Apa Beda One Tailed dan Two Tail?

Posted on

One tailed dan two tail adalah konsep yang sering digunakan dalam statistik. Kedua istilah itu sering muncul ketika kita membicarakan uji hipotesis, yang merupakan salah satu teknik yang digunakan dalam statistik.

Apa Itu Uji Hipotesis?

Sebelum membicarakan one tailed dan two tail, mari kita membahas terlebih dahulu apa itu uji hipotesis. Uji hipotesis adalah teknik yang digunakan untuk menguji suatu hipotesis atau asumsi yang dibuat mengenai populasi. Dalam uji hipotesis, kita mengambil sampel dari populasi dan kemudian membuat kesimpulan tentang populasi secara keseluruhan.

One Tailed

One tailed adalah uji hipotesis yang hanya menguji satu sisi distribusi. Dalam uji hipotesis one tailed, kita hanya tertarik untuk mengetahui apakah nilai pengamatan lebih besar atau lebih kecil dari nilai yang diharapkan. Misalnya, jika kita ingin menguji apakah rata-rata tinggi badan suatu populasi lebih besar dari 170 cm, maka kita menggunakan uji hipotesis one tailed.

Two Tailed

Sementara itu, two tail adalah uji hipotesis yang menguji kedua sisi distribusi. Dalam uji hipotesis two tail, kita tertarik untuk mengetahui apakah nilai pengamatan lebih besar atau lebih kecil dari nilai yang diharapkan, tetapi juga apakah nilai pengamatan berbeda secara signifikan dari nilai yang diharapkan. Misalnya, jika kita ingin menguji apakah rata-rata tinggi badan suatu populasi sama dengan 170 cm, maka kita menggunakan uji hipotesis two tail.

Pos Terkait:  Cerita Fantasi: Membawa Imajinasi Menuju Dunia Lain

Contoh Penerapan One Tailed dan Two Tail

Sebuah perusahaan ingin menguji apakah rata-rata pendapatan karyawan mereka lebih dari Rp 5 juta per bulan. Mereka mengambil sampel dari 100 karyawan dan menemukan bahwa rata-rata pendapatan karyawan adalah Rp 5,5 juta per bulan, dengan standar deviasi sebesar Rp 500 ribu per bulan.

Jika perusahaan hanya ingin menguji apakah rata-rata pendapatan karyawan lebih besar dari Rp 5 juta per bulan, maka mereka menggunakan uji hipotesis one tailed. Mereka menggunakan rumus uji hipotesis t, dan menentukan nilai kritis t sesuai dengan tingkat signifikansi yang dipilih. Jika nilai t yang dihitung lebih besar dari nilai kritis, maka hipotesis nol ditolak, yang berarti rata-rata pendapatan karyawan perusahaan lebih dari Rp 5 juta per bulan.

Sebaliknya, jika perusahaan ingin menguji apakah rata-rata pendapatan karyawan berbeda secara signifikan dengan Rp 5 juta per bulan, maka mereka menggunakan uji hipotesis two tail. Mereka menggunakan rumus uji hipotesis t, dan menentukan nilai kritis t sesuai dengan tingkat signifikansi yang dipilih. Jika nilai t yang dihitung lebih besar dari nilai kritis atau lebih kecil dari nilai kritis negatif, maka hipotesis nol ditolak, yang berarti rata-rata pendapatan karyawan perusahaan berbeda secara signifikan dengan Rp 5 juta per bulan.

Pos Terkait:  10 Syarat Masuk Jurusan Tata Boga

Kesimpulan

One tailed dan two tail adalah konsep yang sering digunakan dalam statistik, terutama dalam uji hipotesis. One tailed adalah uji hipotesis yang hanya menguji satu sisi distribusi, sedangkan two tail adalah uji hipotesis yang menguji kedua sisi distribusi. Pemilihan one tailed atau two tail tergantung pada tujuan dari uji hipotesis yang dilakukan.

Related posts:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *