Sikap apriori adalah sikap atau pendapat yang sudah diterima secara umum oleh masyarakat tanpa disertai dengan pengalaman atau pemikiran yang mendalam. Sikap ini bisa terbentuk karena adanya pengaruh dari lingkungan atau budaya yang mempengaruhi cara berpikir dan pandangan seseorang. Contoh dari sikap apriori adalah ketika seseorang menganggap bahwa semua orang yang berkepribadian ekstrovert adalah orang yang suka berbicara banyak dan kurang pendengar yang baik. Padahal tidak semua orang dengan kepribadian ekstrovert seperti itu.
Contoh Lain dari Sikap Apriori
Sikap apriori juga bisa terbentuk karena pengalaman pribadi yang kurang memadai. Misalnya, seseorang yang pernah mengalami kegagalan dalam suatu hal, bisa berakibat pada sikap apriori yang menyatakan bahwa hal tersebut tidak bisa dilakukan dengan baik oleh siapapun. Padahal, kegagalan tersebut bisa saja disebabkan oleh kurangnya persiapan atau pengetahuan yang belum memadai.
Selain itu, sikap apriori juga bisa terbentuk karena adanya stereotip atau prasangka terhadap kelompok atau orang tertentu. Misalnya, ketika seseorang menganggap bahwa semua orang dari suatu ras atau agama memiliki sifat atau karakteristik yang sama.
Pengaruh Sikap Apriori dalam Kehidupan Sehari-hari
Sikap apriori bisa berdampak negatif pada seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Sikap ini bisa membatasi cara seseorang untuk berpikir dan bertindak. Sebagai contoh, ketika seseorang memiliki sikap apriori yang menganggap bahwa semua orang yang berkepribadian introvert adalah orang yang pendiam dan tidak suka bergaul, maka seseorang tersebut akan cenderung menghindari orang-orang dengan kepribadian introvert.
Selain itu, sikap apriori juga bisa menghambat seseorang untuk berkembang dan belajar hal-hal baru. Jika seseorang memiliki sikap apriori yang menganggap bahwa suatu hal tidak mungkin dilakukan dengan baik, maka seseorang tersebut tidak akan berusaha untuk mengembangkan kemampuannya dalam hal tersebut.
Cara Mengatasi Sikap Apriori
Mengatasi sikap apriori bisa dilakukan dengan cara membuka diri terhadap pengalaman dan pemikiran baru. Seseorang harus terbuka terhadap kemungkinan bahwa apa yang sudah diketahui atau dipercayai selama ini mungkin tidak sepenuhnya benar. Seseorang juga harus berusaha untuk mencari informasi dan pengalaman baru untuk mengembangkan cara berpikirnya.
Selain itu, seseorang juga harus belajar untuk mengenal orang lain secara individu dan tidak terlalu mengandalkan stereotip atau prasangka terhadap kelompok atau orang tertentu. Dengan mengenal orang lain secara individu, seseorang bisa memahami karakteristik dan kepribadian mereka secara lebih baik.
Kesimpulan
Sikap apriori adalah sikap atau pendapat yang sudah diterima secara umum oleh masyarakat tanpa disertai dengan pengalaman atau pemikiran yang mendalam. Sikap ini bisa terbentuk karena adanya pengaruh dari lingkungan atau budaya yang mempengaruhi cara berpikir dan pandangan seseorang. Sikap apriori bisa membatasi cara seseorang untuk berpikir dan bertindak, sehingga menghambat perkembangan dan pembelajaran seseorang. Untuk mengatasi sikap apriori, seseorang harus membuka diri terhadap pengalaman dan pemikiran baru, belajar untuk mengenal orang lain secara individu, dan mencari informasi dan pengalaman baru untuk mengembangkan cara berpikirnya.