Dalam dunia trading saham, terdapat beberapa istilah yang sering digunakan seperti Rp, Lrp, Rl, dan Cp. Istilah-istilah tersebut bisa jadi membingungkan bagi para pemula dalam trading saham. Oleh karena itu, dalam artikel ini akan dijelaskan secara detail mengenai apa itu Rp, Lrp, Rl, dan Cp serta bagaimana konsep dasar tersebut bisa membantu dalam trading saham.
1. Apa itu Rp?
Rp atau Reversal Point adalah titik pembalikan arah pergerakan harga saham. Saat harga saham bergerak naik, Rp adalah titik dimana harga saham kemudian berbalik turun. Sebaliknya, saat harga saham bergerak turun, Rp adalah titik dimana harga saham kemudian berbalik naik.
Contohnya, jika harga saham ABCD sedang bergerak naik dari Rp 1000 menjadi Rp 1200, maka Rp adalah titik dimana harga saham ABCD kemudian berbalik turun dari Rp 1200 menjadi Rp 1100.
2. Apa itu Lrp?
Lrp atau Last Reversal Point adalah titik terakhir dimana harga saham berbalik arah sebelum melanjutkan trend pergerakan harga yang sebelumnya. Lrp sering digunakan untuk mengukur jarak antara Rp dan level tertentu, seperti level support atau resistance.
Contohnya, jika harga saham ABCD sedang naik dari Rp 1000 dan kemudian mengalami Rp di level Rp 1200, maka Lrp adalah titik dimana harga saham terakhir berbalik arah sebelum melanjutkan tren pergerakan harga yang sebelumnya. Jika Lrp tersebut berada di level support, maka level support tersebut bisa dijadikan sebagai posisi beli.
3. Apa itu Rl?
Rl atau Reversal Level adalah level harga tertentu dimana harga saham kemungkinan besar akan berbalik arah pergerakan. Rl sering digunakan untuk menentukan level stop loss dalam trading saham.
Contohnya, jika harga saham ABCD sedang naik dari Rp 1000 dan kemudian mengalami Rp di level Rp 1200, maka Rl adalah level harga tertentu dimana harga saham kemungkinan besar akan berbalik arah pergerakan. Jika Rl tersebut terletak di bawah level support, maka level stop loss bisa diatur di bawah Rl tersebut.
4. Apa itu Cp?
Cp atau Correction Point adalah level harga tertentu dimana harga saham kemungkinan besar akan mengalami koreksi sebelum melanjutkan tren pergerakan harga yang sebelumnya. Cp sering digunakan untuk menentukan level entry dalam trading saham.
Contohnya, jika harga saham ABCD sedang naik dari Rp 1000 dan kemudian mengalami Rp di level Rp 1200, maka Cp adalah level harga tertentu dimana harga saham kemungkinan besar akan mengalami koreksi sebelum melanjutkan tren pergerakan harga yang sebelumnya. Jika Cp tersebut terletak di atas level support, maka level entry bisa diatur di atas Cp tersebut.
5. Bagaimana Konsep Dasar Rp, Lrp, Rl, dan Cp Bisa Membantu dalam Trading Saham?
Konsep dasar Rp, Lrp, Rl, dan Cp bisa membantu dalam trading saham dengan cara mengukur risiko dan potensi keuntungan dari suatu posisi trading. Dengan mengetahui level Rp, Lrp, Rl, dan Cp, trader bisa menentukan level entry, level stop loss, dan level target profit yang sesuai dengan kondisi pasar saat itu.
Sebagai contoh, jika trader ingin membeli saham ABCD pada level support dengan level stop loss di bawah Rl dan level target profit di atas Cp, maka trader bisa menentukan risiko dan potensi keuntungan yang sesuai dengan kondisi pasar saat itu.
6. Kesimpulan
Dalam trading saham, Rp, Lrp, Rl, dan Cp adalah konsep dasar yang penting untuk dipahami. Konsep dasar tersebut bisa membantu dalam mengukur risiko dan potensi keuntungan dari suatu posisi trading. Dengan memahami Rp, Lrp, Rl, dan Cp, trader bisa menentukan level entry, level stop loss, dan level target profit yang sesuai dengan kondisi pasar saat itu. Oleh karena itu, sangat penting untuk terus belajar dan mengasah kemampuan dalam trading saham.