Ketika kita membahas tentang linguistik, terdapat banyak hal yang perlu dipelajari, salah satunya adalah inversi. Inversi adalah suatu konstruksi kalimat di mana susunan kata dalam kalimat dibalik atau diubah. Dalam bahasa Indonesia, inversi terbagi menjadi dua jenis, yaitu inversi parasentris dan perisentris. Namun, apa perbedaan antara keduanya?
Inversi Parasentris
Inversi parasentris adalah suatu konstruksi kalimat di mana kata kerja diletakkan di awal kalimat, diikuti oleh subjek dan objek. Contohnya adalah:
Sampai di sana, kami berjalan kaki.
Dalam contoh kalimat di atas, kata kerja “berjalan” diletakkan di awal kalimat, diikuti oleh subjek “kami” dan objek “kaki”. Inversi parasentris sering digunakan dalam bahasa Indonesia untuk memberikan penekanan pada kata kerja.
Inversi Perisentris
Sedangkan, inversi perisentris adalah suatu konstruksi kalimat di mana subjek diletakkan di antara kata kerja dan objek. Contohnya adalah:
Di tengah hutan itu, berjalan kami berdua.
Dalam contoh kalimat di atas, subjek “kami” diletakkan di antara kata kerja “berjalan” dan objek “berdua”. Inversi perisentris sering digunakan dalam bahasa Indonesia untuk memberikan penekanan pada subjek.
Perbedaan Antara Inversi Parasentris dan Perisentris
Perbedaan utama antara inversi parasentris dan perisentris terletak pada letak kata kerja dalam kalimat. Pada inversi parasentris, kata kerja diletakkan di awal kalimat, sedangkan pada inversi perisentris, kata kerja diletakkan di tengah kalimat.
Selain itu, kedua jenis inversi ini juga berbeda dalam penggunaannya. Inversi parasentris digunakan untuk memberikan penekanan pada kata kerja, sedangkan inversi perisentris digunakan untuk memberikan penekanan pada subjek.
Contoh Penggunaan Inversi Parasentris dan Perisentris
Berikut adalah contoh penggunaan inversi parasentris:
Mengejarnya, berlari si polisi.
Dalam contoh kalimat di atas, kata kerja “berlari” diletakkan di awal kalimat untuk memberikan penekanan pada tindakan yang dilakukan oleh si polisi.
Berikut adalah contoh penggunaan inversi perisentris:
Di luar sana, bermain anak-anak.
Dalam contoh kalimat di atas, subjek “anak-anak” diletakkan di antara kata kerja “bermain” dan objek “di luar sana” untuk memberikan penekanan pada anak-anak yang sedang bermain di luar sana.
Kesimpulan
Inversi parasentris dan perisentris adalah dua jenis inversi dalam bahasa Indonesia. Perbedaan utama antara keduanya terletak pada letak kata kerja dalam kalimat dan penggunaannya. Inversi parasentris digunakan untuk memberikan penekanan pada kata kerja, sedangkan inversi perisentris digunakan untuk memberikan penekanan pada subjek.
Sebagai penutup, penting untuk diingat bahwa penggunaan inversi dalam bahasa Indonesia harus dilakukan dengan tepat agar tidak mengubah makna kalimat. Selain itu, penggunaan inversi juga harus disesuaikan dengan konteks dan tujuan penggunaan kalimat tersebut.