Apa yang Dimaksud dengan Uke dan Seme?

Posted on

Uke dan seme adalah istilah yang sering digunakan dalam dunia anime dan manga, terutama di genre yaoi atau boys’ love. Kedua istilah ini merujuk pada posisi atau peran yang dimainkan oleh karakter dalam hubungan romantis atau seksual.

Uke

Uke adalah karakter yang biasanya menjadi pasangan bawah atau submissive dalam hubungan romantis atau seksual. Karakter uke umumnya memiliki sifat yang lebih lembut, sensitif, dan sering kali lebih rendah dari segi status sosial atau kekuatan fisik dibandingkan dengan pasangannya, yang biasanya adalah seme.

Secara visual, karakter uke sering digambarkan dengan penampilan yang feminin, seperti rambut panjang, mata besar, dan tubuh yang kurus. Namun, hal ini tidak selalu berlaku, karena ada juga karakter uke yang memiliki penampilan maskulin atau androgini.

Peran uke dalam hubungan bisa berbeda-beda tergantung pada cerita atau karakternya. Ada yang menjadi pasangan yang manis dan perhatian, ada yang lebih dominan dalam hal emosi, dan ada juga yang menjadi pihak yang lebih rentan dan harus dilindungi.

Seme

Seme, di sisi lain, adalah karakter yang biasanya menjadi pasangan atas atau dominant dalam hubungan romantis atau seksual. Karakter seme umumnya memiliki sifat yang lebih kuat, percaya diri, dan sering kali lebih tinggi dari segi status sosial atau kekuatan fisik dibandingkan dengan pasangannya, yaitu uke.

Pos Terkait:  Nama Bahasa Suku Sunda dan Nama Rumah Adat Suku

Secara visual, karakter seme sering digambarkan dengan penampilan yang maskulin, seperti rambut pendek, mata tajam, dan tubuh yang atletis. Namun, hal ini juga tidak selalu berlaku, karena ada juga karakter seme yang memiliki penampilan feminin atau androgini.

Peran seme dalam hubungan juga bisa berbeda-beda tergantung pada cerita atau karakternya. Ada yang menjadi pasangan yang posesif dan cemburu, ada yang lebih romantis dan perhatian, dan ada juga yang menjadi pihak yang lebih agresif dan dominan dalam hal seksual.

Hubungan Uke dan Seme

Di dunia yaoi, hubungan antara uke dan seme seringkali menjadi fokus utama cerita. Kedua karakter ini saling melengkapi dan membentuk sebuah pasangan yang harmonis, meskipun terkadang ada konflik atau rintangan yang harus mereka hadapi.

Ada juga konsep “switch”, yaitu ketika karakter dapat berubah peran dari uke menjadi seme atau sebaliknya tergantung pada situasi atau perasaan mereka. Konsep ini memperlihatkan bahwa hubungan antara uke dan seme tidak selalu monoton atau kaku, melainkan dinamis dan fleksibel.

Namun, perlu diingat bahwa uke dan seme hanyalah peran atau posisi dalam cerita atau genre tertentu. Di dunia nyata, tidak ada yang bisa disebut sebagai “asli” uke atau seme dalam hubungan romantis atau seksual. Setiap pasangan memiliki dinamika dan peran yang berbeda-beda tergantung pada kepribadian dan preferensi masing-masing.

Pos Terkait:  Apakah Roundup Dicampur Air?

Kritik dan Kontroversi

Meskipun popularitas genre yaoi terus meningkat, ada juga kritik dan kontroversi yang mengelilingi penggunaan istilah uke dan seme. Beberapa orang menganggap istilah ini sebagai stereotip dan memperkuat ekspektasi gender yang sempit, terutama dalam hal penampilan atau peran seksual.

Ada juga yang mengkritik bahwa hubungan antara uke dan seme seringkali sangat tidak sehat dan memperlihatkan ketidaksetaraan atau kekerasan. Beberapa cerita yaoi memperlihatkan karakter seme yang terlalu posesif atau kasar terhadap pasangannya, yang dapat memperkuat pola hubungan yang tidak sehat atau bahkan abusive.

Sebagai pembaca atau penggemar, penting untuk menyadari bahwa cerita atau genre tertentu tidak selalu merefleksikan dunia nyata atau norma-norma sosial yang sehat. Kritik dan diskusi yang terbuka dapat membantu untuk mengakui kelemahan atau masalah dalam genre yaoi, dan memperbaiki atau menghindari pola-pola yang merugikan.

Kesimpulan

Uke dan seme adalah istilah yang sering digunakan dalam genre yaoi atau boys’ love untuk merujuk pada peran atau posisi dalam hubungan romantis atau seksual. Karakter uke biasanya menjadi pasangan bawah atau submissive, sedangkan seme menjadi pasangan atas atau dominant.

Peran uke dan seme dalam hubungan bisa berbeda-beda tergantung pada cerita atau karakternya. Konsep “switch” memperlihatkan bahwa hubungan antara uke dan seme tidak selalu monoton atau kaku.

Pos Terkait:  Inti Sumpah Pemuda Adalah​

Meskipun popularitas genre yaoi terus meningkat, ada juga kritik dan kontroversi yang mengelilingi penggunaan istilah uke dan seme. Sebagai pembaca atau penggemar, penting untuk menyadari bahwa cerita atau genre tertentu tidak selalu merefleksikan dunia nyata atau norma-norma sosial yang sehat.

Related posts:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *