Apa yang Dimaksud dengan Delapan Ashnaf?

Posted on

Delapan Ashnaf merupakan istilah yang sering digunakan dalam dunia fiqih Islam. Istilah ini merujuk pada delapan golongan mazhab yang diakui oleh para ulama Islam. Mazhab atau madzhab adalah suatu aliran fikih dalam Islam yang memiliki pandangan hukum yang berbeda-beda dalam memahami Al-Quran dan Hadits. Setiap mazhab memiliki tokoh-tokoh ulama yang menjadi pendiri dan pengembangnya.

Delapan Ashnaf yang Diakui dalam Fiqih Islam

Berikut ini adalah delapan Ashnaf yang diakui dalam fiqih Islam:

  • Imam Abu Hanifah an-Nu’man bin Tsabit al-Kufi (699-767 Masehi)
  • Imam Malik bin Anas al-Asbahi (711-795 Masehi)
  • Imam Muhammad bin Idris al-Syafi’i (767-820 Masehi)
  • Imam Ahmad bin Hanbal al-Baghdadi (780-855 Masehi)
  • Imam Sufyan ats-Tsauri (716-778 Masehi)
  • Imam al-Auza’i (707-774 Masehi)
  • Imam al-Laits bin Sa’ad (713-791 Masehi)
  • Imam Thawri bin Yazid (715-774 Masehi)

Sejarah Kemunculan Delapan Ashnaf

Delapan Ashnaf muncul pada masa-masa awal perkembangan Islam, ketika para sahabat Rasulullah SAW masih hidup. Setelah wafatnya Rasulullah SAW, para sahabatnya yang terkenal sebagai ulama mulai mengumpulkan hadits-hadits dan mempelajari makna ayat-ayat Al-Quran secara mendalam. Dalam proses ini, muncul perbedaan pendapat antara mereka dalam memahami hukum-hukum Islam.

Pos Terkait:  Tolong! Tolong! Tolong! Bantuin dong Kakak² Abang², nanti aku

Mereka kemudian membagi diri menjadi beberapa golongan, yang masing-masing memiliki pandangan fikih yang berbeda-beda. Golongan-golongan ini kemudian dikenal sebagai Ashnaf atau mazhab. Nama-nama Ashnaf ini diambil dari nama ulama yang menjadi pendiri dan pengembang mazhab tersebut.

Pengaruh Delapan Ashnaf dalam Fiqih Islam

Delapan Ashnaf memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan fiqih Islam. Setiap mazhab memiliki metode dan pendekatan yang berbeda dalam memahami hukum-hukum Islam. Ini memungkinkan umat Islam untuk memilih mazhab yang sesuai dengan keyakinan dan kebutuhan mereka.

Di samping itu, delapan Ashnaf juga memiliki peran penting dalam menjaga kesatuan umat Islam. Meskipun terdapat perbedaan pendapat dalam memahami hukum-hukum Islam, namun para ulama selalu berusaha untuk mempertahankan persatuan dan meminimalkan perbedaan yang ada.

Perbedaan Antara Delapan Ashnaf

Meskipun delapan Ashnaf memiliki kesamaan dalam prinsip-prinsip fikih, namun terdapat perbedaan dalam hal pendekatan dan metode yang mereka gunakan dalam memahami hukum-hukum Islam. Beberapa perbedaan ini antara lain:

  • Pendekatan terhadap Hadits: Setiap mazhab memiliki metode yang berbeda dalam menilai keabsahan hadits. Ada mazhab yang hanya menerima hadits yang diriwayatkan oleh para sahabat Rasulullah, sementara ada mazhab yang menerima hadits yang diriwayatkan oleh selain sahabat.
  • Pendekatan terhadap Ijtihad: Ijtihad adalah proses penemuan hukum baru dalam Islam. Ada mazhab yang memperbolehkan ijtihad untuk menemukan hukum baru, sementara ada mazhab yang hanya memperbolehkan ijtihad dalam menafsirkan hukum-hukum yang sudah ada.
  • Pendekatan terhadap Qiyas: Qiyas adalah analogi atau perbandingan antara hukum yang sudah ada dengan kasus yang baru. Ada mazhab yang memperbolehkan qiyas, sementara ada mazhab yang tidak memperbolehkannya.
Pos Terkait:  Apa yang Dimaksud dengan Conducting, Insetting, Attack, dan Release?

Contoh Aplikasi Delapan Ashnaf dalam Kehidupan Sehari-hari

Delapan Ashnaf memiliki peran yang penting dalam membentuk hukum Islam. Mazhab-mazhab ini memberikan panduan bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah dan berinteraksi dengan sesama muslim. Berikut ini adalah contoh aplikasi delapan Ashnaf dalam kehidupan sehari-hari:

  • Sholat: Setiap mazhab memiliki aturan yang berbeda dalam hal tata cara sholat. Ada mazhab yang mengharuskan membaca surat Al-Fatihah dalam setiap rakaat sholat, sementara ada mazhab yang mengharuskan membaca surat Al-Fatihah dan surat lainnya.
  • Zakat: Setiap mazhab memiliki aturan yang berbeda dalam hal zakat. Ada mazhab yang mengharuskan membayar zakat pada harta yang sudah mencapai nisab, sementara ada mazhab yang mengharuskan membayar zakat pada harta yang sudah mencapai nisab dan sudah berada dalam kepemilikan selama satu tahun.
  • Puasa: Setiap mazhab memiliki aturan yang berbeda dalam hal puasa. Ada mazhab yang mengharuskan membatalkan puasa jika terjadi pendarahan, sementara ada mazhab yang tidak memperbolehkannya.

Kesimpulan

Delapan Ashnaf merupakan istilah yang merujuk pada delapan golongan mazhab dalam fiqih Islam. Setiap mazhab memiliki pandangan yang berbeda dalam memahami hukum-hukum Islam, namun mereka tetap berusaha untuk menjaga persatuan dan meminimalkan perbedaan. Delapan Ashnaf memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan fiqih Islam dan memberikan panduan bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah dan berinteraksi dengan sesama muslim.

Related posts:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *