Jika kamu sering menggunakan smartphone atau gadget, mungkin kamu pernah mendengar istilah “downgrade”. Downgrade dalam bahasa Inggris artinya menurunkan, dan dalam konteks teknologi, downgrade berarti mengurangi versi sistem operasi atau firmware dari perangkat elektronik.
Mengapa Seseorang Melakukan Downgrade?
Ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan downgrade pada perangkatnya:
- Versi baru sistem operasi atau firmware mungkin tidak lagi cocok dengan perangkatnya, sehingga kinerja perangkat menjadi lambat atau bahkan tidak berfungsi sama sekali.
- Beberapa pengguna merasa bahwa versi baru terlalu rumit atau sulit digunakan.
- Beberapa aplikasi mungkin tidak lagi bekerja dengan baik pada versi baru sistem operasi atau firmware.
Downgrade dalam Bahasa Gaul
Downgrade sendiri sudah termasuk dalam bahasa teknis, namun dalam bahasa gaul, downgrade bisa memiliki beberapa nama lain seperti:
- Turunin OS
- Kembalikan ke Versi Lama
- Balikin Firmware
- Rollback
Meskipun istilah-istilah tersebut terdengar lebih santai, namun tetap merujuk pada proses downgrade yang sama.
Cara Melakukan Downgrade
Proses downgrade bisa berbeda-beda tergantung pada perangkat yang digunakan. Namun pada umumnya, proses downgrade melibatkan beberapa tahap seperti:
- Mencari firmware atau sistem operasi versi lama yang ingin diunduh.
- Menghubungkan perangkat ke komputer.
- Masuk ke dalam mode download atau recovery mode.
- Menginstal firmware atau sistem operasi versi lama.
- Mengatur ulang perangkat ke pengaturan pabrik.
Perlu diingat bahwa proses downgrade bisa berisiko dan dapat merusak perangkat jika tidak dilakukan dengan benar. Oleh karena itu, sebaiknya lakukan downgrade hanya jika benar-benar diperlukan dan sudah memahami risiko yang mungkin terjadi.
Downgrade pada Smartphone
Pada smartphone, downgrade biasanya dilakukan jika pengguna merasa bahwa versi baru sistem operasi tidak cocok dengan ponselnya. Misalnya, kinerja ponsel menjadi lambat atau baterai cepat habis setelah melakukan update.
Untuk melakukan downgrade pada smartphone, pengguna harus mencari firmware atau ROM versi lama yang sesuai dengan tipe smartphone-nya. Beberapa aplikasi seperti Odin atau SP Flash Tool juga dapat membantu proses downgrade pada smartphone.
Downgrade pada Komputer
Sama seperti pada smartphone, downgrade pada komputer juga dilakukan jika pengguna merasa bahwa versi baru sistem operasi tidak cocok dengan perangkatnya. Misalnya, kinerja komputer menjadi lambat atau beberapa program tidak lagi berfungsi dengan baik.
Untuk melakukan downgrade pada komputer, pengguna harus mencari installer sistem operasi versi lama yang sesuai dengan perangkatnya. Kemudian, menginstal sistem operasi tersebut dan mengatur ulang komputer ke pengaturan pabrik.
Kesimpulan
Downgrade mungkin terdengar seperti istilah teknis dan rumit, namun sebenarnya proses ini cukup sederhana dan bisa dilakukan oleh siapa saja. Namun, sebaiknya lakukan downgrade hanya jika benar-benar diperlukan dan sudah memahami risiko yang mungkin terjadi. Jangan lupa untuk mencari tutorial yang tepat dan mengikuti prosedur downgrade dengan benar untuk menghindari kerusakan pada perangkat.