Siapa Cory Aquino?
Cory Aquino adalah seorang politikus wanita asal Filipina yang pernah menjabat sebagai Presiden Filipina pertama wanita. Ia menjabat selama enam tahun dari tahun 1986 hingga 1992. Sebelumnya, Cory Aquino adalah seorang ibu rumah tangga yang terjun ke dunia politik setelah suaminya, Benigno Aquino, Jr., dibunuh pada tahun 1983.
Kehidupan Awal
Cory Aquino lahir dengan nama Maria Corazon Sumulong Cojuangco pada tanggal 25 Januari 1933 di Manila, Filipina. Ia adalah anak ketujuh dari sebelas bersaudara dari pasangan Jose Cojuangco dan Demetria Sumulong. Keluarga Cojuangco adalah salah satu keluarga terkemuka di Filipina yang memiliki bisnis perkebunan kelapa sawit dan gula.
Pendidikan
Cory Aquino menempuh pendidikan dasar dan menengah di sekolah Katolik yang bernama St. Scholastica’s College di Manila. Setelah lulus dari sekolah menengah, ia melanjutkan kuliah di Assumption Convent di Makati, Filipina. Namun, pada tahun 1949, keluarganya pindah ke Amerika Serikat dan Cory Aquino melanjutkan pendidikannya di Ravenhill Academy di Philadelphia.
Keluarga
Pada tahun 1954, Cory Aquino menikah dengan Benigno Aquino, Jr. Mereka memiliki lima orang anak, yaitu Maria Elena, Aurora Corazon, Benigno III, Victoria Elisa, dan Kristina Bernadette. Setelah suaminya dibunuh pada tahun 1983, Cory Aquino menjadi janda dan memutuskan untuk terjun ke dunia politik.
Karir Politik
Pada tahun 1986, Cory Aquino menjadi kandidat presiden Filipina setelah suaminya dibunuh oleh pasukan keamanan saat kembali dari pengasingan di Amerika Serikat. Ia berhasil memenangkan pemilihan presiden melawan Ferdinand Marcos yang saat itu sudah berkuasa selama 20 tahun. Kemenangannya dianggap sebagai sebuah keajaiban karena ia adalah seorang ibu rumah tangga yang tidak memiliki pengalaman politik sebelumnya.
Presiden Filipina
Setelah dilantik sebagai presiden, Cory Aquino menghadapi banyak tantangan. Ia harus menghadapi situasi politik yang tidak stabil dan perekonomian yang buruk. Namun, ia berhasil memulihkan demokrasi dan kebebasan pers di Filipina. Selain itu, ia juga melakukan reformasi agraria dan mengurangi pengaruh militer di dalam pemerintahan.
Pengunduran Diri
Pada tahun 1992, Cory Aquino memutuskan untuk tidak mencalonkan diri lagi sebagai presiden. Ia digantikan oleh Fidel Ramos yang merupakan seorang mantan jenderal militer. Setelah pensiun dari politik, Cory Aquino aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan mendukung hak asasi manusia di Filipina.
Penghargaan
Sebagai seorang tokoh yang berjasa bagi negaranya, Cory Aquino mendapatkan banyak penghargaan. Ia dianugerahi Penghargaan Nobel Perdamaian pada tahun 1986 dan menjadi salah satu dari sedikit wanita yang pernah mendapatkan penghargaan tersebut. Selain itu, ia juga mendapatkan berbagai penghargaan dari negara-negara lain seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Australia.
Kesehatan dan Kematian
Pada tahun 2008, Cory Aquino didiagnosis menderita kanker kolorektal. Ia menjalani kemoterapi dan operasi untuk mengobati penyakitnya. Namun, pada tanggal 1 Agustus 2009, ia meninggal dunia di usia 76 tahun akibat gagal jantung yang disebabkan oleh kanker yang dideritanya.
Warisan
Cory Aquino dianggap sebagai salah satu pahlawan nasional Filipina yang memperjuangkan demokrasi dan kebebasan di negaranya. Ia dihormati sebagai simbol perjuangan rakyat Filipina untuk mencapai kemerdekaan dan keadilan. Selain itu, ia juga dianggap sebagai salah satu wanita paling berpengaruh di dunia dan menjadi inspirasi bagi banyak orang di seluruh dunia.
Kesimpulan
Jadi, Cory Aquino adalah seorang politikus wanita asal Filipina yang pernah menjabat sebagai Presiden Filipina pertama wanita. Ia memimpin negaranya selama enam tahun dari tahun 1986 hingga 1992. Cory Aquino dianggap sebagai salah satu pahlawan nasional Filipina yang memperjuangkan demokrasi dan kebebasan di negaranya. Ia meninggal dunia pada tanggal 1 Agustus 2009 di usia 76 tahun akibat gagal jantung yang disebabkan oleh kanker kolorektal yang dideritanya.