Jangan Terlalu Umum atau Terlalu Spesifik
Jangan membuat pertanyaan yang terlalu umum atau terlalu spesifik. Pertanyaan yang terlalu umum dapat menyulitkan responden dalam menjawab pertanyaan dengan benar, sedangkan pertanyaan yang terlalu spesifik dapat membatasi respons dari responden.
19. Gunakan Format yang Jelas
Gunakan format yang jelas dalam instrumen yang dibuat. Format yang jelas dapat membantu responden dalam memahami instrumen. Usahakan format instrumen tidak terlalu rumit atau tidak mudah dipahami.
20. Gunakan Contoh dalam Instrumen
Gunakan contoh dalam instrumen yang dibuat. Contoh dapat membantu responden dalam memahami pertanyaan yang diajukan. Hindari penggunaan contoh yang terlalu rumit atau tidak relevan.
21. Hindari Pertanyaan yang Berlebihan
Hindari pertanyaan yang berlebihan dalam instrumen yang dibuat. Pertanyaan yang berlebihan dapat membuat responden merasa bosan atau tidak tertarik dalam menjawab pertanyaan. Sebaiknya gunakan pertanyaan yang relevan dan cukup.
22. Gunakan Pertanyaan Terbuka dan Tertutup
Gunakan pertanyaan terbuka dan tertutup dalam instrumen yang dibuat. Pertanyaan terbuka dapat memberikan kesempatan bagi responden untuk memberikan jawaban yang lebih luas, sedangkan pertanyaan tertutup dapat memberikan jawaban yang lebih spesifik.
23. Hindari Pertanyaan Sulit
Hindari pertanyaan sulit dalam instrumen yang dibuat. Pertanyaan yang sulit dapat menyulitkan responden dalam menjawab pertanyaan dengan benar. Sebaiknya gunakan pertanyaan yang mudah dipahami dan tidak menyulitkan responden.
24. Pertimbangkan Faktor Psikologis
Pertimbangkan faktor psikologis dalam membuat instrumen. Faktor psikologis dapat mempengaruhi cara responden menjawab pertanyaan. Hindari pertanyaan yang terlalu personal atau menyulitkan responden.
25. Gunakan Petunjuk Pengisian
Gunakan petunjuk pengisian dalam instrumen yang dibuat. Petunjuk pengisian dapat membantu responden dalam mengisi instrumen dengan benar. Usahakan petunjuk pengisian mudah dipahami dan tidak terlalu panjang.
26. Gunakan Instrumen yang Valid dan Reliabel
Gunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam penelitian. Instrumen yang valid dan reliabel dapat memastikan data yang diperoleh akurat dan valid. Validitas dan reliabilitas instrumen dapat diuji menggunakan teknik statistik tertentu.
27. Lakukan Analisis Data
Setelah instrumen digunakan untuk mengumpulkan data, lakukan analisis data terhadap data yang diperoleh. Analisis data dapat dilakukan menggunakan teknik statistik tertentu. Analisis data dapat membantu untuk mengetahui hasil penelitian dan membuat kesimpulan.
28. Buat Kesimpulan
Buat kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh. Kesimpulan dapat dibuat berdasarkan analisis data yang telah dilakukan. Kesimpulan dapat membantu untuk menjawab tujuan penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya.
29. Buat Rekomendasi
Buat rekomendasi berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh. Rekomendasi dapat dibuat untuk meningkatkan variabel yang telah diukur atau untuk penelitian selanjutnya. Rekomendasi dapat membantu untuk meningkatkan kualitas penelitian yang dilakukan.
30. Publikasikan Hasil Penelitian
Setelah kesimpulan dan rekomendasi dibuat, publikasikan hasil penelitian tersebut. Publikasikan hasil penelitian di jurnal ilmiah atau forum ilmiah lainnya. Publikasi hasil penelitian dapat membantu untuk memperkenalkan penelitian kepada masyarakat luas dan meningkatkan kredibilitas peneliti.
Kesimpulan
Penyusunan instrumen merupakan tahap penting dalam penelitian. Instrumen yang baik dapat membantu memperoleh data yang akurat dan valid. Beberapa hal yang harus dilakukan dalam penyusunan instrumen antara lain menentukan tujuan penyusunan instrumen, melakukan studi literatur, menentukan jenis instrumen yang tepat, membuat daftar pertanyaan, melakukan uji coba instrumen, melakukan revisi instrumen, melakukan validasi instrumen, dan melakukan evaluasi instrumen. Selain itu, pertimbangkan juga faktor-faktor seperti konteks penelitian, bahasa yang mudah dipahami, teknik sampling yang tepat, faktor kultural, dan faktor psikologis.