Sum ah merupakan sebuah istilah yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Istilah ini berasal dari bahasa Arab, yang artinya adalah “apa yang terlihat” atau “apa yang kelihatan”. Namun, penggunaan istilah ini di Indonesia memiliki arti yang sedikit berbeda.
Pengertian Sum Ah
Sum ah adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku atau tindakan seseorang yang terlihat baik dan benar di depan orang lain, namun sebenarnya tidak sesuai dengan apa yang seharusnya dilakukan menurut agama atau norma yang berlaku. Dalam bahasa Indonesia, sum ah sering diartikan sebagai kepalsuan atau kepura-puraan.
Contoh Sum Ah
Contoh paling umum dari sum ah adalah ketika seseorang berperilaku baik di depan orang lain, namun sebenarnya memiliki niat yang tidak baik. Misalnya, seseorang yang berpura-pura baik hati pada teman-temannya, namun sebenarnya memiliki niat jahat untuk memanfaatkan kebaikan teman-temannya tersebut untuk kepentingannya sendiri.
Contoh lain dari sum ah adalah ketika seseorang berpura-pura taat beragama di depan orang lain, namun sebenarnya tidak menjalankan perintah agama dengan benar. Misalnya, seseorang yang rajin sholat di masjid atau gereja, namun sebenarnya melakukan perbuatan maksiat di luar tempat ibadah.
Selain itu, sum ah juga dapat terlihat pada perilaku seseorang di dunia kerja. Misalnya, seseorang yang berpura-pura bekerja dengan baik di depan atasan atau rekan kerjanya, namun sebenarnya malas dan tidak produktif dalam pekerjaannya.
Penyebab Sum Ah
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang melakukan sum ah. Salah satu faktornya adalah tekanan sosial. Seseorang mungkin merasa terpaksa untuk berperilaku baik di depan orang lain agar tidak dianggap buruk atau dijauhi oleh lingkungannya.
Selain itu, keinginan untuk mendapatkan keuntungan atau kepentingan pribadi juga dapat menyebabkan seseorang melakukan sum ah. Misalnya, seorang politisi yang berpura-pura peduli pada rakyat, namun sebenarnya hanya ingin memenangkan pemilihan dan mendapatkan keuntungan dari jabatan yang diincarnya.
Dampak Sum Ah
Sum ah dapat memiliki dampak negatif bagi individu maupun masyarakat. Individu yang sering melakukan sum ah dapat kehilangan integritas dan kepercayaan dari orang lain. Masyarakat yang terus menerus menerima perilaku sum ah juga dapat menjadi kurang peka dan terbiasa dengan kepalsuan, sehingga sulit untuk membedakan antara perilaku yang benar dan yang salah.
Dalam konteks agama, sum ah juga dapat menyebabkan kerusakan moral dan spiritual. Seseorang yang sering melakukan sum ah dapat kehilangan keikhlasan dalam beribadah dan tidak lagi merasakan manfaat dari ibadah yang dilakukannya.
Cara Menghindari Sum Ah
Untuk menghindari perilaku sum ah, seseorang dapat melakukan beberapa hal berikut:
- Menjaga integritas dan kejujuran dalam berperilaku
- Tidak merasa terpaksa untuk menunjukkan perilaku yang baik di depan orang lain
- Menjadi lebih peka terhadap kebenaran dan membedakan antara yang benar dan yang salah
- Menghindari keinginan untuk mendapatkan keuntungan atau kepentingan pribadi dengan cara yang tidak benar
Kesimpulan
Sum ah adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku atau tindakan seseorang yang terlihat baik dan benar di depan orang lain, namun sebenarnya tidak sesuai dengan apa yang seharusnya dilakukan menurut agama atau norma yang berlaku. Sum ah dapat memiliki dampak negatif bagi individu maupun masyarakat. Untuk menghindari perilaku sum ah, seseorang dapat menjaga integritas dan kejujuran dalam berperilaku, tidak merasa terpaksa untuk menunjukkan perilaku yang baik di depan orang lain, menjadi lebih peka terhadap kebenaran, dan menghindari keinginan untuk mendapatkan keuntungan atau kepentingan pribadi dengan cara yang tidak benar.